Alur Cerita Lengkap The Lord Of The Rings & Sejarahnya

lord of the rings

Dalam literatur modern, salah satu karya sastra yang paling berpengaruh adalah milik J.R.R Tolkien berjudul The Lord Of The Rings (LOTR). Dari pemikiran veteran Perang Dunia I, lahir sebuah dunia penuh imajinasi yang kisahnya dibicarakan hingga kini.

 

The Lord Of The Rings menjadi salah satu budaya populer paling berpengaruh sejak abad ke-20 hingga sekarang. Novelnya masih dijual hingga kini, ditambah film trilogi garapan Peter Jackson yang dianggap sebagai salah satu bentuk sinema terbaik.

 

Bagaimana seorang veteran Perang Dunia I membuat sebuah dunia fantasi yang begitu kompleks dengan tokoh-tokoh menarik dan pesan moral mendalam? Terus, di mana kita bisa nonton filmnya?

 

Berikut adalah fakta-fakta menarik yang telah kita kumpulkan seputar novel, alur cerita film, dan juga kehidupan seorang J.R.R Tolkien di bawah ini:

 

  1. Sejarah The Lord Of The Rings

  2. Urutan Cerita Film The Lord Of The Rings

  3. Pengaruh The Lord Of The Rings Dalam Budaya Populer

 

Baca juga: 15 Rekomendasi Buku untuk Remaja yang Seru dan Worth to Read

 

Trilogi film The Lord Of The Rings cocok banget buat kamu tonton pas liburan panjang akhir tahun ini. Maratonan nontonin semua film LOTR langsung di MaxMobile dengan beli paketnya dengan mudah di MyTelkomsel Basic.

 

Yuk, kita cari tahu lebih dalam tentang LOTR!

 

Sejarah The Lord Of The Rings

The Lord Of The Rings lahir dari sebuah pemikiran seorang pria asal Inggris bernama John Ronald Reuel Tolkien atau yang akrab dikenal sebagai J.R.R Tokien. Lahir di Afrika Selatan, Tolkien pindah dan akhirnya besar di Inggris.

 

Setelah ayahnya wafat, Tolkien beserta seluruh keluarganya pulang ke Inggris. Hidup di pedesaan dengan padang rumput luas akhirnya menjadi salah satu ilham bagi Tolkien dalam menciptakan lanskap dunia yang hadir di LOTR.

 

Sejak muda, Tolkien udah tertarik banget sama literatur. Bahkan, beliau dengan saudaranya sering menciptakan bahasa-bahasa baru. Bahasa bernama Nevbosh dan Naffarin menjadi contoh bahasa yang ia ciptakan sebelum menulis LOTR.

 

Hidup Tolkien berubah setelah ia lulus dari Universitas Oxford. Pada masa itu, Perang Dunia I meledak, sehingga banyak pemuda asal Inggris yang diminta untuk turun di medan tempur.

 

Setelah lulus, Tolkien akhirnya ditugaskan sebagai letnan dua, pasca mendapat tekanan sosial dari kerabatnya. Tolkien ditugaskan untuk turun dan dikirim untuk bertempur di Front Barat.

 

Pengalaman di medan perang ini membuka pikiran beliau untuk menciptakan sebuah karya yang kini kita kenal dengan nama The Lord Of The Rings. Kengerian brutal dan perang parit yang ia hadapi menjadi inspirasi lanskap Mordor yang menyeramkan.

 

Kengerian dan lanskap kotor, gelap, dan jahat di The Lord Of The Rings adalah buah dari pengalaman berat Tolkien ketika batalionnya tiba di Somme, tempat pertempuran paling berdarah di Perang Dunia I.

 

Namun, The Lord Of The Rings bukanlah novel horor, melainkan sebuah novel yang menjadi simbol perjuangan dan persahabatan. Semangat ini juga diambil Tolkien dari apa yang ia dapat di medan perang.

 

Eratnya persahabatan para prajurit Inggris yang bertarung di Somme menjadi inspirasi kuat bagi hubungan antara dua tokoh utama dalam LOTR, Frodo dan Samwise Gamgee. 

 

Novel The Lord Of The Rings rilis pada tahun 1954-55. Butuh hampir puluhan tahun untuk Tolkien menyelesaikan karyanya. Walau dirilis pada pertengahan abad ke-20, namun pengaruh LOTR begitu besar bagi budaya populer.

 

LOTR semakin dikenal ketika sineas asal Selandia Baru, Peter Jackson memutuskan untuk membuat trilogi dari ke-3 novelnya yang berjudul “The Fellowship of the Rings”, “The Two Towers”, dan “The Return of the King”.

 

Gimana cerita filmnya dan bisa kamu tonton di mana kira-kira ya?

 

Urutan Cerita Film The Lord Of The Rings

Trilogi The Lord Of The Rings garapan Peter Jackson dirilis pertama kali pada tahun 2001 sampai 2003. Dengan budget sekitar 218 juta dollar, franchise ini sukses mendapat pendapatan hingga 2.9 miliar dollar.

 

Kesuksesan ini bukan tanpa alasan, karena setiap bagian dari trilogi LOTR dianggap menjadi sebuah persembahan sinema terbaik. Peter Jackson dinilai bisa membuat lanskap dari dalam novel menjadi nyata.

 

Dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas seperti Elijah Wood, Viggo Mortensen, Cate Blanchett, Orlando Bloom, Liv Tyler dan lain-lain, The Lord Of The Rings menjadi trilogi film yang harus kamu tonton secara maraton. Berikut adalah urutan ceritanya:

 

  1. The Lord Of The Rings: The Fellowship of the Ring (2001)

    Film ini membuka kisah perjalanan Frodo Baggins, seorang hobbit dari Shire, yang mewarisi Cincin Kekuasaan dari pamannya, Bilbo Baggins. Cincin ini memiliki kekuatan jahat yang dapat menghancurkan dunia jika jatuh ke tangan Sauron, si antagonis.

     

    Untuk menghancurkannya, Frodo membentuk "Fellowship" atau Persekutuan yang terdiri dari Aragorn, Legolas, Gimli, Boromir, Gandalf, dan teman-teman hobbitnya: Sam, Merry, dan Pippin. 

     

    Mereka memulai perjalanan berbahaya menuju Mordor, tempat cincin itu ditempa, untuk memusnahkannya.

     

  2. The Lord Of The Rings: The Two Towers (2002)

    Perjalanan para anggota Persekutuan terpecah. Frodo dan Sam melanjutkan perjalanan ke Mordor dengan bantuan Gollum, makhluk yang pernah memiliki cincin. Sementara itu, Aragorn, Legolas, dan Gimli punya misi lain.

     

    Tiga sekawan ini ditugaskan untuk berusaha menyelamatkan kerajaan Rohan dari ancaman pasukan Sauron dan penyihir jahat Saruman yang sukses membuat Raja Rohan, Theoden sakit.

     

    Pertempuran epik di Helm's Deep menjadi salah satu sorotan utama dalam film ini. Di tengah kekacauan, harapan masih bertahan berkat kebangkitan kekuatan sekutu manusia, elf, dan dwarf.

     

  3. The Lord Of The Rings: The Return of the King (2003)

    Dalam babak akhir yang epik, Frodo dan Sam akhirnya mendekati Mordor. Sementara pasukan Sauron semakin kuat. Aragorn mengambil peran penting sebagai pewaris takhta Gondor dan memimpin pertempuran terakhir di Minas Tirith.

     

    Pertarungan ini dilakukan untuk mengalihkan perhatian Sauron agar Frodo dapat menyelesaikan misinya. Pada bagian akhir ini, Frodo juga tetap diganggu oleh keraguan dalam dirinya sendiri yang bisa mengancam kesuksesan misinya.

     

    Dengan pengorbanan besarnya, perjalanan Frodo mencapai puncaknya saat cincin akhirnya dimusnahkan di Gunung Doom. Film ini ditutup dengan kedamaian kembali ke Middle-Earth dan naiknya Aragorn sebagai Raja dari Kerajaan Gondor.

     

Baca juga: Mengenal Google Books: Definisi dan Cara Menggunakan

Pengaruh The Lord Of The Rings Dalam Budaya Populer

The Lord Of The Rings (LOTR) bukan sekadar cerita fantasi biasa. Baik versi buku karya J.R.R. Tolkien maupun trilogi filmnya oleh Peter Jackson, keduanya berhasil membentuk budaya populer dunia.

 

Dalam literatur, LOTR jadi salah satu pondasi cerita fantasi modern. Banyak karya terkenal seperti Harry Potter dan Game of Thrones mengambil inspirasi dari tema heroiks, erta pertarungan antara kebaikan dan kejahatan yang ada di LOTR.

 

Adaptasi filmnya juga punya pengaruh besar di industri hiburan. Teknologi CGI dan motion capture yang digunakan untuk karakter seperti Gollum jadi standar baru. Dunia video game juga hadir lewat game seperti Shadow of Mordor.

 

Karakter-karakter ikonik seperti Gandalf, Frodo, dan Gollum sudah jadi bagian dari budaya populer. Kutipan legendaris seperti “One does not simply walk into Mordor” atau “My precious!” sering muncul di meme, media sosial, atau percakapan santai.

 

Musik dan seni visual juga tak luput dari pengaruh LOTR. Band seperti Led Zeppelin pernah memasukkan referensi Middle-Earth di lagu mereka. Desain makhluk dan dunia fantasi LOTR bahkan memengaruhi banyak film dan karya seni setelahnya.

 

Di luar itu, LOTR juga melahirkan komunitas penggemar yang kuat. Cosplay karakter seperti Aragorn atau Legolas, acara tematik, dan diskusi penggemar masih aktif di seluruh dunia.

 

Lebih dari sekadar hiburan, LOTR menyampaikan pesan yang relevan sampai sekarang—tentang keberanian, persahabatan, dan harapan. Kisah Frodo dan Sam mengajarkan bahwa bahkan yang paling kecil pun bisa membawa perubahan besar.

 

Singkatnya, The Lord Of The Rings berhasil menginspirasi berbagai aspek budaya populer, mulai dari film, musik, hingga komunitas penggemar. Meski sudah bertahun-tahun berlalu, pengaruhnya tetap hidup dan dekat di hati penggemarnya.

 

Baca juga: 15 Situs Resmi Terbaik Untuk Baca Komik Paling Update


Liburan akhir tahun hampir tiba. Ini saatnya kamu punya waktu untuk diri sendiri dengan rebahan seharian sambil maraton film-film The Lord Of The Rings langsung di MaxMobile dengan beli paketnya lewat aplikasi MyTelkomsel Basic.

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim