Mengenal Investasi Reksadana: Arti, Jenis, dan Caranya | Telkomsel

Mengenal Investasi Reksadana: Arti, Jenis, dan Caranya

Article

Secara garis besar, reksadana adalah produk investasi yang cocok untuk digunakan oleh masyarakat umum. Hal itu disebabkan oleh rendahnya biaya yang diperlukan, adanya manajer investasi yang membantu, dan bisa disesuaikannya tingkat risiko.

 

Kamu penasaran dengan seluk-beluk reksadana dan ingin mulai berinvestasi? Pas banget, Telkomsel juga mau bahas soal itu, nih! Tapi, sebelum menyelam lebih dalam, coba intip spoiler pembahasannya melalui poin-poin berikut ini dulu, ya~

 

  1. Pengertian Reksadana

  2. Jenis Investasi Reksadana

  3. Keuntungan dan Risiko Investasi Reksadana

  4. Cara Investasi Reksadana

 

Fyi, apabila kamu mempunyai banyak rekening bank yang diperuntukkan bagi beragam kepentingan yang berbeda, salah satunya untuk menyimpan dana hasil investasi, kamu bisa memanfaatkan Telkomsel Redi biar nggak kelimpungan.

 

Soalnya, aplikasi satu itu nggak cuman memudahkan kamu dalam melakukan transfer antarbank tetapi juga mengingatkan kamu untuk melunasi tagihan, menyediakan fitur QR code, dan masih banyak lagi~ Jangan lupa download, ya!

 

Biar gak makin penasaran, yuk, langsung simak penjelasannya!

 

Baca Juga: Investasi Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis & Contoh

 

Pengertian Reksadana

Reksadana merupakan wadah investasi yang digunakan untuk mengumpulkan modal dari masyarakat dan sangat cocok digunakan oleh orang awam yang belum memahami dunia investasi sekaligus tidak punya banyak waktu untuk mengelolanya.

 

Nantinya, manajer investasi yang berwenang akan menginvestasikan modal yang dihimpun dalam bentuk portofolio efek. Bisa dibilang, jika kamu menggunakan reksadana, aksi investasi kamu akan ditangani oleh sosok berpengalaman. 

 

Dengan adanya reksadana, diharapkan para investor yang belum mempunyai modal besar tetap bisa berinvestasi dan menyiapkan simpanan untuk masa depan.

 

Nah, biar kamu makin kenal sama reksadana, langsung pindah ke materi berikutnya, ya!

 

Jenis Investasi Reksadana

Secara garis besar, reksadana terdiri atas empat jenis yang berbeda. Berikut penjelasannya.

 

  1. Reksadana Pasar Uang

    Reksadana pasar uang adalah reksadana yang paling minim risiko sekaligus paling minim keuntungan. Jika menggunakan skema ini, manajer investasi akan meletakkan modal kamu di deposito, obligasi, atau Sertifikat BI.

     

  2. Reksadana Saham

    Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang mempunyai risiko cukup tinggi sekaligus mampu memberikan return yang cukup besar.

     

    Apabila kamu setuju untuk memakai skema ini, manajer investasi akan menyimpan modal yang kamu tanam ke aset saham perusahaan tertentu.

     

  3. Reksadana Pendapatan Tetap

    Jika kamu bersedia menggunakan skema ini, manajer investasi akan menyalurkan modal yang kamu miliki ke instrumen dengan pendapatan tetap. Salah satu contohnya adalah surat utang. 

     

  4. Reksadana Campuran

    Sesuai namanya, apabila kamu berinvestasi menggunakan reksadana campuran, manajer investasi akan mengombinasikan berbagai instrumen untuk menempatkan modal yang kamu berikan.

     

    Karena kamu sudah mengenali jenis-jenis reksadana, yuk, simak keuntungan dan risiko yang perlu kamu perhatikan!

     

Baca Juga: Kenali Apa Itu Investasi dan Jenisnya untuk Pemula

Keuntungan dan Risiko Investasi Reksadana

Kira-kira, apa saja, ya, keuntungan dan risiko berinvestasi menggunakan reksadana? Yuk, lihat penjabarannya!

 

  1. Keuntungan Investasi Reksadana

    • Modal yang kamu tanamkan dikelola langsung oleh manajer investasi yang berpengalaman.
    • Investasi reksadana tidak memerlukan biaya yang besar. Kamu sudah bisa berinvestasi dengan modal Rp10.000.
    • Kamu tidak perlu mengendapkan dana dalam jangka waktu lama dan bisa mencairkannya dalam waktu singkat.
    • Kamu bisa menentukan sebesar apa risiko yang hendak diambil dan benar-benar menyesuaikannya dengan kebutuhan.

     

  2. Risiko Investasi Reksadana

    • Berbagai faktor eksternal, seperti kondisi pasar saham yang fluktuatif, perubahan suku bunga acuan, dan lain-lain bisa mengikis nilai unit penyertaan.
    • Adanya mismanajemen dalam pengelolaan saham yang disebabkan oleh hal-hal tidak terduga. 

     

Usai memperoleh pemahaman tentang pengertian, jenis, dan keuntungan serta risiko reksadana, mari cari tahu cara investasi reksadana yang baik dan benar.

 

Cara Investasi Reksadana

Reksadana merupakan wadah investasi yang cocok digunakan oleh orang awam. Namun, meskipun reksadana tergolong minim pengawasan dan tidak mempunyai risiko yang besar, kamu tetap perlu memahami cara investasi yang aman.

 

Kira-kira, inilah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum melakukan investasi reksadana.

 

  1. Pilih Platform Investasi yang Sesuai dengan Kebutuhan

    Ada beberapa platform investasi reksadana yang dapat kamu pakai, seperti Bibit, Ajaib, Bareksa, tanamduit, dan masih banyak lagi. Melalui platform tersebut, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp10.000 aja, lho!

     

    Caranya pun terbilang praktis karena kamu tinggal mengikuti langkah-langkah yang sudah tertera di aplikasi. Selain itu, cara pembayarannya pun beragam, mulai dari e-wallet sampai transaksi melalui mobile banking

     

    Nantinya, kamu akan diminta untuk menetapkan tujuan, target nominal yang hendak dicapai, jangka waktu investasi, profil risiko, dan instrumen yang dikehendaki.

     

  2. Tentukan Tujuan Melakukan Investasi

    Dengan menetapkan tujuan, kamu bisa memilih produk investasi dengan lebih sesuai. Misalnya, jika kamu berinvestasi untuk menyimpan dana darurat, pilihlah instrumen dengan risiko dan tingkat fluktuasi yang rendah.

     

    Akan tetapi, apabila kamu memang ingin mencari keuntungan, kamu bisa menantang dirimu dengan memperluas instrumen investasi sambil tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi kerugian. 

     

  3. Sesuaikan dengan Profil Risiko

    Sebelum kamu berinvestasi, manajer investasi akan memintamu untuk menentukan profil risiko terlebih dahulu. Ketiga profil risiko yang dimaksud adalah konservatif, moderat, dan agresif.

     

    Investor dengan profil risiko konservatif biasanya hanya bermain aman dan enggan menempatkan modalnya di instrumen yang mempunyai tingkat fluktuasi tinggi. Oleh sebab itu, ia harus rela jika tidak mendapat return tinggi.

     

    Investor dengan profil risiko moderat juga tidak jauh berbeda karena mereka tetap berhati-hati walaupun instrumen yang digunakan cenderung variatif.

     

    Sementara itu, investor dengan profil risiko agresif menginginkan return dalam jumlah besar dan biasanya melakukan investasi jangka panjang. Investor seperti ini tentunya mengambil risiko dan tidak takut merugi.

     

  4. Tentukan Jangka Waktu Investasi

    Kamu perlu menentukan jangka waktu investasi supaya dapat memperkirakan modal yang diperlukan dan besaran keuntungan yang bisa diperoleh.

     

    Kamu juga harus menetapkan berapa kali kamu ingin melakukan investasi serta modal yang diinvestasikan bisa diambil kapan saja atau harus diendapkan. Yang jelas, semuanya harus disesuaikan dengan kebutuhan, ya!

     

  5. Pahami Istilah-Istilah yang Perlu Kamu Ketahui

    Supaya kamu dapat berinvestasi dengan lebih tenang, tentunya kamu perlu mengetahui berbagai istilah yang nantinya kamu temui ketika sudah terjun ke dunia reksadana. Berikut beberapa istilah penting yang dimaksud.

     

    • Manajer investasi, yaitu perusahaan yang sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengelola himpunan dana dari masyarakat.
    • NAV (Net Asset Value), yakni total himpunan dana dari masyarakat yang dikelola oleh reksadana
    • UP (Unit Penyertaan), yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut kuantitas unit yang dimiliki oleh investor. Sebagai catatan, UP mempunyai konsep yang serupa dengan lot saham.
    • Subscription, yakni istilah yang merujuk pada aktivitas pembelian reksadana.
    • Redemption, yaitu istilah yang merujuk pada aktivitas penjualan reksadana.
    • Prospektus, yakni dokumen yang memuat berbagai informasi penting tentang reksadana, seperti informasi umum, biaya yang dibutuhkan, dan risiko yang dihadapi.
    • Portofolio, yaitu berbagai instrumen yang dikumpulkan oleh manajer investasi.
    • Benchmark, yakni alat ukur yang dipakai untuk memantau kinerja reksadana.

     

Baca Juga: Apa itu Investasi? Definisi, Tujuan, Jenis, & Contohnya

 

Itu dia serba-serbi reksadana yang perlu kamu ketahui. Jika kamu masih penasaran dan ingin mendalami dunia investasi secara lebih mendalam, coba aktifkan Paket Kuncie dari Telkomsel, yuk!


Soalnya, kalau kamu berlangganan paket tersebut, kamu berhak memperoleh kuota Kuncie hingga 3 GB; paket internet sebesar 2,5 GB; dan bisa mendapatkan akses Kuncie Premium untuk satu bulan. Langsung aktifkan aja, ya, Guys~

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim