Psikologi di Balik Viral Marketing untuk Bisnis: Peran Customer Engagement
Blog
27 Mei 2024
Diperbarui pada 24 Aug 2024

Merebut perhatian konsumen modern bukanlah perkara mudah. Setiap hari, berbagai bisnis berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian di layar yang penuh sesak dengan konten online. Beruntung, hadir sebuah strategi yang dapat membuat suatu brand menonjol: viral marketing.

 

Strategi ini memanfaatkan kekuatan "dari mulut ke mulut" di era digital, memungkinkan satu kampanye yang dirancang apik untuk menyebar luas dalam waktu relatif singkat. Sebab, inti dari menciptakan konten yang "viral" terletak pada pemahaman mendalam tentang apa yang membuat orang ingin sharing konten.

 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa emosi menjadi pendorong utama di balik aksi berbagi online. Konten yang dapat membangkitkan reaksi emosional—mulai dari tawa, kaget, sedih, hingga kekaguman—cenderung lebih mudah viral. Karena pada dasarnya, kita, sebagai manusia, memiliki kecenderungan alami untuk ingin berbagi pengalaman yang menyentuh.

 

Selain emosi, faktor psikologis lain yang memainkan peran penting adalah bukti sosial, di mana kita cenderung meniru apa yang dilakukan orang lain. Fenomena "efek bandwagon" ini menggambarkan bagaimana ketika sebuah konten mendapatkan perhatian dan dibagikan secara luas, akan ada lebih banyak lagi orang yang merasa terdorong untuk turut serta membagikannya—didorong oleh keinginan untuk menjadi bagian dari sebuah gerakan atau tren.

 

Dengan memahami dan mengintegrasikan pemicu-pemicu psikologis ini ke dalam strategi viral marketing, bisnis memiliki kesempatan untuk tidak hanya menjangkau audiens yang lebih luas tapi juga untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan mereka.

 

Apa yang Dimaksud dengan Viral Marketing?

Viral marketing adalah fenomena di mana konten menyebar secara luas dan cepat di antara pengguna internet, serupa dengan bagaimana virus menyebar dari satu orang ke orang lain.

 

Fenomena ini sangat signifikan bagi bisnis karena memiliki potensi untuk meningkatkan brand awareness dan customer engagement dengan biaya yang relatif rendah. Namun, menciptakan kampanye yang benar-benar viral bukanlah tugas yang mudah. Memahami psikologi di balik mengapa orang membagikan konten merupakan kunci utama dalam merancang kampanye viral marketing yang sukses.

 

Salah satu aspek penting yang mendasari viral marketing adalah pemahaman tentang psikologi customer. Ini mencakup mengapa dan bagaimana konten dianggap menarik oleh emosi dan motivasi mereka untuk berbagi.

 

Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan alami untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan orang lain. Dalam konteks ini, konten yang menyentuh emosi kuat seperti kebahagiaan, kagum, atau bahkan kemarahan memiliki kemungkinan lebih besar untuk dibagikan.

 

Selain itu, konten yang mampu memancing rasa ingin tahu, memberikan value lebih, atau memungkinkan pengguna untuk mengekspresikan identitas mereka juga cenderung lebih viral.

 

Namun, viral marketing bukan hanya tentang menciptakan konten yang emosional atau informatif. Ia juga harus relevan dengan konteks sosial dan budaya audiens target. Misalnya, di Indonesia, konten yang berkaitan dengan humor lokal, nilai keluarga, atau cerita inspiratif sering kali mendapatkan respons yang baik. 

 

Elemen-Elemen Pendorong Konten Viral

Psikologi di balik kecenderungan berbagi di media sosial ini kompleks, tetapi beberapa elemen kunci dapat dijadikan pegangan untuk merancang kampanye marketing yang memicu respons viral.

 

Elemen-elemen seperti pemicu emosional, bukti sosial, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk mengekspresikan diri memainkan peran vital dalam keputusan seseorang untuk membagikan konten di akun mereka.

 

Pemicu Emosional

Konten yang membangkitkan emosi sering kali menjadi viral karena manusia secara alami ingin berbagi pengalaman yang membuat mereka merasa terhubung dengan orang lain.

 

Misalnya, konten yang memicu tawa atau senyum dapat beredar luas karena humor adalah bahasa universal yang meruntuhkan batasan dan menyatukan orang. Demikian pula, konten yang menginspirasi atau membangkitkan rasa nostalgia dapat mendorong pembagian karena mereka mengekspresikan harapan, impian, atau kenangan bersama yang mendalam.

 

konten yang relatable dapat mendukung kesuksesan viral marketing

 

Bukti Sosial dan "Bandwagon Effect"

Bukti sosial dan "bandwagon effect" (tidak mau ketinggalan) adalah fenomena psikologis di mana orang cenderung mengikuti tindakan orang lain dengan asumsi bahwa tindakan tersebut mencerminkan perilaku yang benar.

 

Dalam konteks viral marketing, ketika konten mulai mendapatkan traction, semakin banyak orang yang merasa perlu untuk berpartisipasi dan berbagi, tak ingin ketinggalan dari apa yang tampaknya menjadi tren populer. 

 

Elemen ini cukup menjelaskan mengapa konten yang sudah mendapatkan sejumlah share di awal cenderung menjadi semakin viral karena lebih banyak orang terpengaruh untuk turut membagikannya.

 

Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu adalah motivator yang kuat untuk perilaku manusia. Konten yang mampu membangkitkan rasa penasaran atau menawarkan pengetahuan baru sering kali dibagikan karena orang ingin dilihat sebagai sumber informasi atau trendsetter di kalangan teman dan pengikut mereka. Mereka ingin menjadi bagian dari kelompok eksklusif yang "tahu" tentang hal-hal baru atau menarik.

 

Cerminan Ekspresi dan Identitas

Orang cenderung membagikan konten yang mencerminkan identitas pribadi atau aspirasi mereka.

 

Dengan berbagi konten tertentu, mereka tidak hanya menyatakan preferensi atau nilai pribadi tetapi juga memperkuat gambaran diri mereka di mata sosial. Konten yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan "siapa mereka" menjadi sangat ampuh dalam mendorong aksi re-share.

 

Strategi Menyukseskan Viral Marketing

Untuk mencapai kesuksesan dalam viral marketing, perusahaan harus mengimplementasikan strategi yang tidak hanya menarik perhatian tetapi juga memicu interaksi dan customer engagement.

 

Berikut adalah beberapa teknik dan pendekatan yang dapat membantu memicu viralitas, mendorong share, dan bisa membantu membangun customer engagement.

 

interaksi media sosial mendorong kemudahan konten untuk viral

 

Konten Interaktif

Konten interaktif seperti jajak pendapat, kuis, dan kontes dapat meningkatkan engagement karena meminta partisipasi aktif dari audiens.

 

Strategi ini memberi kesempatan kepada konsumen untuk terlibat secara langsung dengan brand, yang tidak hanya memperkuat hubungan tetapi juga meningkatkan kemungkinan mereka untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman mereka.

 

Misalnya, kuis atau kontes dengan hadiah menarik dapat memotivasi audiens untuk berbagi dengan teman dan keluarga mereka untuk meningkatkan peluang menang atau hanya sebagai sarana hiburan.

 

Kampanye User-Generated Content

Kampanye yang mendorong pembuatan konten oleh pengguna (user-generated content, UGC) bisa sangat efektif dalam meningkatkan engagement organik.

 

Dengan meminta audiens untuk berbagi cerita, foto, atau video mereka sendiri yang terkait dengan tema atau produk tertentu, brand tidak hanya mendapatkan konten otentik tetapi juga memperkuat hubungan dengan pelanggan mereka.

 

Gabungkan Influencer Marketing

Kerja sama dengan influencer bisa menjadi cara efektif untuk meningkatkan jangkauan dan kredibilitas kampanye viral marketing Anda. Perlu dicatat, pilih influencer yang relevan dengan niche atau industri Anda dan memiliki audiens yang aktif.

 

Gunakan Storytelling dan Narasi Brand

Menceritakan kisah yang menarik dan membangun narasi brand dapat membuat audiens merasa lebih terhubung secara emosional dengan brand Anda. Konten dengan model bercerita lebih potensial viral karena orang cenderung membagikan ulang kisah yang membuat mereka merasa terinspirasi, terhibur, atau bahkan kesal. 

 

Bangun Otentisitas

Satu lagi, penting untuk menjaga otentisitas dan membangun koneksi yang genuine dengan audiens Anda. Konsumen modern dapat dengan cepat mengidentifikasi konten marketing yang terasa dipaksakan atau tidak otentik. Hal ini dapat mengurangi keefektifan kampanye viral marketing Anda.

 

Dengan mendekati audiens sebagai individu dan menunjukkan bahwa Anda peduli dengan value dan kebutuhan mereka, brand dapat membangun customer engagement yang lebih kuat dan lebih bermakna. Ujung dari semua ini adalah mendorong pembagian konten yang organik. 

Kesimpulan

Dalam mengaplikasikan viral marketing, penting untuk diingat bahwa tidak ada formula pasti untuk menciptakan konten yang akan menjadi viral. Oleh karena itu, viral marketing harus menjadi bagian dari strategi pemasaran yang lebih luas, bukan satu-satunya. Namun, ketika dilakukan dengan benar dan berhasil, viral marketing dapat memberikan ROI yang signifikan dengan biaya relatif rendah.

 

Apabila bisnis Anda ingin memanfaatkan kekuatan viral marketing, langkah pertama adalah memulainya dengan memahami audiens. Dengarkan, pelajari, dan pahami apa yang relatable dengan mereka. Untuk membantu proses ini, Anda bisa mengumpulkan feedback pelanggan yang dapat dilakukan dengan menggunakan solusi tSurvey dari Telkomsel Enterprise. Ini merupakan platform survei online yang menjangkau hingga 159 juta responden di seluruh Indonesia. 

 

Dengan tSurvey, Anda dapat mengumpulkan feedback pelanggan dengan cepat dan akurat, menjangkau responden di 38 provinsi dan 514 kabupaten atau kota, serta mendapatkan respons kilat. 

 

Bersama tSurvey, #PastiAdaSolusi untuk memperoleh insight bisnis yang relevan dan akuratKonsultasi sekarang dan mulai jaring feedback yang berharga untuk ide viral marketing bisnis Anda.

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.

Items per page
Sort by