Mempertahankan pelanggan yang sudah ada seringkali lebih menguntungkan bagi bisnis daripada mencari pelanggan baru. Ini dikenal sebagai retensi pelanggan.
Dalam bisnis, mendapatkan pelanggan baru mungkin menantang, tetapi mempertahankannya bisa jadi lebih sulit. Namun, jika berhasil meningkatkan retensi pelanggan, hal ini dapat mendatangkan manfaat bagi bisnis untuk jangka panjang.
Menurut penelitian dari Harvard Business School, meningkatkan tingkat retensi pelanggan sebesar 5% saja dapat meningkatkan keuntungan perusahaan sebesar 25-95%. Angka yang signifikan ini menunjukkan betapa pentingnya retensi pelanggan dalam memastikan pertumbuhan bisnis.
Meski begitu, dengan situasi pasar Indonesia yang dinamis, ternyata customer retention masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan.
Berdasarkan laporan SurveySensum mengenai Tren E-Commerce 2022, ditemukan bahwa 42% pengguna e-commerce memiliki tingkat loyalitas yang rendah. Ditunjukkan dengan perilaku mereka yang sering berpindah antar platform e-commerce.
Faktor utama kurangnya loyalitas konsumen antara lain adalah ketersediaan produk yang lebih lengkap di platform lain dan aktivitas pencarian produk dengan harga terbaik tapi tetap berkualitas.
Usaha menjangkau loyalitas dan meningkatkan retensi pelanggan di Indonesia ini bukan barang baru. Bahkan brand-brand besar di Indonesia, termasuk Telkomsel, telah mengimplementasikan program loyalitas untuk meningkatkan retensi pelanggan.
Namun, retensi tidak hanya tentang memberikan diskon atau poin; ini juga tentang memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta membangun customer engagement. Apalagi, di era digital saat ini, pelanggan mengharapkan interaksi yang lebih personal, responsif, dan relevan dengan brand yang mereka pilih.
Retensi pelanggan tidak hanya berdampak pada profitabilitas, tetapi juga pada reputasi dan pertumbuhan brand Anda. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa retensi pelanggan begitu penting dan bagaimana Anda dapat meningkatkannya dengan strategi yang terbukti efektif.
Apa Itu Retensi Pelanggan?
Retensi pelanggan adalah kemampuan sebuah brand atau bisnis untuk mempertahankan pelanggannya selama periode waktu tertentu.
Ini bukan hanya tentang membuat pelanggan kembali untuk melakukan pembelian berulang, tetapi juga tentang membangun hubungan yang mendalam dengan mereka sehingga mereka memilih untuk tetap setia kepada brand Anda--meskipun ada banyak pilihan lain di pasaran.
Retensi pelanggan berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan advokasi pelanggan. Dengan kata lain, jika Anda berhasil mempertahankan pelanggan, besar kemungkinan mereka puas dengan produk atau layanan yang ditawarkan, merasa loyal, dan bahkan sangat mungkin akan merekomendasikannya kepada orang lain.
Mengapa Retensi Pelanggan Lebih Penting Daripada Akuisisi?
Dalam perjalanan bisnis, seringkali brand lebih fokus pada akuisisi pelanggan baru daripada mempertahankan yang sudah ada. Namun, apakah pendekatan ini benar-benar efektif dari segi biaya dan hasil?
Biaya Akuisisi vs. Biaya Retensi
-
Investasi awal: Akuisisi memerlukan investasi awal yang besar, baik dalam hal waktu maupun uang. Baik itu melalui iklan berbayar, kampanye pemasaran, atau promosi khusus, biaya untuk mendapatkan pelanggan baru seringkali jauh lebih tinggi.
-
Konversi dan loyalitas: Meskipun Anda mungkin berhasil menarik banyak prospek, tidak semua dari mereka akan terkonversi menjadi pelanggan. Dan dari yang terkonversi, tidak semua akan tetap setia. Sebaliknya, dengan fokus pada retensi pelanggan, Anda berinvestasi pada hubungan yang sudah ada--yang memiliki probabilitas lebih tinggi untuk menghasilkan pembelian berulang.
Dampak Retensi Pelanggan Terhadap ROI
-
Pendapatan berulang: Pelanggan yang setia lebih mungkin untuk melakukan pembelian berulang, yang meningkatkan pendapatan dan ROI Anda.
-
Rekomendasi: Pelanggan yang puas seringkali merekomendasikan brand Anda kepada orang lain, yang dapat meningkatkan penjualan tanpa mengeluarkan biaya promosi tambahan.
Hubungan Antara Retensi Pelanggan dan Pertumbuhan Bisnis
-
Pertumbuhan organik: Dengan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, Anda membangun basis pelanggan setia yang dapat membantu pertumbuhan organik bisnis.
-
Feedback dan inovasi: Pelanggan yang setia seringkali memberikan feedback konstruktif yang dapat membantu Anda meningkatkan produk atau layanan yang ditawarkan. Dengan mendengarkan dan beradaptasi berdasarkan feedback ini, Anda dapat memastikan bahwa bisnis yang dijalankan akan terus berkembang dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Strategi Efektif untuk Meningkatkan Retensi Pelanggan
Dalam bisnis, memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan adalah kunci agar mereka bertahan. Berikut adalah beberapa strategi yang terbukti efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan:
Pahami Kebutuhan dan Harapan Pelanggan Anda
Survey dapat memberikan insights mendalam tentang apa yang diinginkan dan diharapkan pelanggan dari brand Anda. Dengan informasi ini, Anda dapat membuat penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kepuasan mereka.
Selain survey, penting untuk secara aktif mendengarkan dan menganalisis feedback yang diberikan pelanggan, baik itu melalui ulasan online, media sosial, atau komunikasi langsung.
Tawarkan Program Loyalitas yang Menarik
Ada berbagai jenis program loyalitas, mulai dari program poin, diskon, hingga hadiah eksklusif. Pilih jenis program yang paling sesuai dengan target pasar Anda.
Pastikan untuk menawarkan insentif yang menarik dan relevan. Komunikasikan dengan jelas manfaat program kepada pelanggan dan buat proses pendaftaran yang tidak berbelit-belit.
Buat Interaksi yang Personal dengan Pelanggan
Menggunakan nama pelanggan dalam komunikasi dapat membuat mereka merasa lebih dihargai. Selain itu, tawarkan rekomendasi produk atau layanan berdasarkan riwayat pembelian mereka.
Teknologi seperti chatbots, omnichannel, AI, dan analisis data dapat membantu Anda memahami preferensi pelanggan dan menyediakan solusi yang lebih personal.
Tingkatkan Kualitas Produk atau Layanan Anda
Jika pelanggan memberikan kritik atau saran, dengarkan dan buat perubahan yang diperlukan. Ini menunjukkan bahwa Anda peduli dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk.
Terus lakukan inovasi dan perbarui produk atau layanan Anda untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang berubah.
Pastikan Proses Customer Service yang Lancar
Pastikan tim Anda dilatih dengan baik dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk menangani pertanyaan dan keluhan pelanggan dengan profesional.
Tool marketing seperti CRM dan platform layanan pelanggan dapat membantu Anda merespons pertanyaan dan keluhan dengan lebih cepat dan efisien.
Mengukur Retensi Pelanggan Anda
Dalam upaya untuk meningkatkan retensi pelanggan, penting untuk dapat mengukur dan memantau tingkat retensi Anda. Ini memungkinkan bisnis untuk menilai efektivitas strategi Anda dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Metrik yang Harus Diukur
-
Tingkat Retensi Pelanggan (CRC): Ini adalah persentase pelanggan yang tetap setia kepada brand Anda selama periode waktu tertentu.
Formula sederhananya adalah: (Jumlah pelanggan di akhir periode - Jumlah pelanggan baru selama periode) / Jumlah pelanggan di awal periode x 100. Hasilnya disajikan dalam bentuk persen.
Misalkan Anda memiliki 1000 pelanggan di awal bulan. Selama bulan itu, Anda mendapatkan 200 pelanggan baru, tetapi di akhir bulan, Anda memiliki total 1100 pelanggan. Ini berarti 100 pelanggan lama Anda telah pergi.
Menggunakan formula di atas:
CRC=(1100-200)/1000 x 100
CRC=900/1000 x 100
CRC=90% -
Nilai Seumur Hidup Pelanggan (CLV): Ini mengukur total pendapatan yang diharapkan dari seorang pelanggan selama masih berhubungan dengan brand Anda. Dengan mengetahui CLV, Anda dapat menentukan berapa banyak biaya yang harus Anda investasikan untuk mempertahankan pelanggan.
-
Frekuensi Pembelian: Mengukur seberapa sering pelanggan melakukan pembelian agar dapat memberikan insights tentang loyalitas mereka.
Tools dan Teknologi untuk Pelacakan Retensi
-
Platform Analitik: Tool seperti Google Analytics dapat membantu Anda memantau perilaku pelanggan di situs web dan menilai efektivitas kampanye retensi yang dijalankan.
-
Sistem Terpadu: Sistem seperti CEP dari Telkomsel Enterprise memungkinkan Anda untuk melacak interaksi dengan pelanggan dan mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang loyalitas mereka.
-
Survei: Menggunakan solusi seperti T-Survey untuk mengumpulkan feedback pelanggan dapat memberikan insights berharga tentang bagian apa saja yang bisa ditingkatkan.
Kesalahan Umum dalam Strategi Retensi Pelanggan
Meskipun banyak brand yang memahami pentingnya retensi pelanggan, masih ada beberapa kesalahan umum yang dapat menghambat upaya ini, antara lain:
-
Tidak mendengarkan feedback pelanggan: Mengabaikan feedback dapat menyebabkan pelanggan merasa tidak dihargai dan meninggalkan brand Anda.
-
Kurangnya komunikasi dengan pelanggan: Tidak berkomunikasi dengan pelanggan atau hanya berkomunikasi saat Anda ingin menjual sesuatu dapat merusak hubungan.
-
Tidak menawarkan insentif agar tetap setia: Pelanggan yang setia harus dihargai. Jika Anda tidak menawarkan insentif atau manfaat untuk loyalitas mereka, mereka mungkin akan mencari brand lain yang melakukannya.
Kesimpulan
Brand yang berhasil mempertahankan retensi pelanggannya akan melihat peningkatan dalam hal:
-
Pengembalian nilai investasi yang lebih tinggi: Seperti yang telah dibahas, biaya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh lebih rendah daripada biaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu, investasi dalam retensi dapat menghasilkan ROI yang lebih tinggi.
-
Pembangunan hubungan jangka panjang: Dengan berfokus pada retensi, Anda membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Hubungan ini tidak hanya menghasilkan pendapatan berulang, tetapi juga rekomendasi dan referal yang dapat membantu pertumbuhan bisnis ke depannya.
-
Peningkatan reputasi brand: Pelanggan yang puas dan setia akan berbicara positif tentang brand Anda, baik secara online maupun offline. Ini dapat meningkatkan reputasi brand Anda dan membantu dalam upaya pemasaran.
Setelah memahami pentingnya retensi pelanggan dan strategi yang dapat diterapkan, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannya dalam operasi bisnis Anda. Mulailah dengan mengevaluasi metrik retensi Anda saat ini, dengarkan feedback pelanggan, dan terus inovasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
Jika ingin hasilnya lebih optimal, Anda bisa mencoba solusi Customer Engagement Platform (CEP) dari Telkomsel Enterprise. Dengan CEP, brand dapat memastikan bahwa setiap interaksi dengan pelanggan menjadi kesempatan untuk memperkuat relasi dan meningkatkan loyalitas.
Telkomsel Enterprise memahami bahwa salah satu tantangan terbesar bisnis saat ini adalah retensi pelanggan. CEP menawarkan solusi dengan fitur profil pelanggan yang lengkap, memungkinkan bisnis untuk memberikan penawaran yang sesuai target pasar, meningkatkan retensi pelanggan, dan memahami perilaku pelanggan dengan lebih baik.
Dengan fitur-fitur seperti personalisasi target campaign dan database berbasis Cloud as SaaS, CEP tampil unggul dibanding solusi lainnya, memberikan keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda.
Tertarik? Segera tingkatkan retensi pelanggan Anda dengan memanfaatkan kecanggihan CEP. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!