Pencinta ayam goreng Kalasan pasti sudah tidak asing lagi dengan Ayam Goreng Mbok Berek. Sekarang ini, merek dagang yang sudah eksis sejak tahun 1952 itu tidak hanya berkibar di wilayah Jawa tetapi juga di kota besar lainnya.
Selain karena masyarakat Indonesia yang memang gemar makan ayam goreng, Ayam Goreng Mbok Berek bisa bertahan sampai kini karena rasanya yang tidak berubah. Dagingnya tetap empuk dan kremesnya pun tetap lumer di mulut.
Penasaran dengan sejarah dan menu Ayam Goreng Mbok Berek yang terkenal legendaris? Kalau iya, kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, melalui artikel yang diringkas ke dalam poin berikut, Telkomsel akan membahasnya untukmu~
Sebagai catatan, sebelum berkembang dan terkenal seperti sekarang, pendiri Ayam Goreng Mbok Berek tentu memulai semuanya dari nol dan harus menjalani trial and error berulang kali sampai akhirnya mampu menjadi merek legendaris.
Buat kamu yang ingin mengikuti jejak Mbok Berek dan suaminya alias membuka bisnis kuliner tapi masih bingung harus mulai dari mana, coba berlangganan Paket Kuncie dari Telkomsel aja!
Soalnya, kalau kamu berlangganan paket tersebut, kamu berhak memperoleh kuota Kuncie hingga 3 GB; paket internet sebesar 2,5 GB; dan bisa mendapatkan akses Kuncie Premium untuk satu bulan. Langsung aktifkan aja, ya, Guys~
Anyway, tanpa menunggu lebih lama lagi, langsung simak paparan selengkapnya, yuk!
Baca Juga: 10 Kuliner Khas Gunung Kidul, Ada Belalang Goreng?
Sejarah Ayam Goreng Mbok Berek
Melansir dari berbagai sumber, diketahui bahwa Ayam Goreng Mbok Berek mulai berdiri sejak tahun 1952 alias 72 tahun yang lalu. Akan tetapi, setelah ditelusuri, ternyata sejarah ayam goreng legendaris ini dimulai sejak awal abad ke-19, lho!
Usaha ini bermula dari sepasang suami istri bernama Ronodikromo dan Nyi Kiyem yang berasal dari Yogyakarta. Keduanya berhasil menemukan resep ayam goreng yang nikmat dan mulai menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah.
Pada waktu itu, pasangan suami istri tersebut sudah dikaruniai seorang putra bernama Ronoprawiro. Saat kedua orang tuanya berjualan, Ronoprawiro yang berada di dalam gendongan ibunya sering kali merengek dan menjerit.
Inilah yang membuat Nyi Kiyem dijuluki “Mbok Berek” oleh para pelanggannya (dalam bahasa Jawa, berek-berek artinya ‘menjerit-jerit’). Singkat cerita, Ronodikromo dan Nyi Kiyem pun dianugerahi dengan lima anak lainnya.
Sebelum keduanya meninggal, Ronodikromo dan Nyi Kiyem berpesan kepada keturunannya untuk melanjutkan bisnis ayam goreng yang mereka rintis. Siapa pun boleh menggunakan resep mereka selama orang itu adalah bagian dari keluarga.
Pada akhirnya, di tahun 1952, salah satu keturunan Ronodikromo dan Nyi Kiyem, yaitu Noor Indarti resmi mendirikan Ayam Goreng Mbok Berek pertama di daerah Kalasan. Restoran ini bahkan pernah disinggahi oleh Presiden Soekarno, Guys.
Sayangnya, usaha keluarga ini tetap mengalami kebangkrutan dan sempat vakum selama beberapa tahun. Semangat untuk meneruskan warisan Mbok Berek baru kembali terpantik ketika Ratna Djuwita Umiyatsih (Ny. Umi) mengambil alih.
Putri Noor Indarti itu memulai kembali usaha keluarganya dari nol dan pindah ke Jakarta. Ia pun mendirikan PT Weling Simbah Wulung untuk memperluas usahanya dan mematenkan nama “Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi” di tahun 1972.
Saat ini, keturunan Mbok Berek yang lain pun ikut berbisnis dengan menggunakan nama leluhurnya.
Itu sebabnya, kita bisa menemukan beberapa variasi nama Ayam Goreng Mbok Berek, seperti Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi, Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Subekti, dan Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Astuti.
Lanjut ke penjabaran berikutnya, ya!
Baca Juga: 20 Gudeg Jogja Paling Autentik & Diserbu Wisatawan
Menu dan Harga Ayam Goreng Mbok Berek
Ini dia daftar menu Ayam Goreng Mbok Berek lengkap dengan detail harganya. Perlu diingat bahwa harga bisa berubah sewaktu-waktu, ya~
-
1 ekor ayam dibanderol dengan harga Rp184.000.
-
½ ekor ayam dibanderol dengan harga Rp98.000.
-
¼ ekor ayam dibanderol dengan harga Rp49.000.
-
Ati ampela (seporsi) dibanderol dengan harga Rp64.000.
-
Ati ampela (setengah porsi) dibanderol dengan harga Rp34.000.
-
Ati ampela (sepotong) dibanderol dengan harga Rp7.000.
-
Nasi rames istimewa dipatok dengan harga Rp75.000.
-
Nasi gudeg istimewa dipatok dengan harga Rp75.000.
-
Nasi rames biasa dipatok dengan harga Rp40.000.
-
Nasi gudeg biasa dipatok dengan harga Rp49.000.
-
Nasi paket A dipatok dengan harga Rp49.000.
-
Nasi paket B dipatok dengan harga Rp44.000.
-
Nasi paket C dipatok dengan harga Rp51.000.
-
Nasi paket D dipatok dengan harga Rp51.000.
-
Nasi paket E dipatok dengan harga Rp44.000.
-
Nasi paket F dipatok dengan harga Rp40.000.
-
Soto ayam dipatok dengan harga Rp40.000.
-
Gudeg istimewa dibanderol dengan harga Rp75.000.
-
Gudeg biasa dibanderol dengan harga Rp50.000.
-
Gudeg dibanderol dengan harga Rp30.000.
-
Sambal goreng ati ampela/ayam dibanderol dengan harga Rp43.000.
-
Sambal goreng krecek dibanderol dengan harga Rp51.000.
-
Sambal khas Mbok Berek dibanderol dengan harga Rp14.000.
-
Aneka sambal dibanderol dengan harga Rp8.000–Rp28.000.
-
Aneka sayuran dibanderol dengan harga Rp10.000–Rp31.000.
-
Ikan bandeng presto goreng dijual dengan harga Rp112.000.
-
Ikan gurame goreng/bakar dijual dengan harga Rp132.000.
-
Cah tauge ikan asin dijual dengan harga Rp11.000.
-
Pepes ikan mas dijual dengan harga Rp83.000.
-
Pepes pindang/jamur/tahu dijual dengan harga Rp21.000.
-
Aneka telur, tahu, dan tempe dijual dengan harga Rp5.000–Rp86.000.
-
Aneka minuman dijual dengan harga Rp1.000–Rp28.000.
Pindah ke pembahasan berikutnya, yuk!
Kaitan Antara Ayam Goreng Mbok Berek dan Ayam Goreng Suharti
Selain Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Suharti juga tidak kalah terkenal, lho, Guys! Usut punya usut, ternyata usaha ayam goreng yang terkenal dengan ayam kampungnya itu mempunyai relasi dengan Ayam Goreng Mbok Berek.
Ayam Goreng Suharti didirikan oleh Suharti, yakni cucu dari Ronodikromo dan Nyi Kiyem, pencetus usaha Ayam Goreng Mbok Berek. Seperti anggota keluarganya yang lain, ia pun mendirikan usaha ayam goreng di bawah nama neneknya.
Singkat cerita, setelah dirinya menikah dengan Bambang Sachlan Praptohardjo dan mengumpulkan modal, Suharti mengembangkan usaha ayam goreng miliknya dan tiga tahun kemudian, ia tidak lagi menggunakan merek dagang neneknya.
Akan tetapi, pada tahun 1991, setelah menjalankan usaha cukup lama dengan nama Ayam Goreng Ny. Suharti, ia harus rela kehilangan hak cipta nama restorannya usai bercerai dengan sang suami yang diduga punya istri simpanan.
Pada akhirnya, Suharti meluncurkan bisnis baru yang diberi nama Ayam Goreng Suharti yang logonya diganti menjadi wajahnya sendiri. Kini, Ayam Goreng Suharti sudah mempunyai dua belas cabang yang tersebar di berbagai wilayah.
Baca Juga: Tempo Gelato Jogja Suasana Sejuk dengan Rasa Autentik Italia
Itu dia penjelasan lengkap tentang serba-serbi Ayam Goreng Mbok Berek yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat! Untuk informasi serupa, kamu bisa mencarinya di media sosial. Biar lancar, aktifkan Kuota Ketengan dari Telkomsel dulu, ya!