5 Aspek dalam Implementasi Good Mining Practice
Blog
02 Des 2024
Diperbarui pada 17 Des 2024

Industri pertambangan memiliki peran penting dalam menyediakan berbagai bahan baku yang diperlukan untuk pembangunan dan pengembangan ekonomi. Namun, kegiatan pertambangan juga sering kali menghadapi tantangan besar terkait dampak lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, penerapan Good Mining Practice (GMP) menjadi semakin vital dalam menciptakan keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan.  

 

Lantas seperti apa pengertian Good Mining Practice dan bagaimana contoh serta penerapannya? Simak penjelasan berikut ini! 

 

Apa itu Good Mining Practice?

Pengertian Good Mining Practice (GMP) atau praktik pertambangan yang baik mengacu pada serangkaian prinsip, metode, dan prosedur yang diterapkan dalam industri pertambangan untuk memastikan bahwa kegiatan pertambangan dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.  

 

GMP mencakup berbagai aspek, mulai dari keselamatan kerja, pengelolaan lingkungan, hingga konservasi sumber daya. Tujuan utama dari GMP adalah untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam operasi pertambangan. Selain itu, penerapan GMP juga mampu melindungi keselamatan dan kesejahteraan para pekerjanya. 

 

Good Mining Practice sendiri memiliki dua kunci utama seperti yang dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010, yaitu reklamasi dan pasca tambang. Reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. 

 

Sedangkan pasca tambang adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah pertambangan.  

 

Pentingnya Good Mining Practice

Penerapan Good Mining Practice sangat penting karena berbagai alasan, yaitu: 

 

  • Keberlanjutan Lingkungan 

Dengan menerapkan GMP, perusahaan pertambangan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini termasuk pencemaran, kerusakan habitat, dan pengurangan keanekaragaman hayati.

 

  • Keselamatan dan Kesehatan Kerja

GMP memastikan bahwa semua aspek keselamatan dan kesehatan pekerja diperhatikan. Alhasil, penerapan ini dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan. 

 

  • Reputasi Perusahaan 

Perusahaan yang menerapkan Good Mining Practice lebih cenderung mendapatkan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat serta pemangku kepentingan. Dengan kata lain, kredibilitas perusahaan pertambangan pun tidak akan diragukan lagi.  

 

  • Kepatuhan Regulasi

Secara garis besar, Good Mining Practice membantu perusahaan memenuhi regulasi dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah dan badan internasional. Kepatuhan hukum ini sudah sepatutnya menjadi bagian dari work ethic semua industri, termasuk pertambangan.  

 

  • Efisiensi dan Produktivitas

Dengan mengikuti praktik yang baik, perusahaan pertambangan dapat meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan pun dapat mengurangi biaya yang tidak perlu sehingga meningkatkan efisiensinya.  

 

5 Aspek Good Mining Practice

Berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009, terdapat lima aspek Good Mining Practice, di antaranya: 

 

1. Keselamatan dan Kesejahteraan Kerja Pertambangan (K3 Pertambangan)

Good Mining Practice harus menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk melindungi pekerja. Cara-caranya adalah: 

 

  • Melakukan identifikasi risiko pada semua kegiatan yang akan dikerjakan untuk mengimplementasikan pengendalian yang tepat dan mencegah terjadinya kecelakaan 

  • Menyusun prosedur operasi atau tata cara kerja yang mengutamakan aspek keselamatan dan mematuhi regulasi yang ada 

  • Mengatur tata cara kerja khusus, seperti bekerja di tempat tinggi, dalam ruang terbatas, dekat air, dan situasi lain yang memerlukan perhatian khusus 

  • Menyediakan dan menetapkan penggunaan alat pelindung diri serta peralatan keselamatan bagi pekerja 

  • Mengelola lingkungan kerja untuk menjaga keselamatan dan kesehatan 

  • Melaksanakan program pengelolaan kesehatan kerja   

  • Mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk memastikan kompetensi pekerja 

 

2. Keselamatan Operasi Pertambangan (KO Pertambangan)

Keselamatan Operasi Pertambangan bertujuan untuk memastikan kegiatan pertambangan berjalan dengan aman, efisien, dan produktif. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut meliputi: 

 

  • Mengelola sistem serta melakukan pemeliharaan dan perawatan fasilitas, infrastruktur, instalasi, dan peralatan tambang 

  • Melakukan pengamanan terhadap instalasi seperti kelistrikan, sistem hidrolik, sistem pneumatik, dan lainnya 

  • Menjamin kelayakan fasilitas, infrastruktur, instalasi, dan peralatan tambang 

  • Memastikan pekerja memiliki kompetensi teknis yang diperlukan untuk bekerja secara aman dan efektif 

  • Melakukan evaluasi terhadap kajian teknis pertambangan secara berkala 

 

3. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

Industri pertambangan yang menerapkan prinsip Good Mining Practice harus selalu memperhatikan kelestarian lingkungan dengan pendekatan yang ramah lingkungan. Segala jenis perizinan terkait lingkungan pun, seperti AMDAL atau UKL/UPL, wajib dipenuhi. 

 

Setiap aktivitas pertambangan perlu diidentifikasi dampaknya dan dilakukan pengelolaan serta pemantauan untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi. Pengelolaan dan pemantauan tersebut mencangkup: 

 

  • Kualitas air sungai 

  • Kualitas udara 

  • Emisi 

  • Kebisingan dan getaran 

  • Potensi air asam tambang 

  • Keanekaragaman flora dan fauna 

  • Kualitas tanah 

 

Selain itu, perlu dilakukan pengelolaan lahan bekas tambang, termasuk kegiatan reklamasi dan pasca tambang. 

 

4. Konservasi Sumber Daya

Konservasi sumber daya merupakan bagian integral dari Good Mining Practice. Ini melibatkan upaya untuk menggunakan sumber daya secara efisien dan berkelanjutan, seperti pengurangan limbah dan peningkatan pemulihan mineral.  

 

Tak hanya itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam proses pertambangan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. 

 

5. Pengelolaan Sisa Tambang agar Sesuai Baku Mutu Lingkungan

Aspek terakhir dari GMP adalah pengelolaan sisa tambang, baik padat, cair, atau gas. Contoh pengelolaan limbah tambang adalah: 

 

  • Pengelolaan air sisa pekerjaan dan Air Asam Tambang 

  • Pengelolaan NAF dan PAF 

  • Pengelolaan Limbah B3 

  • Pemantauan Emisi Gas Buang 

 

Implementasi Good Mining Practice termasuk langkah penting untuk memastikan bahwa industri pertambangan dapat beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Penerapan GMP bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan industri pertambangan yang lebih baik. 

 

Demi mendukung praktik pertambangan yang baik, Telkomsel Enterprise menghadirkan solusi Connected Worker. Layanan ini merupakan solusi IoT yang mendukung implementasi GMP dengan memantau pekerja tambang secara real-time, meningkatkan keamanan, serta mengoptimalkan produktivitas melalui pemantauan kondisi dan komunikasi berbasis dashboard. 

 

Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut. 

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.

Items per page
Sort by