6 Taktik Neuromarketing untuk Tingkatkan Customer Experience
Blog
26 Des 2023
Diperbarui pada 13 Nov 2024

Dengan teknologi yang semakin canggih, pendekatan pemasaran kini tidak hanya berlandaskan pada survei atau wawancara, tetapi juga pada pemahaman mendalam tentang otak konsumen. Di sinilah hadir neuromarketing

 

Neuromarketing menggabungkan prinsip-prinsip neurosains dengan strategi pemasaran untuk memahami reaksi otak manusia terhadap berbagai inisiatif pemasaran. Melalui pendekatan ini, brand dapat memahami apa yang benar-benar diinginkan konsumen, bahkan sebelum konsumen menyadarinya sendiri.

 

Lalu, bagaimana hubungan antara neuromarketing dan customer experience? Dalam dunia bisnis modern, customer experience adalah salah satu faktor penentu kesuksesan suatu brand. Neuromarketing, dengan cara uniknya, dapat membantu brand menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.

 

Apalagi, riset yang dilakukan oleh PwC menunjukkan bahwa 73% pelanggan menyatakan customer experience mempengaruhi pilihan mereka dalam berbelanja. Lebih lanjut, laporan tersebut juga menemukan bahwa sebanyak 85% pelanggan bahkan bersedia membayar ekstra demi mendapatkan pengalaman pembelian yang lebih baik. Temuan tersebut menggarisbawahi pentingnya meningkatkan customer experience untuk keberhasilan bisnis.

 

Artikel ini akan menjelaskan lebih jauh tentang bagaimana neuromarketing dapat memaksimalkan customer experience, mulai dari pemahaman dasar hingga penerapannya dalam strategi bisnis.

 

Apa Itu Neuromarketing?

Ketika kita berbicara tentang neuromarketing, kita sedang menyelami kombinasi dua bidang yang tampaknya berbeda: neurosains dan pemasaran. Tapi sebenarnya, keduanya berhubungan erat.

 

Neuromarketing adalah cabang marketing yang menggunakan pengetahuan neurosains untuk memahami dan mempengaruhi perilaku konsumen, dengan tujuan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran dan iklan. Beberapa tools yang sering digunakan dalam neuromarketing seperti teknologi eye-tracking, fMRI, dan EEG

 

Salah satu prinsip utama dari neuromarketing adalah bahwa keputusan konsumen sebagian besar didasarkan pada emosi, bukan logika. Meskipun konsumen mungkin berpikir bahwa mereka membuat keputusan berdasarkan analisis logis, otak mereka sebenarnya dipengaruhi oleh faktor emosional.

 

Berikut beberapa prinsip dasar lainnya:

 

  • Respon otak terhadap stimulus pemasaran dapat diukur. Ini bisa berupa iklan, produk, atau bahkan pengalaman berbelanja di toko.

  • Otak konsumen seringkali bereaksi secara berbeda dari apa yang mereka klaim.

  • Dengan pemahaman yang tepat, strategi pemasaran dapat dioptimalkan untuk memicu respons yang diinginkan.

 

Dengan demikian, brand dapat mengetahui bagian mana yang paling menarik perhatian konsumen, apa yang menyebabkan kepuasan, dan apa yang mungkin menimbulkan rasa frustasi. Selanjutnya, brand dapat mengambil langkah yang lebih tepat dalam merancang strategi customer experience yang memikat hati konsumen. (tautkan ke artikel tentang customer experience jika sudah terbit)

 

Mengapa Neuromarketing Penting untuk Customer Experience?

Dalam dunia bisnis, memahami konsumen adalah kunci untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan dan memenangkan hati mereka. Neuromarketing menjadi pendekatan inovatif yang menawarkan cara baru untuk memahami dan mengakuisisi pelanggan. Ada beberapa alasan mengapa neuromarketing penting, antara lain:

 

Memahami Otak Konsumen

Semua tindakan kita, termasuk keputusan pembelian, berasal dari otak. Dengan demikian, memahami otak konsumen dapat memberikan insight yang berharga. Neuromarketing memungkinkan brand untuk:

 

  • Mengidentifikasi faktor pendorong yang mendorong keputusan pembelian.

  • Mengetahui apa yang benar-benar memikat perhatian konsumen.

  • Mengungkap elemen apa yang mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman atau kebingungan.

 

Memprediksi Perilaku Pembelian

Apa saja faktor yang membuat konsumen memilih satu produk daripada yang lain? Jawabannya mungkin lebih kompleks daripada yang kita kira. Neuromarketing dapat membantu mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan tersebut dengan memprediksi perilaku pembelian. Dengan data yang lebih akurat, brand dapat merancang strategi customer experience yang lebih efektif.

 

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas bukan hanya tentang returning customer; tetapi juga tentang membangun hubungan dengan mereka. Saat brand memahami apa yang benar-benar diinginkan konsumen dan bagaimana otak mereka bekerja, perusahaan dapat menciptakan pengalaman yang lebih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan customer untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.

 

Dengan demikian, konsumen akan lebih mungkin untuk kembali dan berinteraksi dengan brand. Seorang pelanggan yang loyal tidak hanya akan membeli lebih banyak, tetapi mereka juga akan merekomendasikan brand kepada orang lain.

 

Taktik Neuromarketing untuk Memahami Customer Experience

Pemahaman mendalam tentang perilaku konsumen adalah langkah pertama untuk menciptakan customer experience yang memuaskan. Beberapa taktik neuromarketing berikut terbukti efektif dalam memberikan gambaran tentang apa yang benar-benar diinginkan dan dirasakan oleh konsumen:

 

eye-tracking dalam neuromarketing

 

Studi Eye-tracking

Teknologi eye-tracking memungkinkan brand untuk melihat ke mana mata konsumen bergerak dan fokus saat berinteraksi dengan konten atau produk. Ini memberikan gambaran tentang elemen apa yang menarik perhatian mereka dan bagian mana yang mungkin diabaikan.

 

Dengan memahami ke mana mata konsumen tertuju, brand dapat:

 

  • Mengidentifikasi area kunci yang menarik bagi konsumen.

  • Mengoptimalkan desain untuk menarik perhatian ke area yang diinginkan.

  • Menghilangkan atau memodifikasi elemen yang tidak efektif.

 

Neuroimaging dan Brain Scanning

Teknologi seperti fMRI (Functional Magnetic Resonance Imaging) dan EEG (Electroencephalogram) memberikan insights tentang bagaimana otak bereaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan mengukur aktivitas otak, kita dapat memahami emosi dan tanggapan konsumen terhadap berbagai pengalaman pembelian.

 

Melalui hasil scanning otak:

 

  • Brand dapat melihat bagian otak mana yang aktif saat konsumen berinteraksi dengan konten dan produk.

  • Mereka dapat mengidentifikasi emosi seperti kegembiraan, kekecewaan, atau kebingungan.

  • Ini membantu dalam menyusun pesan yang nyambung dan nantinya bisa membangun pengalaman yang memuaskan.

 

Pengukuran Respon Fisiologis

Selain aktivitas otak, respon fisiologis tubuh seperti denyut jantung dan Galvanic Skin Response dapat memberikan informasi tentang bagaimana konsumen merasakan pengalaman tertentu.

 

Respon fisiologis seringkali berkorelasi dengan emosi. Jika denyut jantung meningkat saat melihat iklan, bisa jadi iklan tersebut menimbulkan kegembiraan. Sebaliknya, reaksi kulit yang meningkat mungkin menunjukkan kecemasan atau ketegangan.

 

Penggunaan teknik-teknik di atas memungkinkan brand untuk menyelami dunia internal konsumen, menemukan insight berharga, dan memaksimalkan customer experience mereka.

 

neuromarketing membantu membangun customer experience positif

 

Taktik Neuromarketing untuk Memaksimalkan Customer Experience

Menciptakan customer experience yang berkesan bukan hanya tentang memahami apa yang diinginkan konsumen, tetapi juga tentang memanfaatkan pemahaman tersebut untuk menyajikan solusi dan pengalaman yang lebih baik. Berikut adalah beberapa cara untuk memaksimalkan customer experience dengan menggunakan taktik neuromarketing:

 

Pengoptimalan Desain Produk

Melalui pemindaian aktivitas otak, brand dapat mengidentifikasi bagian produk mana yang memicu respons positif dan mana yang mungkin menimbulkan rasa frustrasi atau kebingungan. Dengan insights ini, brand dapat melakukan pengoptimalan desain produk dengan penyesuaian desain untuk menciptakan produk yang lebih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

 

Otak manusia memiliki preferensi tertentu dalam hal warna, bentuk, dan tekstur. Menggunakan neuromarketing, brand dapat merancang produk yang sesuai dengan preferensi otak, meningkatkan peluang produk tersebut disukai dan dipilih oleh konsumen.

 

Personalisasi Pengalaman Pelanggan

Setiap konsumen unik, dan demikian juga respons otak mereka terhadap berbagai stimulus. Dengan menggunakan data neuromarketing, brand dapat melakukan personalisasi pengalaman pelanggan berdasarkan bagaimana otak mereka bereaksi terhadap konten atau produk tertentu, memungkinkan penyajian pengalaman yang lebih personal.

 

Setelah mengetahui apa yang membuat otak konsumen "bereaksi", brand dapat menyajikan konten yang relevan dan memuaskan untuk mereka. Ini tidak hanya meningkatkan customer experience, tetapi juga memperdalam hubungan antara brand dan konsumen.

 

Optimalisasi Iklan dan Pemasaran

Iklan yang efektif adalah iklan yang memikat perhatian. Melalui teknik eye-tracking, brand dapat mengetahui bagian iklan mana yang paling menarik dan dapat melakukan optimalisasi iklan dan pemasaran agar lebih efektif.

 

Emosi juga memainkan peran penting dalam keputusan pembelian. Dengan memahami respons emosional konsumen terhadap pesan pemasaran, brand dapat menyesuaikan pesan tersebut untuk memaksimalkan dampak yang diharapkan.

 

Pengintegrasian taktik neuromarketing dalam strategi customer experience adalah investasi yang berharga. Ini memungkinkan brand untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan, meningkatkan loyalitas, dan pada akhirnya, meningkatkan pertumbuhan bisnis.

Kesimpulan

Customer modern memiliki pilihan tak terbatas dan ekspektasi yang tinggi. Oleh karenanya, brand mesti berani menawarkan customer experience yang memuaskan dan relevan. Neuromarketing dapat mempermudah proses ini dengan memberikan insights berharga tentang bagaimana otak konsumen bereaksi dan merespons berbagai stimulus marketing.

 

Mengadopsi pendekatan neuromarketing dalam strategi bisnis dapat memberikan keuntungan berupa: peningkatan customer engagement, pengoptimalan iklan dan kampanye pemasaran, meningkatnya loyalitas dan retensi pelanggan, serta penyesuaian produk dan layanan yang lebih efektif berdasarkan kebutuhan otak konsumen.

 

Untuk memaksimalkan customer experience, Anda bisa mencoba solusi Customer Engagement Platform (CEP) dari Telkomsel Enterprise. Dengan CEP, brand dapat memastikan bahwa setiap interaksi dengan pelanggan menjadi kesempatan untuk memperkuat relasi dan meningkatkan loyalitas. 

 

CEP menawarkan marketing engagement platform dengan fitur profil pelanggan yang lengkap, memungkinkan bisnis untuk memberikan penawaran yang sesuai target pasar, meningkatkan retensi pelanggan, dan memahami perilaku pelanggan dengan lebih baik. 

 

Dengan fitur-fitur seperti personalisasi target campaign dan database berbasis Cloud as SaaS, CEP tampil unggul dibanding solusi lainnya, memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda.

 

Tertarik? Segera tingkatkan customer experience brand Anda dengan memanfaatkan kecanggihan CEP. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.

Items per page
Sort by