6 Perbedaan Upacara 17 Agustus 1945 dan 17 Agustus 2024 | Telkomsel

6 Perbedaan Upacara 17 Agustus 1945 dan 17 Agustus 2024

Article

Upacara 17 Agustus merupakan tradisi yang setiap tahunnya wajib dilaksanakan untuk memperingati kemerdekaan Indonesia setelah ratusan tahun hidup di bawah pengaruh dan kekuasaan penjajah.

 

Upacara 17 Agustus dilaksanakan untuk pertama kalinya pada tahun 1945. Kala itu, dengan kesederhanaan namun semangat yang menggebu-gebu, para tokoh bangsa satu suara untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.

 

Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, upacara kemerdekaan masih terus dilakukan sampai sekarang. Hanya saja, saat ini, perayaan bebasnya Indonesia dari kolonisasi terbilang jauh dari kata “sederhana”.

 

Lantas, perbedaan apa saja, ya, yang dapat ditemukan pada pelaksanaan upacara 17 Agustus 1945 dan upacara 17 Agustus 2024? Sebelum mengetahui jawaban selengkapnya, jangan lupa intip poin-poin pembahasan artikel ini terlebih dahulu, ya!

 

  1. Lokasi Pelaksanaan

  2. Susunan Acara

  3. Pasukan Pengibar Bendera

  4. Suasana Pelaksanaan

  5. Kegiatan Setelah Upacara

  6. Biaya yang Dihabiskan

 

Selain menyimak informasi perihal upacara 17 Agustus melalui artikel yang Telkomsel bagikan, kamu juga dapat memanfaatkan internet dan media sosial untuk memperoleh paparan yang kamu perlukan.

 

Nah, supaya kamu bisa internetan dengan tenang tanpa mengkhawatirkan masalah kuota yang tiba-tiba habis atau sinyal yang menghilang tanpa aba-aba, jangan lupa aktifkan Paket Harian dari Telkomsel melalui aplikasi MyTelkomsel, ya!

 

Tanpa menunggu lebih lama lagi, yuk, langsung cermati artikel berikut ini!

 

Baca Juga: 25 Rekomendasi Lomba 17 Agustus Ini Dijamin Unik dan Lucu

 

6 Perbedaan Upacara 17 Agustus 1945 dan 17 Agustus 2024

Melalui penjabaran ini, Telkomsel akan memaparkan enam perbedaan signifikan yang muncul pada pelaksanaan upacara 17 Agustus 1945 dan upacara 17 Agustus 2024. Supaya nggak semakin penasaran, segera cermati informasinya, ya!

 

  1. Lokasi Pelaksanaan

    Hal pertama yang akan Telkomsel kupas dalam artikel ini adalah perbedaan lokasi pelaksanaan upacara kemerdekaan untuk pertama kalinya dan upacara kemerdekaan tahun ini. 

     

    Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, tepatnya di halaman rumah Soekarno.

     

    Sekadar informasi, beberapa tahun lalu, sempat muncul pergunjingan yang memperdebatkan pemilik asli gedung bersejarah tersebut. Ada yang mengatakan, rumah itu sebenarnya bukan milik presiden pertama Indonesia.

     

    Pemilik aslinya diduga bernama Faradj bin Martak, seorang pebisnis Muslim keturunan Yaman yang mencintai Indonesia seperti tanah airnya sendiri. Ia disinyalir meminjamkan rumah kepada para tokoh bangsa untuk proklamasi. 

     

    Kendati demikian, sejarawan masih meragukan kebenaran fakta tersebut. Pasalnya, bukti yang bermunculan, seperti ucapan terima kasih Soekarno kepada Martak, dianggap kurang kuat.

     

    Sementara itu, lokasi pelaksanaan upacara kemerdekaan tahun ini berada di dua tempat, yakni Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) dan halaman Istana Merdeka Jakarta.

     

  2. Susunan Acara

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, upacara 17 Agustus yang diselenggarakan untuk pertama kalinya benar-benar diliputi kesederhanaan dan ketergesa-gesaan.

     

    Usai menyiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan, seperti bendera, tiang, dan pengeras suara, Soekarno langsung berdiri menghadap para hadirin untuk menyampaikan pidato pembuka dan proklamasi kemerdekaan.

     

    Acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih yang diiringi dengan nyanyian Indonesia Raya oleh para peserta upacara. Setelah itu, Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi pun memberikan sambutan.

     

    Susunan acara 17 Agustus puluhan tahun silam jelas berbeda dengan sekarang. Berikut susunan acara upacara kemerdekaan yang mungkin belum kamu ketahui.

     

    1. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara dengan kondisi pembina upacara sudah berada di tempat.

    2. Pemberian hormat kepada pembina upacara.

    3. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara siap dilaksanakan.

    4. Pengibaran bendera merah putih oleh paskibraka dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.

    5. Mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang dipimpin oleh pembina upacara.

    6. Pembacaan Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta upacara.

    7. Pembacaan naskah Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    8. Pembacaan Keputusan Presiden RI tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dan pemberian piagam kepada penerima Satyalancana Karya Satya (jika ada).

    9. Penyampaian amanat pembina upacara.

    10. Pembacaan doa.

    11. Laporan pemimpin upacara bahwa upacara telah selesai dilaksanakan.

    12. Penghormatan kepada pembina upacara.

    13. Pembina upacara meninggalkan mimbar upacara.

    14. Upacara selesai. Pemimpin upacara membubarkan barisan.

     

  3. Pasukan Pengibar Bendera

    Pada upacara 17 Agustus 1945, pengibaran Sang Saka Merah Putih hanya dilakukan oleh tiga orang, yaitu Latief Hendraningrat, Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti.

     

    Sementara itu, pada upacara peringatan kemerdekaan tahun ini (dan tahun-tahun sebelumnya), ada 76 orang yang dipercayakan untuk menjadi pengibar.

     

    Puluhan pengibar bendera yang menerima kehormatan itu adalah siswa-siswi berprestasi dari seluruh Indonesia. Mereka akan ditempatkan di Pasukan 8 (pembawa bendera) dan Pasukan 17 (pengiring atau pemandu). 

     

Baca Juga: Proposal 17 Agustus: Fungsi, Format Isi & Contohnya

 

  1. Suasana Pelaksanaan

    Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, suasana pelaksanaan upacara kemerdekaan untuk pertama kalinya diselimuti rasa cemas dan buru-buru. Bahkan, Soekarno pun sedang sakit saat membacakan teks proklamasi.

     

    Hal tersebut tentunya berbeda jauh dengan sekarang. Sebab, upacara kemerdekaan akhir-akhir ini terlebih tahun 2024 nanti pasti dihiasi keceriaan dan kemeriahan mengingat acara dilaksanakan di ibukota yang baru.

     

  2. Kegiatan Setelah Upacara

    Setelah upacara perdana selesai dilaksanakan, para hadirin masih berkumpul di halaman rumah Soekarno untuk berbincang, temu kumpul, dan memikirkan nasib bangsa di masa depan. 

     

    Sementara itu, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara kemerdekaan tahun ini pun pasti ditutup dengan acara hiburan yang menghadirkan artis berbakat Indonesia supaya hadirin bisa bersenang-senang bersama.

     

  3. Biaya yang Dihabiskan

    Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan nominal biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelenggarakan upacara perdana 79 tahun silam mengingat semuanya dilakukan dengan kerelaan dan asas gotong royong. 

     

    Tahun ini, berdasarkan informasi yang diperoleh, dikabarkan bahwa biaya pelaksanaan upacara 17 Agustus di IKN dan Jakarta membutuhkan anggaran sebesar Rp87 miliar.

     

    Biaya tersebut digunakan untuk menyiapkan berbagai sarana dan alat-alat upacara. Sebagai pembanding, di tahun 2023, dana yang dikucurkan “hanya” berada di angka Rp53 miliar.

     

Baca Juga: Serba-Serbi Kemerdekaan Indonesia yang Wajib Kamu Ketahui

 

Itu dia perbedaan upacara 17 Agustus 1945 dan upacara 17 Agustus 2024 yang mungkin ingin kamu ketahui. Untuk internetan yang lebih lancar, jangan lupa berlangganan Paket Internet Sakti dari Telkomsel melalui aplikasi MyTelkomsel, ya!

 

 

Pilihan Paket Harian

scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim