Keunggulan MFA pada Bisnis untuk Mencegah Penyalahgunaan OTP
Blog
21 Mar 2025
Diperbarui pada 21 Mar 2025

Ancaman keamanan data terus berkembang. Di sisi lain, metode perlindungan tradisional seperti kata sandi atau OTP saja tidak lagi cukup. Lantas, bagaimana cara bisnis menghadapi tantangan ini? Di saat seperti inilah multi factor authentication (MFA) hadir sebagai solusi. 

 

Dengan menggabungkan berbagai lapisan keamanan, MFA memastikan hanya pengguna sah saja yang mendapatkan akses. MFA memang sekuat itu. Namun, apa itu MFA? 

 

Pengertian Multi-Factor Authentication (MFA)

Multi-Factor Authentication (MFA) adalah lapisan perlindungan ekstra yang membuat login menjadi jauh lebih aman. Dengan MFA, Anda akan diminta melewati lebih dari satu langkah verifikasi, seperti memasukkan password dan kode OTP dari ponsel sebelum bisa mengakses akun. 

 

Gagasan dari MFA ini sederhana. Jika password Anda berhasil ditembus, setidaknya masih ada lapisan perlindungan lain yang akan melindungi akun Anda. 

 

Perbedaan MFA dan 2FA 

Saat mengulik keamanan digital, Anda mungkin akan sering mendengar istilah Two-Factor Authentication (2FA) dan Multi-Factor Authentication (MFA). Secara tujuan, keduanya sama-sama bertujuan untuk melindungi akses ke akun atau sistem. Namun, secara pendekatan, ada perbedaan mendasar antara keduanya. 

 

MFA menggunakan pendekatan keamanan dengan cara meminta Anda melalui setidaknya dua langkah autentikasi, atau bahkan lebih. Contohnya, selain memasukkan password, Anda juga perlu memindai sidik jari atau menjawab pertanyaan keamanan yang hanya Anda sendiri yang mengetahuinya. 

 

Di sisi lain, 2FA bisa dikatakan sebagai bentuk sederhana dari MFA. Sesuai dengan namanya, hanya ada 2 lapisan verifikasi pada metode ini. Misalnya setelah memasukkan password, Anda akan diminta memasukkan kode unik yang dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikasi. 

 

Pentingnya Menerapkan MFA 

Selama tidak ada yang mengetahui password yang Anda gunakan, akun Anda akan baik-baik saja. Tapi bagaimana jika ada orang yang berhasil mencuri password tersebut? 

 

Sekarang, password saja tidak cukup untuk menjamin keamanan data. Jika password berhasil dicuri, misalnya melalui metode phishing, brute force, atau keylogger, akun Anda bisa saja diakses oleh pihak yang tidak berwenang. Itulah mengapa menerapkan Multi-Factor Authentication (MFA) sangat penting. 

 

Saat Anda menggunakan lebih dari satu lapisan keamanan, tingkat kesulitan untuk menembus sistem keamanan tersebut akan jauh lebih tinggi. Jadi, meski password Anda berhasil dicuri, mereka tetap tidak bisa masuk tanpa faktor lainnya. 

 

Cara Kerja MFA 

Multi-Factor Authentication (MFA) bekerja dengan memadukan berbagai faktor keamanan untuk memastikan bahwa hanya Anda yang dapat mengakses akun Anda. Berbeda dengan metode satu faktor seperti hanya menggunakan password, MFA mengharuskan Anda untuk membuktikan identitas melalui dua atau lebih lapisan verifikasi. 

 

Ada tiga jenis faktor yang biasa digunakan, yakni knowledge, possession, dan inherence. Knowledge ini seperti password atau PIN yang hanya Anda ketahui. Di sisi lain, possession adalah perangkat fisik seperti token atau ponsel yang dapat menghasilkan kode OTP. Terakhir, yakni inherence adalah biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah. 

 

Saat MFA diterapkan, memasukkan password saja tidak cukup untuk masuk ke akun Anda. Nantinya Anda juga perlu membuktikan identitas Anda dengan menunjukkan bukti-bukti lain, baik itu kode dari ponsel atau memindai sidik jari Anda. 

 

Tantangan dalam Implementasi MFA 

Dibandingkan dengan sistem keamanan konvensional yang hanya mengandalkan password, MFA memang jauh lebih aman. Sayangnya, solusi ini juga tidak lepas dari tantangan. Berikut beberapa tantangan yang biasa terjadi saat mengimplementasikan MFA. 

 

1. Kompleksitas Penggunaan 

Menambah lapisan keamanan berarti lebih banyak langkah yang harus dilalui sebelum bisa mengakses akun. Bagi pengguna, ini jelas merepotkan. Inilah yang menjadi salah satu keluhan saat menggunakan metode keamanan MFA. 

 

2. Ketergantungan pada Perangkat 

MFA sering mengandalkan perangkat seperti ponsel atau token sebagai alat autentikasi tambahan. Masalahnya bagaimana kalau perangkat itu hilang atau rusak? Dalam situasi seperti ini, jelas ada PR tambahan yang harus Anda kerjakan. 

 

3. Biaya Implementasi 

Lapisan keamanan yang lebih banyak pastinya mempengaruhi biaya yang perlu dikeluarkan nanti. Misalnya seperti biaya perangkat keras, perangkat lunak, hingga operasional seperti dukungan teknis untuk pengguna. Meski begitu, investasi ini biasanya sebanding dengan manfaat keamanan yang Anda dapatkan. 

 

4. Tidak Sepenuhnya Kebal dari Social Engineering 

MFA memang lebih aman. Meski demikian, bukan berarti metode ini kebal dari phishing atau social engineering. Jadi selain memperkuat sisi teknologi, manusia yang menggunakan juga perlu diedukasi. 

 

Atasi Tantangan Implementasi MFA dengan Telco Verify

Telco Verify dari Telkomsel Enterprise hadir sebagai solusi untuk menyederhanakan proses autentikasi tanpa mengorbankan keamanan. Dengan teknologi verifikasi senyap, Telco Verify menghilangkan kebutuhan akan OTP yang sering kali justru dimanfaatkan penjahat siber untuk melakukan penipuan. 

 

Telco Verify memberi perlindungan ganda bagi bisnis Anda dengan mengurangi risiko fraud dan memastikan pengalaman pengguna tetap nyaman dan mulus. Dengan strategi MFA yang disempurnakan, akan lebih mudah bagi Anda untuk membangun kepercayaan pelanggan. Keamanan yang lebih baik tidak harus selalu ditebus dengan mengorbankan kemudahan pengguna.  

 

Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut. 

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.

Items per page
Sort by