VAR adalah teknologi terbaru yang dimanfaatkan untuk pertandingan sepak bola. Teknologi ini berfungsi untuk membantu wasit dalam membuat keputusan di lapangan.
Lalu bagaimana cara teknologi VAR dalam sepakbola membantu kerja wasit selama pertandingan? Artikel ini akan membahas tentang apa itu VAR melalui poin-poin berikut:
- Apa yang Dimaksud dengan VAR?
- Sejarah Penggunaan VAR dalam Pertandingan Sepak Bola
- Berapa Biaya untuk VAR?
- Penggunaan VAR di Piala Dunia
Sebelum membahas lebih jauh tentang VAR dalam sepakbola, pastikan kamu nggak ketinggalan pertandingan tim favorit kamu. Gunakan aja kuota MAXstream dari Telkomsel untuk kamu nonton pertandingan bola di rumah.
Kuota MAXstream ini bisa kamu gunakan untuk streaming pertandingan sepak bola dari channel kesayangan tanpa bikin boncos. Jaringannya yang kuat dan anti buffering bikin kamu enjoy menikmati tim kesayangan berlaga.
Yuk sekarang simak apa itu VAR dan kegunaannya dalam pertandingan sepak bola!
Baca Juga : 6 Cara Seru Nonton Pertandingan Bola Pakai Kuota MAXstream
Apa yang Dimaksud dengan VAR?
VAR adalah singkatan dari Video Assistant Referee yang tugasnya membantu wasit. Seluruh kejadian yang ada di lapangan bergantung pada keputusan wasit. Sementara wasit terkadang keliru dalam mengambil keputusan.
Teknologi ini bekerja dengan cara meninjau serta menganalisis tayangan ulang video pertandingan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dengan lebih jelas.
Sehingga ketika wasit harus memutuskan sesuatu, ia bisa meminta VAR untuk menayangkan kejadian ulang. Seperti saat ada pelanggaran di kotak penalti, offside, hingga pelanggaran yang berpotensi menjatuhkan kartu merah pada pemain.
Penayangan video ini membuat wasit dapat melihat kejadian dengan lebih jelas dan detail. Sehingga wasit mampu memberikan keputusan yang adil dan sesuai saat jalannya pertandingan.
Sejarah Penggunaan VAR dalam Pertandingan Sepak Bola
Sejarah VAR dalam sepak bola sendiri dimulai oleh Belanda sebagai proyek wasit 2.0 pada tahun 2010-an. Teknologi ini diuji untuk pertama kalinya pada liga Eredivisie di musim 2012-2013 lalu.
Setelah uji coba ini berhasil, Asosiasi Sepak Bola Belanda mengajukan penggunaan VAR kepada Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional untuk mengizinkan wasit memutar ulang tayangan video selama pertandingan.
Ide ini diterima oleh Gianni Infantino yang saat itu menjabat sebagai presiden FIFA. Keputusan ini diambil untuk melindungi wasit dari mengambil keputusan yang salah di pertandingan.
Akhirnya, VAR dalam sepak bola pertama kali digunakan secara resmi di pertandingan A Liga Australia pada April 2017. Disusul oleh Bundesliga Jerman dan Serie A Italia pada musim 2017-2018.
Baca Juga : Timnas Indonesia Juara Final Sea Games 2023
Berapa Biaya untuk VAR?
Di Indonesia sendiri, PSSI sudah berencana untuk menggunakan teknologi ini untuk menunjang kinerja wasit di lapangan. Namun biaya yang besar disebut sebagai kendala mengapa Indonesia belum memanfaatkan teknologi ini.
Beberapa petinggi PSSI menyebut bahwa untuk biaya pengadaan VAR untuk satu lapangan ditaksir sekitar Rp 80-90 milyar. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk satu kali pertandingan adalah Rp 200 juta.
Biaya tersebut mencakup 42 kamera untuk menangkap setiap sudut lapangan yang terdiri dari kamera super slow motion, kamera ultra slow motion, dan kamera offside. Ditambah dengan tim VAR yang bertugas mengurusi operasional.
Tim VAR ini terdiri dari satu video assistant referee yang dibantu tiga orang asisten. Ditambah dengan empat petugas yang menayangkan video dari berbagai angle. Semua tim ini terhubung dan berkomunikasi langsung dengan wasit di lapangan.
Penggunaan VAR di Piala Dunia
Penggunaan VAR dalam sepak bola sudah diresmikan oleh FIFA dan telah digunakan sejak Piala Dunia 2018 lalu. Empat tahun kemudian, Piala Dunia yang diselenggarakan Qatar juga memanfaatkan teknologi wasit 2.0 ini.
Hanya saja, VAR banyak menuai kontroversi selama pelaksanaan Piala Dunia. Baik Piala Dunia di tahun 2018 hingga di tahun 2022 lalu.
Salah satunya ketika pertandingan Jepang melawan Spanyol. Awalnya wasit memutuskan gol Ao Tanaka tidak sah, namun merubah putusan tersebut setelah melihat hasil VAR sehingga Jepang memenangkan pertandingan.
Kontroversi lainnya yaitu saat Tunisia melawan Prancis, dimana Antoine Griezmann mengira dirinya mencetak gol. Namun setelah wasit memeriksa dengan bantuan teknologi VAR, gol tersebut dinyatakan tidak sah karena offside.
Argentina juga mendapatkan hadiah penalti berkat kamera menangkap tangan kiper Polandia bertabrakan dengan muka Lionel Messi. Meski sebenarnya kontak tersebut terjadi dengan lembut dan dilakukan setelah Messi menyundul bola.
Dalam setiap kontroversi ini, selalu ada tim yang diuntungkan dan merasa dirugikan. Namun FIFA menyatakan bahwa keberadaan VAR meningkatkan akurasi pengambilan keputusan wasit hingga 99%.
Baca Juga : Sejarah Sepak Bola yang Menarik Buat Dikulik
Nah, itulah pembahasan lengkap terkait penggunaan teknologi VAR dalam sepak bola. Apakah kamu setuju teknologi ini juga diterapkan di Indonesia?
Jangan lupa untuk mengaktifkan kuota MAXstream sebelum kamu mendukung tim jagoanmu berlaga ya!