Return on Investment (ROI): Pengertian, Faktor, dan Rumus | Telkomsel

Return on Investment (ROI): Pengertian, Faktor, dan Rumus

Article

Secara garis besar, Return on Investment (ROI) adalah tolok ukur yang dipakai oleh pengusaha untuk memperkirakan besaran keuntungan yang diperoleh ketika melakukan investasi dalam menjalankan bisnis. 

 

Supaya kamu nggak bingung dengan istilah itu, Telkomsel hadir untuk memberikan penjelasan lengkap~ Kira-kira, poin pembahasan apa saja, ya, yang akan dikupas dalam artikel ini?
 

  1. Pengertian Return on Investment (ROI)

  2. Faktor yang Memengaruhi Return on Investment (ROI)

  3. Kelebihan dan Kekurangan Return on Investment (ROI)

  4. Rumus dan Cara Menghitung Return on Investment (ROI)

 

Sebagai informasi tambahan, kalau kamu mempunyai beberapa rekening dengan peruntukkan masing-masing dan agak kesulitan dalam melakukan pengelolaan, kamu bisa mengandalkan aplikasi Telkomsel Redi.

 

Aplikasi itu akan membantumu untuk melakukan transfer antarbank dengan cepat dan mudah, melakukan transaksi melalui QR code, mengeksekusi pembagian tagihan (split bill), sampai mengingatkanmu untuk membayar tagihan tertentu.

 

Sekarang, yuk, langsung simak penjelasan lengkap tentang biaya variabel di artikel ini!

 

Baca Juga: Belajar Cara Analisis Harga Emas untuk Investasi Pemula

 

Pengertian Return on Investment (ROI)

Ketika sedang berbisnis, pasti pengusaha menginginkan keuntungan sebesar-besarnya, bukan? Untuk mewujudkan impian tersebut, pengusaha wajib melakukan investasi terlebih dahulu.

 

Nah, supaya biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan keuntungan yang diperoleh bisa memenuhi target, pengusaha biasanya melakukan perhitungan terlebih dahulu. Ada beberapa tolok ukur yang bisa dipakai, salah satunya ROI. 

 

Return on Investment atau ROI adalah tolok ukur yang dipakai oleh suatu perusahaan untuk memperkirakan besaran keuntungan atau kerugian dari investasi yang dilakukan.

 

Banyak perusahaan yang mengukur keberhasilan investasi dan mengetahui nominal laba yang diperoleh menggunakan perhitungan ini. Sebab, perhitungan ROI dinilai efektif berkat adanya unsur biaya investasi dan pendapatan yang diperoleh.

 

Sejatinya, fungsi utama dari ROI adalah mengukur seberapa besar dana yang dibutuhkan oleh investor, memperkirakan potensi keuangan perusahaan, menaksir besaran keuntungan yang bisa didapatkan, dan mengukur keberhasilan project.

 

Nah, setelah memahami pengertian Return on Investment, yuk, tengok materi berikutnya!

 

Faktor yang Memengaruhi Return on Investment (ROI)

Secara garis besar, ada empat faktor yang dapat memengaruhi besaran pengembalian yang diterima oleh pengusaha setelah melakukan investasi. Berikut penjabaran singkatnya.

 

  1. Besaran Penjualan

    Sumber pendapatan utama suatu perusahaan biasanya berasal dari penjualan. Bisa dibilang, jika suatu perusahaan tidak mampu memasarkan produk atau jasanya, kemungkinan bangkrut sudah ada di depan mata.

     

    Oleh sebab itu, semakin tinggi penjualannya, semakin tinggi pula kepuasan masyarakat terhadap produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Dengan kata lain, angka penjualan berpengaruh positif terhadap nilai ROI.

     

  2. Nominal Biaya Operasional

    Untuk mampu memproduksi barang atau mengadakan jasa yang menjadi sumber pendapatan utama, perusahaan tentunya perlu menggelontorkan sejumlah dana yang dikategorikan sebagai biaya operasional.

     

    Nah, suatu perusahaan baru dapat dikatakan berhasil memperoleh keuntungan jika besaran pendapatan lebih besar dari nilai biaya operasional yang dikeluarkan.

     

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin rendah besaran biaya operasional, semakin bagus nilai pengembalian investasi yang dapat dicetak oleh perusahaan.

     

  3. Alur Perputaran Kas

    Kas merupakan aset lancar yang memengaruhi likuiditas suatu perusahaan. Apabila nominal kas suatu perusahaan terbilang besar, biasanya perusahaan itu tidak akan mengalami kesulitan dalam menunaikan kewajiban finansial.

     

    Kendati demikian, suatu perusahaan juga tidak boleh mengendapkan kas dalam jumlah yang tidak wajar. Sebab, hal tersebut justru akan menghambat kegiatan operasional dan memperkecil tingkat keuntungan.

     

    Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa alur perputaran kas sangat memengaruhi nilai Return on Investment. Untuk mendapatkan angka ROI yang ideal, perusahaan wajib menjaga alur perputaran kas dengan baik.

     

  4. Alur Perputaran Persediaan

    Persediaan atau stok barang yang menumpuk ternyata bisa memengaruhi nilai ROI juga, lho, Guys. Soalnya, barang yang disimpan dalam tumpukan persediaan pasti mengalami penurunan kualitas.

     

    Selain itu, dengan adanya tumpukan persediaan, perusahaan juga perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk mencegah kerusakan berlebih. Harga yang fluktuatif tentunya ikut memainkan peran dalam faktor satu ini.

     

    Dengan demikian, alur perputaran persediaan berpengaruh terhadap nilai ROI. Untuk memperoleh Return on Investment sesuai target, perusahaan perlu memperhatikan alur perputaran persediaan supaya tetap ideal.

     

Karena kamu sudah memahami faktor yang memengaruhi ROI, sekarang cermati penjabaran selanjutnya, ya!

 

Baca Juga: Mengenal Biaya Variabel dan Cara Menghitungnya

Kelebihan dan Kekurangan Return on Investment (ROI)

Sama seperti hal lainnya, Return on Investment pun mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Untuk mengetahui apa yang menjadi nilai plus dan nilai minus ROI, yuk, simak penjelasan berikut ini!

 

  1. Kelebihan Return on Investment (ROI)

    Berikut kelebihan atau manfaat ROI yang dapat kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum membuat perencanaan investasi.

    • ROI dapat dijadikan landasan sebelum mengambil keputusan karena alat ukur tersebut mampu menampilkan besaran nilai pengembalian setelah investasi yang tentunya perlu kamu ketahui.
    • Kalau rasio industri sudah diketahui, kamu dapat menggunakan nilai Return on Investment sebagai pembanding.
    • Karena ROI dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan, kamu dapat mengukur tingkat efisiensi dan melihat hal apa saja yang perlu diperbaiki.

     

  2. Kekurangan Return on Investment (ROI)

    Berikut kekurangan ROI yang dapat kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum membuat perencanaan investasi.

    • Meskipun dipengaruhi oleh perputaran kas dan biaya operasional, Return on Investment tidak turut menghitung modal sehingga perhitungannya kurang menyeluruh.
    • Nilai mata uang yang cenderung fluktuatif dapat memengaruhi nilai ROI sehingga hasilnya bisa berubah drastis.

     

Usai memahami kelebihan dan kekurangan alat ukur satu ini, mari tengok rumus dan cara menghitung ROI!

 

Rumus dan Cara Menghitung Return on Investment (ROI)

Untuk dapat menghitung Return on Investment, kamu perlu mengetahui berapa nominal pendapatan yang diperoleh dari investasi dan berapa biaya investasi yang dikeluarkan. Supaya lebih gampang dimengerti, coba lihat rumus ROI berikut ini.

 

ROI = (pendapatan investasi-besaran biaya investasi)/biaya investasi x 100%

 

Perlu diketahui bahwa bagus atau tidaknya nilai ROI sangat dipengaruhi oleh industri tempat perusahaan bergerak. Kendati demikian, pada umumnya, nilai Return on Investment di pasar saham sudah bisa dinilai baik jika menyentuh 5%.

 

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh, Telkomsel coba kasih contoh soal buat kamu, ya!

 

  1. Soal Pertama

    Perusahaan Adiguna Sejahtera berencana untuk melakukan investasi ke perusahaan logistik dengan nilai mencapai Rp400.000.000. Adapun pendapatan investasi yang diperoleh menyentuh angka Rp500.000.000.

     

    Berikut cara menghitung ROI dalam soal tersebut.

     

    ROI = (pendapatan investasi-besaran biaya investasi)/biaya investasi x 100%

           = (Rp500.000.000-Rp400.000.000)/Rp400.000.000 x 100%

           = Rp100.000.000/Rp400.000.000 x 100%

           = 0,25 x 100%

           = 25%

     

  2. Soal Kedua

    Perusahaan Semoga Sukses Selalu baru saja mengeluarkan biaya promosi sebesar Rp10.000.000 untuk mempromosikan produk terbarunya.

     

    Berkat aktivitas tersebut, perusahaan itu mampu menarik minat ribuan pembeli dan mendapatkan hasil penjualan senilai Rp25.000.000. Lantas, berapa nilai ROI-nya?

     

    ROI = (pendapatan investasi-besaran biaya investasi)/biaya investasi x 100%

           = (Rp25.000.000-Rp10.000.000)/Rp10.000.000 x 100%

           = Rp15.000.000/Rp10.000.000 x 100%

           = 1,5 x 100%

           = 150%

     

Baca Juga: Cara Menghitung BEP: Rumus, Penentuan Harga, dan Manfaatnya

 

Itu dia serba-serbi ROI yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi dari Telkomsel ini bermanfaat buat kamu, ya!

 

Fyi, kalau kamu ingin memperoleh pemahaman tentang perhitungan finansial perusahaan, coba belajar lewat aplikasi Kuncie dari Telkomsel, yuk! Dengan aplikasi tersebut, kamu bisa mendapatkan ilmu dari para ahli di bidangnya.

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim