20 Contoh Permainan Tradisional Indonesia & Aturan Mainnya | Telkomsel

20 Contoh Permainan Tradisional Indonesia & Aturan Mainnya

Article

Waktu masih kecil, permainan tradisional apa yang pernah kamu mainkan? Apakah gobak sodor, gundu, atau engklek? Meski hampir setiap daerah di Indonesia mengenal dan memainkan permainan ini, namun bisa jadi permainan peninggalan nenek moyang kita ini, memiliki nama yang berbeda-beda.

 

Manfaat dari permainan khas nusantara peninggalan nenek moyang kita ternyata punya banyak manfaat, lho. Beberapa manfaatnya yaitu seperti melatih keterampilan sensorik, kemampuan matematis, interaksi sosial dan motorik, hingga mengandung pesan moral ketika dimainkan bersama tembang dolanan. 

 

Permainan Tradisional Seru untuk Anak-Anak

Indonesia sendiri yang kaya akan budaya, memiliki sejumlah nama permainan tradisional yang sangat seru. Berikut beberapa yang paling populer.

 

Baca Juga: Menyambut Masa Depan Indonesia dengan Teknologi 5G 

 

  1. Lompat Karet

    Contoh permainan tradisional yang pertama ini adalah yang paling populer dan dimainkan secara luas hampir di semua daerah di Indonesia. Bahkan hingga saat ini masih banyak anak-anak yang memainkannya.

     

    Peraturannya pun sangat sederhana. Hanya saja kamu harus bisa merangkai karet menjadi tali yang kokoh untuk memainkannya. Karet disambung satu per satu sampai panjang dan kokoh.

     

    Ujung karet juga harus kamu ikat secara kokoh agar tidak lepas. Setelah itu, kamu bisa memainkannya langsung.

     

    Peraturannya sederhana, kamu harus melompat mulai dari yang paling bawah hingga teratas. Pemain atau tim yang berhasil melewati rintangan, maka keluar menjadi pemenangnya.

     

  2. Benteng/Gobak Sodor

    Seperti yang dipaparkan sebelumnya, permainan tradisional adalah salah satu cara untuk melatih interaksi sosial. Gobak sodor adalah salah satunya karena permainan ini melibatkan banyak orang.

     

    Setiap kelompok harus terdiri minimal 2 orang. Untuk memulainya bisa dengan melakukan hompimpa terlebih dahulu.

     

    Tim yang menang hompimpa akan memulai permainan dengan berlari dan mengejar ke arah benteng tim musuh. Kamu harus bergerak cepat dan lincah agar tidak ada lawan yang menangkapmu.

     

  3. Engklek

    Sama seperti lompat tali, engkel juga tergolong masih populer. Banyak anak yang masih kecil maupun yang sudah beranjak remaja, masih memainkannya hingga kini.

     

    Engklek adalah permainan yang tersebar hingga ke berbagai daerah. Sebutannya berbeda-beda di setiap daerah, namun aturan dan cara memainkannya masih tetap sama.

     

    Permainan ini cocok untuk perempuan maupun laki-laki. Bahkan dua orang saja sudah cukup untuk memainkannya. Sedangkan jumlah maksimal pemain yaitu hanya  5 orang saja.

     

    Pertama-tama kamu gambar kotak-kotak di lantai menggunakan kapur. Kemudian setiap pemain akan melompatinya dengan hanya menggunakan satu kaki.

     

    Pemain yang jatuh atau menyentuh garis kotak harus keluar dari permainan atau kalah. Kemudian tim atau pemain lain melanjutkan bagiannya.

  1. Ular Naga

    Hampir semua anak-anak, terutama yang besar di era 90-an pasti pernah memainkan ular naga. Jumlah pemain minimum adalah 5 orang. Maksimal bisa mencapai 8 orang, bahkan bisa lebih dari itu.

     

    Sebelum memulai, pemain harus melakukan hompimpa. 2 orang pemain yang belum keluar dari hompimpa, maka akan menjadi induk naga atau pagar.

     

    Ular naga kemudian akan berjalan mengelilingi pagar sambil bernyanyi. Pada saat lagunya selesai, maka gerbang pagar akan menurunkan tangan dan menangkap salah satu pemain secara cepat.

     

    Setiap pemain yang tertangkap maka harus memilih pagar atau induk yang ingin mereka ikuti hingga ular tersebut habis. Kemudian, pagar yang memperoleh anak paling sedikit maka harus mengejar merebut anak paling belakang di pagar lainnya.

     

  2. Petak Umpet

    Peraturan permainan berikut ini tergolong mudah. Bahkan hingga saat ini masih banyak sekali anak-anak yang memainkannya.

     

    Petak umpet juga menjadi salah satu permainan yang tidak pernah lekang oleh waktu. Di luar negeri, seperti Amerika Serikat, permainan ini bernama hide and seek.

     

    Minimal pemain petak umpet adalah 2 orang. Maksimal bisa belasan orang sekaligus. Aturannya pun sangat mudah sekali.

     

    Orang yang berjaga harus menutup mata. Setelah itu, dia harus menghitung dari 1 hingga 10. Kemudian di rentang waktu penghitungan, pemain lain harus bersembunyi.

     

    Setelah selesai menghitung, penjaga harus mencari setiap orang yang bersembunyi satu per satu.

     

  3. Boi-Boian

    Nama boi diambil dari nama lelaki, yaitu “boy”.

     

    Untuk memainkannya, para pemain memerlukan satu bola tenis (bisa menggunakan bola lain dengan ukuran sama) dan genteng pecah.

     

    Setelah peralatan siap, maka genteng pecah harus kamu tumpuk hingga tersusun rapi. Setelah tersusun, tim lawan harus menebang genteng dengan cara melempar bola pada jarak tertentu hingga tidak tersisa lalu menghindari tembakan bola dari lawan.

     

  4. Bekel

    Bekel adalah permainan bola pantul yang terbuat dari bola karet. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak perempuan.

     

    Peralatan permainan berupa satu bola bekel dan enam biji bekel. Setelah itu, kamu bisa memainkannya dengan mengambil satu per satu biji bekel sambil memantulkan bola.

     

  5. Kelereng

    Permainan tradisional ini punya aturan yang cukup beragam, hal ini tergantung tradisi di daerah masing-masing. Umumnya sebelum memainkan kelereng terlebih dahulu pemain membuat garis atau gambar kotak lintasan dan menaruh beberapa kelereng. 

     

    Setelah itu, masing-masing pemain menyentilkan kelereng tersebut dengan jarak yang disepakati. Apabila kelereng yang disentil mengenai kelereng sasaran dan keluar dari garis, kelereng tersebut akan menjadi miliknya.

     

  6. Layang-Layang

    Layang-layang merupakan permainan tradisional yang hampir ada di seluruh dunia. Permainan ini biasa dilakukan di tempat terbuka karena mengandalkan angin untuk menerbangkan layang-layang.

     

    Untuk memainkan ini, kamu perlu mempersiapkan satu buah layang-layang yang disimpul dengan tali khusus untuk mengendalikannya dari bawah. 

     

  7. Egrang

    Permainan tradisional ini memerlukan keseimbangan pemainnya. Setiap orang membutuhkan dua bilah bambu yang masing-masing diberi kayu sebagai pijakan untuk dinaiki seperti halnya pemain sirkus.

     

    Pemain akan melangkah menggunakan bambu dan menjaga keseimbangan. Supaya lebih seru, kamu bisa berlomba bersama teman menuju garis finish yang ditentukan.

     

  8. Biji Karet

    Biji karet merupakan permainan tradisional yang populer hingga tahun 2000-an. Cara bermainnya cukup mudah, kamu membutuhkan satu biji karet sebagai jagoan dan satu biji karet lawan untuk diadu pada bidang datar.

     

    Taruh biji karet lawan di bawah dan biji karetmu di atasnya. Hentakkan biji karet kuat-kuat dengan tangan. Biji karet yang hancur dinyatakan kalah.

     

  9. Cublak-Cublak Suweng

    Permainan tradisional asal Jawa Tengah ini membutuhkan jumlah peserta lebih dari dua orang. Salah satu pemain bertugas membungkuk dan menghadap ke bawah dengan mata terpejam.

     

    Pemain lain akan memindahkan kerikil yang digenggam sambil menyanyikan lagu “Cublak-Cublak Suweng.” Setelah selesai menyanyikan lagu, pemain yang membungkuk harus menebak siapa pemain yang menyembunyikan kerikil tersebut.

     

  10. Patok Lele

    Patok lele biasanya dimainkan oleh dua kelompok, minimal terdiri dari dua orang. Alat yang dibutuhkan berupa dua potong bambu, satu bambu berukuran 30 cm dan lainnya satunya berukuran lebih pendek.

     

    Letakkan bambu 30 cm di antara dua batu, lalu pukul dengan bambu kecil. Pemain yang tidak memukul bambu dengan baik akan diberi hukuman. Biasanya, hukuman adalah hal sederhana seperti menggendong pemain yang menang.

     

  11. Dam-Daman

    Dam daman merupakan permainan tradisional Indonesia yang mirip dengan catur. Bedanya, aturan dalam permainan ini lebih sederhana. 

     

    Pada permainan dam-daman, setiap pion (dam) hanya dapat melangkah mengikuti garis baik ke depan, ke samping atau diagonal. Untuk memakan pion atau dam lawan, kita hanya cukup melompatinya saja. 

     

    Untuk memenangkan permainan, salah satu pihak harus mampu mengelilingi daerah segitiga atau ekor lawan. Sementara permainan dinyatakan imbang jika masing-masing pihak menyisakan satu dam.

     

  12. Gobak Sodor

    Permainan tradisional ini dilakukan secara beregu oleh dua tim yang terdiri atas tiga orang. Satu tim bertugas sebagai penghalang dan tim lainnya bertugas menyerang.

     

    Permainan ini membutuhkan lapangan berbentuk bujur sangkar yang dibatasi dengan kapur. Batas tersebut adalah jalur yang diperbolehkan untuk tim penghalang. Penghalang dianggap menang jika berhasil menyentuh penyerang yang mencoba menyentuh garis akhir.

     

  13. Gangsing

    Permainan ini membutuhkan gangsing, yaitu kayu dengan bentuk unik menyerupai bawang merah besar. Ujung bawahnya lancip dengan sembulan paku dan ujung lainnya berupa tonjolan kayu. 

     

    Gangsing kemudian dililit menggunakan tali dari bagian tengah hingga ke tonjolan.

     

    Pemain melempar gangsing dengan tetap memegang tali sehingga gangsing berputar di permukaan datar. Pemain yang putaran gangsingnya bertahan hingga terakhir menjadi pemenang.

     

  14. Ketapel

    Permainan ini terbilang multifungsi. Pasalnya, selain untuk alat melontarkan benda ke suatu sasaran, ketapel juga digunakan untuk berburu serangga atau menyambit buah.

     

    Ketapel sederhana terbuat dari kayu yang berbentuk huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Bagian ujung masing-masing diikat dengan karet yang saling terhubung. Bagian tengahnya diikat sebuah kulit untuk tempat melontar batu.

     

  15. Kucing-Kucingan

    Permainan ini sudah dikenal oleh masyarakat Jawa sekitar tahun 1913. Seperti namanya, permainan ini adalah misi seekor kucing untuk menangkap musuhnya, tikus. 

     

    Permainan ini membutuhkan partisipasi lebih dari 10 orang. Satu di antaranya bertugas sebagai kucing yang harus mengejar 1 orang sebagai tikus. Sisa pemain membentuk lingkaran sambil bergandengan tangan.

     

    Tikus tidak bisa ditangkap apabila sedang berjongkok. Untuk bisa berdiri, tikus harus dibantu oleh pemain yang membuat lingkaran. Jika tikus tertangkap, ia bergantian menjadi kucing dan tikus berikutnya dipilih dari satu pemain yang membentuk lingkaran.

     

  16. Bakiak

    Permainan tradisional asal Sumatera Barat ini bertujuan untuk melatih kerja sama di antara pemainnya. Biasanya butuh dua tim dengan masing-masing terdiri atas 3 hingga 5 orang.

     

    Bakiak tersebut berupa bilah balok panjang yang diberikan pengikat kaki yang terbuat dari ban. Setiap tim beradu kecepatan dengan tim lainnya dari satu titik ke garis finish.

     

  17. Rangku Alu

    Permainan tradisional ini juga merupakan tarian yang berasal dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku alu biasanya dimainkan sebagai tanda syukur atas perayaan hasil panen pertanian dan perkebunan.

     

    Bermain rangku alu membutuhkan 4 orang untuk memegang empat tongkat bambu dengan panjang masing-masing 2 meter. Tongkat membentuk palang mengambang di atas tanah lalu di gerakkan ke dalam dan ke luar. 

     

    Sementara tugas pemainnya harus melompat-lompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan tersebut tanpa boleh terjepit bambu.

     

Yuk, populerkan kembali permainan tradisional yang ada di tanah air! Salah satu upaya untuk mengangkatnya kembali yaitu dengan mengunggah aktivitas bermain kamu ke media sosial. 

 

Dengan begitu, makin banyak orang yang kangen memainkan permainan tradisional ini!. Nah, maksimalkan aktivitas media sosialmu dengan menggunakan paket ketengan dari Telkomsel! 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim