10 Puisi Natal yang Singkat namun Menghangatkan Hati | Telkomsel

10 Puisi Natal yang Singkat namun Menghangatkan Hati

Natal

Selain identik dengan hadiah dan dekorasi yang didominasi oleh warna merah atau hijau, perayaan Natal juga erat kaitannya dengan rasa syukur atas kebahagiaan, kedamaian, dan merayakan kelahiran Kristus di dunia.

 

Oleh sebab itu, umat Kristiani yang merayakan Natal akan ikut serta dalam ibadah dan merenungkan firman Tuhan. Berbeda dengan ibadah raya pada umumnya, ibadah Natal biasanya diramaikan dengan berbagai pertunjukan.

 

Adapun pertunjukan yang dimaksud dapat berupa paduan suara, drama musikal, atau pembacaan puisi. Kalau kamu sedang mencari inspirasi puisi Natal, kamu datang ke artikel yang tepat. Yuk, coba intip contoh puisinya melalui poin-poin ini!

 

  1. Kelahiran yang Paling Dinantikan

  2. Menjadi Sama dengan Manusia

  3. Gegap Gempita Sukacita Surga

  4. Kasih Suci yang Menjelma Bayi

  5. Penebus Dosa Datang ke Dunia

  6. Sudahi Rasa Lelah, Mari Datang Menyembah

  7. Sekotak Harapan di Bawah Pohon Tua

  8. Hari Ini, Segalanya Dirayakan

  9. Layanan Tukar Kado

  10. Di Bawah Gemerlap Cahaya

 

Selain melihat contoh yang Telkomsel berikan, kamu juga bisa mencari inspirasi puisi Natal dengan menyaksikan berbagai film, serial, atau tayangan yang berkaitan dengan perayaan satu tahun sekali itu.

 

Kamu bisa memulainya dengan berlangganan Paket HBO GO dari Telkomsel. Dengan mengaktivasi paket tersebut, kamu sudah dapat memperoleh akses untuk menyaksikan banyak tayangan eksklusif yang worth to watch.

 

Tanpa berlama-lama lagi, yuk, langsung baca artikel ini!

 

Baca Juga: Natal Kurang Lengkap Tanpa Deretan Lagu Natal Ini!

 

10 Puisi Natal yang Singkat namun Menghangatkan Hati

Berikut contoh puisi hari Natal yang dapat kamu jadikan rekomendasi dan inspirasi.

 

  1. Kelahiran yang Paling Dinantikan

    Ketika Bintang Timur menyala 

    Semua tahu Juru Selamat sudah datang ke dunia

    Dalam wujud bayi tidak berdosa,

    Dalam dekapan penuh cinta sang ibunda,

    Seorang penyelamat datang untuk menanggung segala dosa umat manusia

     

    Seperti lilin yang membiarkan api membakar tubuhnya,

    Demikian pula Dia, si Empunya Segala yang rela kehilangan nyawa

    Seumpama lilin yang memancarkan sinar hangatnya,

    Demikian juga Dia, 

    Merentangkan tangan penuh kasih supaya kita berlindung dalam dekapan-Nya

    Biarlah nyala lilin pada hari ini menjadi pengingat akan kasih-Nya yang abadi

     

  2. Menjadi Sama dengan Manusia

    Lebih dari dua ribu tahun yang lalu

    Kristus turun ke bumi dan mengambil rupa seorang bayi

    Ia membuktikan kasih-Nya yang tidak pernah layu

    Dan menjalankan misi-Nya sampai mati di kayu salib

     

    Segala pengorbanan

    Segala penderitaan

    Segala cemoohan

    Segala hinaan

    Segala cobaan

    Rela Ia tanggung demi perdamaian

    Mari, persembahkan seluruh kehidupan

    Dan mengabdi selamanya bagi kemuliaan nama Tuhan

     

  3. Gegap Gempita Sukacita Surga

    Dari puncak gunung yang satu ke puncak gunung yang lain

    Dari ujung lembah yang satu ke ujung lembah yang lain

    Dari sisi jalan yang satu ke sisi jalan yang lain

    Terdengar gegap gempita sukacita yang mengobarkan semangat di hati

     

    Gembala bersorak-sorai menyambut kedatangan Sang Raja

    Orang Majus berbondong-bondong menghadiri kandang domba

    Surga turut merayakan lahirnya Sang Juru Selamat ke dunia

    Untuk menjadi serupa dengan manusia dan menebus dosa-dosanya

    Oh, betapa luar biasa kasih-Nya yang tiada terkira!

     

  4. Kasih Suci yang Menjelma Bayi

    Tak kusangka bahwa wujud kasih tertinggi

    Justru datang dalam rupa seorang bayi tak berdosa

    Dengan segala kesederhanaan yang menyelubungi

    Ia akan menanggung sakit dan derita para makhluk fana

     

    Anak Domba itu dengan sukarela menjelma manusia

    Supaya Ia memahami perasaan kita yang sesungguhnya

    Supaya Ia mengerti masalah kita yang datangnya tanpa aba-aba

    Supaya Ia bisa membuktikan kasih abadi yang dimiliki-Nya

     

  5. Penebus Dosa Datang ke Dunia

    Dalam wujud seorang bayi, Ia datang ke dunia

    Dalam dekapan hangat seorang ibu, Ia siap menanggung dosa manusia

    Dalam kandang domba sederhana, orang-orang datang menyembah-Nya

    Dalam situasi apa adanya, orang-orang datang memuliakan Sang Raja

     

    Sang Juru Selamat telah memijakkan kaki di bumi

    Bersedia menyembuhkan yang sakit dan membebat yang terluka

    Mari, datanglah kepada-Nya dengan kerendahan hati

    Ia pasti menyambutmu dengan tangan yang terbuka

     

Baca Juga: Apa Itu Puisi Cinta Romantis?

  1. Sudahi Rasa Lelah, Mari Datang Menyembah

    Mata yang terbuka langsung ditantang rasa khawatir

    Tubuh yang meninggalkan ranjang langsung disambut rasa getir

    Tidak ada sesuatu yang membuat gairah tergelitik

    Semuanya terasa sama, tak peduli banyak atau sedikit

     

    Kosong dan kesibukan

    Itulah yang menguasai pikiran dan hati orang di sepanjang jalan

    Ada lubang kecil yang membesar di dalam hati

    Memang hanya setitik kecil, namun apa jadinya nanti?

     

    Dari ratusan hari yang ada

    Sang Pencipta memilih hari ini untuk bicara

    Ia ingin mengumandangkan berita sukacita

    Berita soal lahirnya raja yang melampaui makna biasa

     

    Raja, yang disebut damai

    Raja, yang kerajaannya permai

    Raja, yang manis tutur-Nya

    Raja, yang kasih akan ciptaan-Nya

     

    Jangan tolak apa yang ingin disentuh-Nya

    Buka hatimu selebar mungkin untuk dijamah oleh-Nya

    Biarkan nyala lilin ini menjadi saksi bisu

    Penerimaan Kristus yang akan selamanya mengubah hidupmu

     

  2. Sekotak Harapan di Bawah Pohon Tua

    Di hari biasa, pohon itu tak berbeda dari pohon tua lainnya

    Ia hanya berdiri tinggi tanpa menghiraukan angin yang menerpa

    Tapi, ketika Natal tiba,

    Pohon itu seolah mendapatkan embusan nyawa dan terlihat berbeda

     

    Banyak orang berbondong-bondong mendatanginya

    Ada yang menitipkan hadiah, ada pula yang melantunkan doa

    Diam-diam, aku juga ingin sepertinya

    Walaupun banyak diterpa badai dan kadang merasa tak berguna

    Di suatu titik tertentu, aku bisa menjadi berkat bagi sesama

    Semoga di Natal tahun ini, aku mampu mewujudkannya

     

  3. Hari Ini, Segalanya Dirayakan

    Hari ini, segalanya dirayakan

    Bayi yang lahir lebih dari dua ribu tahun lalu dan ditempatkan di palungan

    Gembala yang terbangun di tengah malam dan menyorakkan rasa girang

    Tiga Orang Majus yang datang dengan berbagai persembahan

     

    Akhir tahun yang bisa mewujudkan cuti panjang karyawan

    Hasil belajar selama satu semester yang (semoga) hasilnya memuaskan

    Baju baru yang terlihat cantik dan sesuai harapan

    Tumpukan hadiah dan untaian dekorasi yang tampak menawan

    Beragam kue dan hidangan yang siap disantap di meja makan

    Kehadiran kerabat yang selalu berhasil membawa kehangatan

     

    Satu orang yang berjanji hidup serius dan menelurkan pertobatan

    Satu orang yang kembali bangkit dan membangkitkan pengharapan

    Satu orang yang sudah lesu namun masih punya api perjuangan

    Satu orang yang belajar dari kesalahan dan berjalan menuju keselamatan

    Hari ini, segalanya dirayakan

     

  4. Layanan Tukar Kado

    Ketika perayaan Natal sudah di depan mata

    Pikiranku sering kali disergap rasa bingung

    Kira-kira, hadiah macam apa yang akan aku bawa?

    Tentu saja pemberian itu harus layak dan tidak menyinggung

     

    Tapi, barang macam apa yang seperti itu?

    Haruskah aku membeli sepasang sepatu baru?

    Haruskah aku membawa botol minum yang sanggup menjaga ketahanan es batu?

    Haruskah aku memberi sebuah buku yang bisa melepas rindu?

     

    Setelah banyak menimbang, akhirnya aku tahu

    Aku hanya perlu memberi apa yang aku mampu

    Entah itu barang, perhatian, kasih sayang, atau bahkan waktu

    Aku akan memberikan yang terbaik yang ada padaku

     

  5. Di Bawah Gemerlap Cahaya

    Suasana malam ini terasa begitu hangat

    Ada makanan sedap yang tersaji, pun orang-orang yang saling mendekap erat

    Ada nyanyian yang menyapa rungu dengan halus, pun tarian yang terlihat hebat

    Ada kado yang saling berpindah tangan, pun kedamaian yang dijaga ketat

     

    Di bawah gemerlap cahaya yang menerangi seluruh penjuru kota

    Aku menyatukan tangan dan menyerukan permohonan ke Yang Mahatinggi

    Semoga momen seperti ini selalu ada

    Semoga kehangatan ini tidak lekas pergi

    Semoga kedamaian selalu enggan beranjak

    Semoga sukacita senantiasa menetap di hati

     

Baca Juga: Home Alone, Teman Setia yang Selalu Ada di Bulan Natal!

 

Itu dia rekomendasi sepuluh puisi Natal yang cukup singkat namun menghangatkan hati. Semoga bisa menjadi inspirasi, ya, Guys!


For your information, kalau kamu ingin melihat contoh puisi Natal lainnya, tentunya kamu dapat melakukan pencarian lebih lanjut di internet. Supaya bisa searching tanpa hambatan, jangan lupa aktifkan Paket Harian dari Telkomsel, ya!

 

 

Beli paketnya

scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim