Tradisi Bantul: 5 Upacara Adat dengan Warisan Budaya Kental

Tradisi Bantul 5 Upacara Adat dengan Warisan Budaya Kental

Pulau Jawa adalah pulau yang sangat kental dengan warisan budayanya. Salah satu wilayah yang memiliki tradisi unik dengan upacara keagamaannya adalah Bantul. Penasaran apa saja 5 upacara adat yang menjadi tradisi Bantul? 

 

Upacara adat tersebut telah diwariskan dari generasi ke generasi untuk memperingati momen-momen tertentu. Selain itu, setiap upacara mengandung nilai spiritual yang dalam, dengan tujuan utama untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

 

Pada artikel ini, Telkomsel akan membahas 5 upacara adat dengan warisan budaya kental yang menjadi tradisi Bantul. Jadi, kalau kamu penasaran apa saja tradisi Bantul, baca artikelnya sampai habis ya! 

 

  1. Apa itu Upacara Adat? 

  2. Wiwitan Padukuhan

  3. Odalan

  4. Rebo Pungkasan

  5. Nyadranan Makam Sewu

  6. Melasti

 

Sebelum lanjut, yuk jelajahi beragam tradisi budaya Indonesia dengan paket Telkomsel. Nikmati pengalaman browsing cepat dan nyaman sekarang juga! Langsung aja cek pilihan kuotanya sesuai kebutuhan kamu di aplikasi MyTelkomsel!

 

Baca Juga: 20 Tempat Wisata di Jogja, Ada Kota Kartun Pertama di Indonesia 

 

Apa aja sih 5 upacara adat khas Bantul? Biar nggak penasaran, yuk langsung aja simak penjelasannya di bawah ini ya~ 

 

 

Apa itu Upacara Adat? 

 

Upacara adat adalah serangkaian ritual atau acara yang dilakukan oleh suatu komunitas atau kelompok masyarakat untuk menghormati, merayakan, atau memperingati suatu peristiwa tertentu sesuai dengan tradisi turun-temurun. 

 

Upacara adat seringkali terkait dengan kepercayaan, nilai-nilai budaya, dan simbol-simbol yang penting bagi masyarakat tersebut.

 

Upacara adat bisa melibatkan berbagai kegiatan, seperti doa, persembahan, tarian, musik, atau bahkan prosesi tertentu yang memiliki makna mendalam. 

 

Setiap daerah atau suku bangsa di Indonesia memiliki upacara adat yang berbeda, sesuai dengan budaya, agama, dan tradisi yang mereka anut. 

 

 

Wiwitan Padukuhan

 

Wiwitan Padukuhan dilaksanakan sebagai bentuk ungkapan syukur dan terima kasih kepada Dewi Padi atau Dewi Sri atas berkah-Nya yang telah menumbuhkan padi. 

 

Upacara adat ini sudah dilakukan di Bantul secara turun temurun, bahkan sebelum masyarakat mengenal agama. Ritual Wiwitan Padukuhan dimulai dengan acara "wiwitan" yaitu memotong padi sebelum dipanen. 

 

Nggak cuma itu, upacara adat oni juga diwarnai dengan berbagai pementasan seni dan dilanjutkan dengan makan bersama.

 

 

Odalan

 

Upacara adat berikutnya di Bantul adalah Odalan, yang merupakan ritual keagamaan bagi umat Hindu di Bantul. 

 

Tujuan dari diadakannya ritual Odalan ini adalah untuk mengenang orang suci serta memperingati kelahiran pura. Upacara ini dilaksanakan dua kali setahun di situs-situs peninggalan agama Hindu.

 

 

Rebo Pungkasan

 

Rebo Pungkasan dilaksanakan setiap Rabu terakhir di bulan Sapar, bulan kedua dalam kalender Islam. Puncak dari upacara ini berlangsung pada malam Rabu, yang berpusat di depan masjid. 

 

Upacara adat ini diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Pemilihan hari Rabu untuk perayaan ini dipercaya sebagai hari pertemuan antara Kyai Welut dan Sultan Hamengkubuwono I. 

 

Pertemuan tersebut dianggap suci dan diperingati karena Kyai Welut, atau Kyai Faqih Usman, dikenal memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit, memberikan kesuksesan, dan membawa berkah.

 

Baca Juga: 20 Contoh Permainan Tradisional Indonesia & Aturan Mainnya 

 

Nyadranan Makam Sewu

 

Upacara adat di Bantul ini merupakan tradisi rutin yang dilakukan oleh warga Wijirejo, Pandak, Kabupaten Bantul. Nyadranan Makam Sewu dirayakan setiap hari Senin setelah tanggal 20 Ruwah. 

 

Upacara dimulai dengan berkumpulnya warga dan para Bregodo yang membawa jodhang dan gunungan. Bregodo ini berasal dari dusun-dusun yang berada di sekitar Makam Sewu. 

 

Selama upacara, dilakukan pembacaan doa bersama untuk jodhang dan gunungan yang dibawa, perebutan persembahan, acara sambutan, tabur bunga, dan juga Kembul Bujana.

 

 

Melasti

 

Melasti juga merupakan upacara adat di Bantul yang dilaksanakan oleh umat Hindu setempat. Melasti dirayakan sebagai persiapan menyambut Hari Raya Nyepi, dengan tujuan untuk penyucian diri. 

 

Upacara ini dimulai di Pura Agung, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan air suci dari tujuh sumber. Masyarakat yang mengikuti upacara ini membawa sesajen sebagai simbol penghormatan kepada para dewa Hindu yaitu Brahma, Siwa, dan Wisnu.

 

Itulah 5 upacara adat yang menjadi bagian dari tradisi budaya kental di Bantul. Setiap upacara memiliki makna dan tujuan yang mendalam, tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan spiritual dengan Tuhan dan leluhur.

 

Baca Juga: Liburan ke Jogja? Wajib Coba 25 Makanan Ini! 

 

Kalau kamu ingin lebih banyak tahu tentang kekayaan budaya Indonesia di internet, jangan lupa pakai paket Telkomsel yang bisa mendukung kebutuhan browsing kamu. Yuk cek pilihan paketnya sekarang di MyTelkomsel!

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim