Asset Performance Management (APM) dapat membantu perusahaan mencapai efisiensi operasional yang lebih matang.
Selain peningkatan efisiensi, APM juga berperan penting dalam menjaga kualitas produk. Dalam industri manufaktur, misalnya, kualitas produk sangat dipengaruhi oleh kondisi dan kinerja mesin produksi.
APM memungkinkan pemantauan kondisi mesin secara kontinu, sehingga masalah dapat dideteksi dan ditangani sebelum memengaruhi kualitas produk. Aspek ini sangatlah krusial mengingat reputasi perusahaan sangat bergantung pada konsistensi dan kualitas produk yang dihasilkan.
Artikel ini akan membahas bagaimana IoT Asset Performance Management membantu bisnis dalam memantau dan mengelola aset secara efektif, serta manfaat yang dapat diperoleh dari implementasi solusi ini.
Memahami Asset Performance Management (APM)
Asset Performance Management (APM) adalah pendekatan strategis yang mengintegrasikan teknologi, analitik, dan best practices dalam manajemen aset untuk memastikan operasional yang efisien dan berkualitas tinggi.
APM mencakup berbagai proses dan tools yang digunakan untuk memantau, menganalisis, dan mengoptimalkan kinerja aset fisik perusahaan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, dan meminimalkan risiko kegagalan aset yang dapat berdampak pada kualitas produk dan layanan.
Komponen Utama APM
APM terdiri dari beberapa komponen utama yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan optimasi aset dan peningkatan kinerja:
Pengumpulan Data
Sensor IoT: Sensor yang terhubung dengan Internet of Things (IoT) dipasang pada aset untuk mengumpulkan data secara real-time mengenai kondisi operasional seperti suhu, tekanan, getaran, dan lainnya. Data ini memberikan gambaran akurat tentang kesehatan dan kinerja aset.
Sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition): Sistem ini digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan proses industri dengan mengumpulkan data dari sensor dan perangkat lapangan lainnya.
Analisis Data
Algoritma khusus dan analytics digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan, mengidentifikasi pola, dan memprediksi potensi masalah sebelum terjadi. Analisis ini memungkinkan pemeliharaan prediktif dan tindakan proaktif.
Visualisasi dan Pelaporan
Dashboard Interaktif: Data yang dianalisis ditampilkan dalam bentuk dashboard interaktif yang mudah dipahami, memungkinkan manajemen untuk memantau kinerja aset secara real-time dan membuat keputusan yang lebih tepat.
Laporan Kustom: Laporan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis, memberikan gambaran rinci tentang kinerja aset dan area yang memerlukan perbaikan.
Penerapan IoT dalam APM
Internet of Things (IoT) merupakan elemen krusial dalam Asset Performance Management (APM). Dengan kemampuan untuk menghubungkan berbagai perangkat dan mengumpulkan data secara real-time, IoT menjadi fasilitator agar aset-aset industri dapat dipantau dan dikelola dengan lebih mudah.
Sensor IoT untuk Pengumpulan Data
Sensor IoT adalah komponen utama yang digunakan dalam APM untuk mengumpulkan data dari aset-aset fisik. Sensor-sensor ini mengirimkan data secara kontinu ke sistem APM sehingga memungkinkan pemantauan real-time dan analisis kondisi aset. Berikut adalah beberapa jenis sensor dan fungsinya:
-
Sensor suhu: Digunakan untuk memantau suhu mesin dan peralatan. Misalnya, jika mesin yang terlalu panas, kondisi itu dapat menyebabkan penurunan kualitas produk atau bahkan kerusakan.
-
Sensor tekanan: Berguna untuk memantau tekanan dalam sistem hidrolik atau pneumatik.
-
Sensor getaran: Memantau getaran mesin untuk mendeteksi ketidakseimbangan atau keausan komponen yang dapat menyebabkan kerusakan.
-
Sensor kelembaban: Digunakan dalam lingkungan yang sensitif terhadap kelembapan untuk memastikan kondisi tetap dalam batas yang diinginkan.
Sistem Komunikasi dan Jaringan IoT
Untuk mendukung pengumpulan dan transmisi data secara real-time, penerapan IoT dalam APM memerlukan infrastruktur komunikasi yang andal. Berikut adalah beberapa teknologi yang digunakan:
-
Jaringan wireless (Wi-Fi, Zigbee, LoRaWAN): Teknologi wireless digunakan untuk menghubungkan sensor IoT dengan sistem pusat tanpa perlu kabel fisik sehingga memungkinkan fleksibilitas dan skala yang lebih besar.
-
5G: Jaringan 5G memberikan kecepatan transmisi data yang sangat tinggi dan latensi rendah, ideal untuk aplikasi industri yang membutuhkan respons cepat.
-
Edge computing: Memproses data di dekat sumbernya (edge) untuk mengurangi latensi dan meningkatkan responsivitas, sebelum mengirim data ke cloud untuk analisis lebih lanjut.
Analitik dan Machine Learning
Data yang dikumpulkan oleh sensor IoT perlu dianalisis untuk memberikan insights. Analitik dan machine learning bisa memberikan itu dengan cara:
-
Predictive forecasting: Algoritma machine learning menganalisis data historis dan real-time untuk memprediksi kegagalan aset dan merekomendasikan tindakan pemeliharaan sebelum kerusakan terjadi.
-
Anomaly detection: Machine learning dapat mendeteksi pola yang tidak umum dalam data operasional, mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin tidak terlihat oleh metode tradisional.
Platform Manajemen Terpadu
Penerapan IoT dalam APM juga memerlukan platform manajemen yang dapat mengintegrasikan semua data dan memberikan tampilan komprehensif tentang kinerja aset. Fitur-fitur utama platform ini meliputi:
-
Dashboard real-time: Menyediakan visualisasi data dalam bentuk grafik dan indikator kinerja yang mudah dipahami yang memungkinkan pemantauan kondisi aset secara kontinu.
-
Laporan kustom: Membuat laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis agar mampu memberikan gambaran rinci tentang performa aset dan area yang memerlukan perbaikan.
-
Alarm dan notifikasi: Mengirimkan peringatan otomatis melalui email atau pesan teks ketika terdeteksi anomali atau kondisi yang memerlukan perhatian segera.
Manfaat APM dalam Memantau Kualitas Produk
Asset Performance Management (APM) punya kemampuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Dengan memanfaatkan teknologi IoT dan analitik, APM memungkinkan monitoring yang konsisten dan akurat terhadap setiap aspek dari proses produksi. Berikut adalah beberapa cara APM dalam membantu menjaga kualitas produk:
1. Deteksi Dini Anomali
APM memungkinkan deteksi dini anomali dalam proses produksi melalui pemantauan real-time. Dengan memonitor parameter kritis seperti suhu, tekanan, dan getaran, APM dapat mendeteksi penyimpangan yang mungkin tidak terdeteksi oleh inspeksi manual. Misalnya, peningkatan suhu yang tidak biasa pada mesin produksi dapat menjadi tanda awal kerusakan yang jika dibiarkan dapat mempengaruhi kualitas produk akhir.
Ketika anomali terdeteksi, sistem APM dapat memberikan peringatan segera kepada tim teknis sehingga tindakan korektif dapat dilakukan sebelum masalah berkembang.
2. Pemeliharaan Prediktif
Pemeliharaan prediktif berfokus pada pencegahan kerusakan aset sebelum terjadi. Lewat prediksi yang akurat mengenai kapan dan di mana aset memerlukan pemeliharaan, APM membantu mengurangi downtime tak terduga yang bisa mengganggu alur produksi dan menyebabkan turunnya kualitas produk.
Pemeliharaan yang tepat waktu nantinya turut membantu memperpanjang umur aset dan memastikan bahwa mesin dan peralatan selalu dalam kondisi optimal untuk memproduksi barang berkualitas tinggi.
3. Pengurangan Downtime
Berkat monitoring dan pemeliharaan yang tepat, aset dapat terus beroperasi tanpa gangguan. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi proses produksi dan memastikan bahwa setiap unit produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. APM memungkinkan perusahaan untuk merencanakan pemeliharaan selama periode non-produktif guna mengurangi dampak pada output dan kualitas produk.
4. Monitoring Proses yang Konsisten
Sensor IoT yang digunakan dalam APM mengumpulkan data secara real-time sehingga mampu memberikan gambaran lengkap tentang kondisi dan performa setiap aset. Data ini memungkinkan pengawasan yang terus-menerus dan cepat dalam mengidentifikasi serta menangani masalah kualitas.
APM memastikan bahwa setiap tahapan produksi berjalan sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang ditentukan. Jika terjadi penyimpangan, langkah-langkah intervensi dapat segera diambil untuk mencegah produk cacat.
5. Peningkatan Efisiensi Operasional
Dengan data dan insights yang diperoleh dari APM, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan aset serta memastikan bahwa setiap mesin beroperasi pada kapasitas optimalnya. Langkah ini akan mengurangi risiko overuse atau underuse yang dapat mempengaruhi kualitas produk.
Kesimpulan
Asset Performance Management (APM) adalah solusi yang efektif untuk manajemen kinerja aset dalam bisnis modern. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, APM memungkinkan optimasi aset dan memastikan kualitas produk tetap terjaga.
Manfaat yang bisa diperoleh seperti penghematan biaya, peningkatan efisiensi operasional, dan peningkatan kualitas produk membuat APM menjadi investasi yang berharga bagi bisnis. Untuk itulah, Telkomsel Enterprise memiliki IoT Asset Performance Management. Produk ini memberikan solusi pemantauan dan pengelolaan aset secara real-time, memungkinkan pengawasan kondisi cahaya, suhu, dan kelembaban di berbagai lokasi. Fitur tersebut dimaksudkan untuk membantu menjaga kualitas produk, mengurangi kerusakan, dan memastikan aset tetap optimal.
Solusi ini menawarkan visibilitas total dengan notifikasi dan peringatan otomatis untuk mencegah anomali, kehilangan, dan pencurian. Dengan optimasi rantai pasokan dan laporan data yang mendalam, bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan pengambilan keputusan.
IoT Asset Performance Management mendukung berbagai industri seperti farmasi, logistik, dan manufaktur, memberikan kemudahan dalam pemantauan aset indoor dan outdoor, serta meningkatkan efisiensi operasional hingga 30%.
Optimalkan pengelolaan aset Anda agar kualitas produk terjaga dengan IoT Asset Performance Management! Hubungi kami sekarang untuk memperoleh informasi lebih lanjut.