Driver Monitoring System, Solusi Tepat untuk Manajemen Armada Selama Ramadan
Blog
08 Mar 2025
Diperbarui pada 08 Mar 2025

Selain dikenal sebagai bulan penuh berkah, Ramadan juga membawa tantangan tersendiri bagi pengelola armada kendaraan. Pengemudi yang berpuasa sering kali lebih mudah lelah, kurang fokus, dan lebih rentan terhadap kecelakaan. Lalu, adakah solusi untuk mengatasi hal ini? Jawabannya terletak pada Driver Monitoring System (DMS), yang dapat membantu meningkatkan keselamatan dan efisiensi selama bulan suci ini. 

 

Ramadan dan Risiko Kecelakaan di Jalan 

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Namun, bagi para pengemudi, ini juga bisa menjadi bulan penuh tantangan. Menahan lapar dan dahaga selama satu hari penuh tentu menguji ketahanan tubuh. Belum lagi jika harus menempuh perjalanan jauh atau menghadapi kemacetan di jam-jam sibuk. Kurangnya asupan energi jelas dapat mempengaruhi konsentrasi, hingga akhirnya meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. 

 

Faktanya, data dari Korlantas Polri juga menunjukkan bahwa meski jumlah kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 mengalami penurunan 15% dibanding tahun sebelumnya, masih ada ribuan insiden yang terjadi. Salah satu penyebab utama kecelakaan adalah kelelahan dan micro-sleep, yakni kondisi di mana pengemudi tertidur sejenak tanpa sadar. Risiko kecelakaan karena human error seperti ini bisa saja ditekan. Hanya saja, semua itu butuh kesadaran dari pengemudi. Pemanfaatan teknologi juga akan sangat membantu di sini. 

 

Salah satu teknologi yang dapat membantu meningkatkan keselamatan di jalan adalah Driver Monitoring System (DMS). Teknologi ini dirancang untuk memantau kondisi pengemudi secara real-time, memberikan peringatan saat pengemudi menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau gangguan lainnya. Lantas, apa sebenarnya Driver Monitoring System itu? 

 

Apa itu Driver Monitoring System (DMS)? 

Apa itu driver monitoring system? Jawaban singkatnya adalah sebuah teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memantau kondisi pengemudi secara real-time. Sistem ini bekerja dengan mendeteksi ekspresi wajah, pola kedipan mata, serta posisi kepala guna mengidentifikasi tanda-tanda kantuk, kelelahan, atau hilang konsentrasi. 

 

Saat pengemudi dalam kondisi tidak waspada, sistem DMS akan memberi peringatan. Jadi, risiko kecelakaan bisa ditekan. 

 

Cara Kerja Driver Monitoring System (DMS)

Teknologi Driver Monitoring System (DMS) sebenarnya tidak bekerja secara pasif. Sebaliknya, teknologi ini bekerja secara aktif memantau pengemudi dengan menggabungkan kecanggihan kecerdasan buatan (AI), sensor, dan kamera untuk membentuk sebuah real-time driver monitoring system. Namun, bagaimana cara kerjanya pada umumnya? 

 

1. Memantau dengan Sensor dan Kamera 

DMS bekerja dengan menggunakan sensor dan kamera yang dipasang di dalam kendaraan. Sensor mendeteksi gerakan tubuh dan kepala, sementara kamera memantau posisi kepala, mata, dan arah pandangan pengemudi. Jika Anda mulai kehilangan fokus atau menunjukkan tanda-tanda kelelahan, sistem ini akan segera bereaksi. 

 

2. Menganalisis Data dengan AI dan Machine Learning 

Setelah mengumpulkan data, DMS tidak hanya menampilkan informasi mentah, tetapi juga menganalisisnya menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML). Teknologi ini mampu mendeteksi pola perilaku yang menunjukkan risiko, seperti mata yang sering terpejam, kepala terkulai, atau terlalu lama tidak memperhatikan jalan. 

 

3. Memberi Peringatan Langsung 

Jika sistem mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau gangguan konsentrasi, DMS akan memberikan peringatan secara real-time. Peringatan ini bisa berupa suara, tampilan visual di dashboard, getaran pada kursi pengemudi, atau kombinasi dari semuanya. Dengan cara ini, pengemudi bisa segera kembali fokus sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. 

 

4. Merekam Data untuk Evaluasi 

DMS juga memiliki fitur perekaman data yang berguna untuk melacak pola perilaku pengemudi dalam jangka panjang. Data ini bisa digunakan untuk evaluasi keselamatan, memberikan umpan balik kepada pengemudi, atau bahkan membantu pengelola armada meningkatkan standar keselamatan. 

 

5. Terhubung dengan Sistem Lain 

Salah satu keunggulan DMS adalah kemampuannya untuk terintegrasi dengan sistem lain dalam kendaraan. Misalnya, sistem ini dapat dikombinasikan dengan navigasi untuk memberikan peringatan tambahan atau dihubungkan ke sistem pengereman darurat yang bisa langsung mengambil tindakan jika diperlukan. 

 

Fitur-fitur Driver Monitoring System (DMS) 

Pada umumnya, Driver Monitoring System (DMS) dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan yang dirancang untuk mendeteksi kelelahan atau gangguan konsentrasi. Bukan hanya itu, fitur-fitur ini juga dirancang untuk memberi respons cepat guna mencegah potensi kecelakaan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa fitur utama DMS: 

 

1. Pemantauan Posisi Kepala 

DMS mampu mendeteksi posisi kepala pengemudi untuk melihat apakah ada tanda-tanda kelelahan atau kehilangan fokus. Jika kepala Anda mulai terkulai atau mengarah ke posisi yang tidak wajar, sistem ini akan mengeluarkan peringatan otomatis untuk mengingatkan Anda agar kembali berkonsentrasi. 

 

2. Pemantauan Mata dan Arah Pandang 

Sistem ini juga memantau gerakan mata dan arah pandangan Anda. Jika mata sering tertutup atau terlalu lama melihat ke arah lain selain jalan, DMS akan segera memberikan peringatan. Fitur ini sangat berguna untuk mencegah micro-sleep. 

 

3. Pemantauan Aktivitas Kepala dan Tubuh 

Selain mata dan kepala, DMS juga bisa membaca gerakan tubuh secara keseluruhan. Jika Anda terlihat gelisah, kehilangan keseimbangan, atau menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan, sistem akan segera memberi sinyal peringatan. Ini berguna untuk mendeteksi kelelahan ekstrem atau kondisi medis yang bisa membahayakan keselamatan. 

 

4. Analisis Perilaku Pengemudi 

DMS bukan hanya memantau, tetapi juga menganalisis data perilaku pengemudi. Informasi yang dikumpulkan bisa digunakan oleh pengelola armada untuk mengevaluasi pola berkendara, mengidentifikasi kebiasaan yang berisiko, serta memberikan pelatihan kepada pengemudi. 

 

5. Perekaman dan Penyimpanan Data 

Setiap aktivitas yang terdeteksi oleh DMS bisa direkam dan disimpan sebagai data historis. Nantinya, data ini dapat digunakan untuk evaluasi keselamatan, pelatihan pengemudi, atau sebagai bukti dalam kasus kecelakaan. 

 

6. Integrasi dengan Sistem Keselamatan Lain 

Salah satu keunggulan DMS adalah kemampuannya untuk bekerja bersama sistem lain di dalam kendaraan. Misalnya, sistem ini bisa terhubung dengan navigasi pintar yang memberikan informasi tambahan saat Anda berkendara, atau dengan pengereman darurat otomatis yang bisa langsung mengambil tindakan saat situasi berbahaya terdeteksi. 

 

Fungsi Driver Monitoring System (DMS) untuk Armada Perusahaan 

Menghindari kecelakaan 100% mungkin terdengar mustahil. Meski begitu, bukan berarti tidak ada cara untuk meminimalisir risikonya. Driver Monitoring System (DMS) adalah salah satu buktinya. Dengan memanfaatkan teknologi ini sebagai sistem pemantauan, Anda bisa: 

 

1. Mendeteksi Pengemudi saat Lelah atau Tidak Fokus 

DMS mampu mendeteksi tanda-tanda pengemudi yang kehilangan fokus, misalnya karena mengantuk atau terlalu lama menatap ponsel. Jika sistem mendeteksi adanya risiko ini, peringatan akan dikirimkan baik kepada pengemudi maupun pengelola armada agar tindakan pencegahan bisa segera dilakukan. Misalnya saja seperti mengingatkan pengemudi untuk beristirahat. 

 

2. Memantau Kondisi Fisik Pengemudi 

Bukan hanya soal kelelahan, DMS juga dapat mengamati kondisi fisik pengemudi melalui deteksi gerakan mata, kepala, dan ekspresi wajah. Jika ada indikasi pengemudi dalam kondisi kurang sehat, seperti mengalami gejala stroke atau serangan jantung, sistem bisa memberi peringatan dini untuk menghindari potensi kecelakaan. 

 

3. Mengawasi Situasi Lalu Lintas 

Teknologi DMS juga dapat berfungsi sebagai asisten bagi pengemudi dalam memantau kondisi lalu lintas. Teknologi ini dapat mendeteksi kecepatan, jarak antar kendaraan, serta potensi bahaya lainnya. Dengan adanya peringatan dini, pengemudi bisa lebih waspada dan mengurangi risiko kecelakaan di jalan. 

 

4. Meningkatkan Produktivitas Armada 

Dengan data yang dikumpulkan dari perilaku pengemudi, pengelola armada bisa menganalisis pola berkendara dan menyusun strategi untuk meningkatkan efisiensi. Data ini bisa digunakan untuk memberi pelatihan kepada pengemudi agar lebih disiplin dan berkendara dengan cara yang lebih aman serta efisien. 

 

5. Mengurangi Biaya Operasional 

DMS juga bisa membantu menghemat biaya operasional. Dengan mengurangi kebiasaan mengemudi yang berisiko tinggi, seperti ngebut atau mengerem secara mendadak, risiko kecelakaan bisa ditekan. Efeknya, biaya perbaikan kendaraan bisa ditekan. Premi asuransi yang harus dikeluarkan juga jadi lebih rendah. 

 

Meskipun Driver Monitoring System sangat membantu dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi, peranannya juga tak terlepas dari pentingnya manajemen armada yang efektif. Manajemen armada yang baik memastikan semua kendaraan dan pengemudi beroperasi dengan optimal. 

 

Pentingnya Manajemen Armada 

Baik itu untuk logistik, transportasi, atau layanan jasa, armada kendaraan merupakan tulang punggung operasional perusahaan. Tanpa manajemen yang baik, operasional bisa saja terganggu. Tidak hanya itu, biaya bisa membengkak dan risiko kecelakaan pun turut meningkat. Di sinilah pentingnya manajemen armada dalam bisnis. 

 

Manajemen armada yang baik memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan kendaraan. Misalnya, dengan memanfaatkan sistem pelacakan GPS dan perencanaan rute yang cerdas, perusahaan dapat mengurangi waktu tempuh, bahkan menghindari kemacetan. Hasilnya, pengiriman barang atau jasa jadi tepat waktu, bahkan bisa lebih cepat dari perkiraan. 

 

Tidak hanya itu, perusahaan juga dapat memantau penggunaan bahan bakar, menjadwalkan perawatan rutin, dan menghindari kerusakan kendaraan yang tidak perlu. Namun, yang lebih penting lagi, manajemen armada yang baik juga membantu perusahaan menjaga keselamatan pengemudinya dan kendaraan. 

 

Tips Meningkatkan Keselamatan Pengemudi dan Keamanan Armada Selama Ramadan 

Bulan Ramadan sering kali membawa banyak perubahan pada pola aktivitas sehari-hari, termasuk bagi para pengemudi dan pengelola armada. Waktu istirahat yang lebih sedikit dan perubahan pola makan bisa menjadi tantangan tersendiri. Agar perjalanan tetap aman dan lancar, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan: 

 

1. Pastikan Istirahat yang Cukup 

Berpuasa berarti tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman sepanjang hari. Ini jelas bisa mempengaruhi konsentrasi saat mengemudi. Oleh karena itu, pastikan pengemudi mendapatkan istirahat yang cukup, terutama pada malam hari. 

 

Usahakan tidur minimal 6-8 jam agar tubuh tetap segar dan fokus saat berkendara. Jika memungkinkan, manfaatkan waktu istirahat di siang hari dengan tidur sejenak (power nap). 

 

2. Hindari Kecepatan Tinggi 

Berkendara dengan kecepatan tinggi bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Karena itu, selalu patuhi batas kecepatan yang ditetapkan. Selain itu, berkendaralah dengan tenang agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. 

 

3. Tetap Sabar dan Hati-hati Saat Berkendara

Bulan Ramadan adalah waktu untuk melatih kesabaran, termasuk saat di jalan raya. Banyak pengemudi yang mungkin lebih emosional akibat kelelahan dan lapar. Karena itu, tetap tenang dan waspada. Hindari konfrontasi dengan pengemudi lain dan selalu prioritaskan keselamatan. 

 

FleetSense dan FleetSight: Operasional Lancar dan Aman Selama Ramadan 

Mengelola armada selama Ramadan memerlukan strategi yang tepat. Namun, dengan FleetSense dan FleetSight yang terintegrasi, perusahaan bisa memastikan setiap pengemudi tetap dalam kondisi prima saat mengemudi, sekaligus mengoptimalkan operasional armada. 

 

FleetSense berfungsi sebagai sistem pemantauan canggih yang tidak hanya mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau gangguan pengemudi, tetapi juga memberikan peringatan dini saat ada potensi bahaya. Dengan menggunakan teknologi AI, FleetSense menganalisis perilaku pengemudi secara real-time, seperti kebiasaan mengemudi yang berisiko, dan memberikan solusi preventif. Teknologi ini membantu mengurangi kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pengemudi, sehingga mendukung operasi bisnis yang lebih aman dan efisien. 

 

Sementara itu, FleetSight adalah solusi berbasis IoT yang memungkinkan perusahaan melacak lokasi kendaraan secara real-time dengan akurasi tinggi. Dengan fitur telematika yang terintegrasi, FleetSight memberikan visibilitas penuh terhadap pergerakan armada, sehingga perusahaan bisa mengoptimalkan rute perjalanan dan mengurangi waktu tempuh. Selain itu, FleetSight juga mengawasi perilaku pengemudi, mengidentifikasi pola berkendara yang berisiko, dan mengumpulkan data untuk menganalisis kinerja kendaraan dan pengemudi. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan kebijakan keselamatan yang lebih baik. 

 

Jika Anda ingin menjaga keselamatan pengemudi, mengoptimalkan efisiensi armada, dan memastikan kelancaran operasional selama Ramadan, mengadopsi teknologi Driver Monitoring System adalah pilihan yang tepat. Dengan teknologi ini, Anda tidak hanya meningkatkan keselamatan, tetapi juga memastikan operasional berjalan lebih efisien, sehingga bisnis tetap produktif meskipun di tengah tantangan bulan suci. 

 

Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut mengenai FleetSense dan FleetSight! 

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.

Items per page
Sort by