7 Rekomendasi Novel Sejarah Indonesia yang Wajib Kamu Baca

novel sejarah

Novel sejarah adalah novel yang tokoh dan alurnya terinspirasi dari peristiwa di masa lalu. Fyi, ada penulis novel yang menceritakan detail kejadian masa lampau tanpa menambahkan bumbu fiksi namun ada pula yang mengemasnya kembali. 

 

Bagaimanapun bentuknya, novel sejarah sangat membantu pembaca dan masyarakat Indonesia untuk belajar dari momen yang sudah berlalu. Dengan begitu, diharapkan kejadian muram yang pernah terjadi tak kembali terulang.

 

Apakah kamu penasaran dengan rekomendasi novel sejarah yang wajib kamu baca? Kalau iya, kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, melalui artikel yang diringkas ke dalam poin berikut, Telkomsel akan menjelaskannya untukmu~

 

  1. Laut Bercerita (Leila S. Chudori)

  2. Entrok (Okky Madasari)

  3. Cerita Cinta Enrico (Ayu Utami)

  4. Amba (Laksmi Pamuntjak)

  5. Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan)

  6. Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)

  7. Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer)

 

Sebagai catatan, setelah membaca novel sejarah, rasanya akan lebih menyenangkan jika kamu mendiskusikannya dengan teman yang turut membaca buku serupa. Kalau tak bisa bertemu, kamu masih bisa bertukar pesan terlebih dulu.

 

Nah, supaya kamu dapat mengirim pesan ke satu sama lain dengan praktis, jangan lupa berlangganan Paket OMG! Chat dari Telkomsel, ya! Sekadar informasi, kamu bisa membeli paketnya di aplikasi MyTelkomsel.

 

Tanpa menunggu lebih lama lagi, yuk, langsung simak artikel berikut ini!

 

Baca Juga: Review Buku Seni Hidup Minimalis Karya Francine Jay

 

Pengertian dan Ciri-Ciri Novel Sejarah

Secara garis besar, novel sejarah adalah novel yang terinspirasi dari tokoh dan peristiwa di masa lalu. Sosok atau hal yang menginspirasi biasanya memang legendaris dan mengandung banyak pesan penting bagi penghuni masa sekarang. 

 

Pada dasarnya, untuk dapat mengadaptasi peristiwa masa lampau atau menulis ulang kisah orang-orang berpengaruh yang hidup di masa lalu, si penulis akan melakukan riset secara mendalam demi menyampaikan fakta yang akurat.

 

Kendati demikian, biar bagaimanapun, tulisan seperti ini tetap dikategorikan sebagai novel sehingga perlu mempunyai unsur hiburan yang sanggup membuat pembaca betah dan bersedia melahap buku sampai ke halaman terakhir.

 

Oleh sebab itu, jika disimpulkan, kira-kira inilah ciri novel sejarah yang perlu kamu ketahui.

  1. Memuat fakta tentang kejadian atau tokoh yang ada di masa lampau.
  2. Menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan latar waktu novel itu ditulis. Dengan demikian, hampir dipastikan ada perbedaan gaya bahasa yang cukup signifikan antara novel sejarah dan novel young adult dan sejenisnya.
  3. Memuat pesan-pesan perjuangan yang diharapkan mampu menjauhkan generasi sekarang dari kesalahan serupa.
  4. Umumnya mempunyai alur yang menggebu-gebu namun menyedihkan.

 

Usai mengetahui pengertian dan ciri-cirinya, yuk, cek contoh novel sejarah yang menceritakan peristiwa kelam di tanah air!

 

Baca Juga: Pahami Unsur Intrinsik Novel & Bedanya dengan Ekstrinsik

Rekomendasi 7 Novel Sejarah Indonesia yang Wajib Kamu Baca

 

  1. Laut Bercerita (Leila S. Chudori)

    Novel sejarah Indonesia pertama yang masuk ke dalam daftar rekomendasi Telkomsel adalah Laut Bercerita. Novel ini ditulis oleh Leila S. Chudori setelah melakukan riset selama bertahun-tahun.

     

    Secara garis besar, Laut Bercerita mengangkat kisah perjuangan Biru Laut Wibisana, seorang mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada, yang dikorbankan oleh rezim Soeharto karena membela kebenaran dan keadilan.

     

    Novel ini mengangkat periode kelam yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat masih berada di bawah kungkungan Orde Baru sekaligus menyoroti duka keluarga mahasiswa yang sampai saat ini masih dinyatakan hilang.

     

  2. Entrok (Okky Madasari)Entrok (Okky Madasari)

    Entrok adalah novel karangan Okky Madasari yang tidak hanya mengandung nilai-nilai sejarah tetapi juga agama, feminisme, politik sosial, dan teror yang harus dihadapi oleh masyarakat saat pemerintahan Orde Baru berkuasa.

     

    Tokoh utama dari novel ini adalah Sumarni, seorang perempuan biasa yang sangat ingin mempunyai entrok alias bra. Pada masa itu, entrok dijadikan simbol kekayaan sehingga Sumarni bekerja keras untuk membelinya.

     

    Singkat cerita, ia menikah dan melahirkan seorang putri yang diberi nama Rahayu. Sumarni memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya sampai si buah hati bisa mengecap bangku perguruan tinggi.

     

    Sayangnya, konflik mulai terjadi. Sumarni yang masih melakukan pemujaan terhadap leluhur sering bentrok dengan Rahayu yang telah mengenal agama Islam.

     

    Kendati demikian, pada akhirnya, keduanya menyadari bahwa baik Sumarni maupun Rahayu dan bahkan seluruh masyarakat Indonesia mempunyai satu kesamaan, yakni sama-sama menderita di bawah kekuasaan Soeharto.

     

  3. Cerita Cinta Enrico (Ayu Utami)

    Selain Saman dan Larung, Ayu Utami juga menulis novel berjudul Cerita Cinta Enrico yang tidak hanya memuat unsur mistis tetapi juga sejarah, feminisme, ketuhanan, dan protes terhadap pihak penguasa.

     

    Sesuai judulnya, Cerita Cinta Enrico menggambarkan perjalanan cinta tokoh utamanya, yaitu Enrico, sebelum akhirnya berlabuh dengan satu perempuan yang membuat commitment issue-nya hilang.

     

    Novel ini menyoroti peristiwa PRRI yang bersejarah, sedikit menyinggung pemerintahan Orde Baru yang sewenang-wenang, dan mengangkat isu patriarki serta feminisme dengan perspektif agama yang sangat menarik.

     

  4. Amba (Laksmi Pamuntjak)

    Hampir serupa dengan tiga novel sebelumnya, Amba juga mengisahkan kekejaman yang harus dialami oleh sebagian orang karena kesewenang-wenangan penguasa Orde Baru.

     

    Ceritanya, pada tahun 2006, Amba pergi ke Pulau Buru untuk menemui pujaan hatinya yang dibuang ke sana. Sebagai informasi, Pulau Buru adalah lokasi pengasingan orang-orang yang dianggap terlibat dengan PKI.

     

    Selain berfokus pada kisah Amba, novel ini juga mendeskripsikan kondisi masyarakat saat itu yang masih sangat patriarkis dan bentuk-bentuk teror pemerintah terhadap warganya.

     

  5. Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan)

    Cantik Itu Luka merupakan novel debut Eka Kurniawan yang berhasil menarik perhatian dan telah dicetak hingga puluhan kali. Tak hanya itu, novel tebal satu ini juga sudah diterjemahkan ke dalam 34 bahasa, lho!

     

    Cantik Itu Luka menjabarkan peristiwa bersejarah Indonesia sejak zaman penjajahan sampai kemerdekaan. Oleh sebab itu, ada cerita masa nyai masih berjaya, perjuangan masyarakat melawan Belanda, sampai kejayaan PKI.

     

  6. Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)

    Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel yang terinspirasi dari peristiwa kelam pada tahun 1965. Novel ini berfokus pada Srintil, seorang penari dari Desa Dukuh Paruk yang sangat cantik dan berbakat.

     

    Novel yang sudah diadaptasi menjadi film dengan judul Sang Penari ini turut membahas isu feminisme, patriarkisme, kisah cinta, sekaligus tragedi yang dibalut dengan nilai-nilai tradisional.

     

    Sebagai catatan, di dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, ada peristiwa keracunan tempe bongkrek yang membuat puluhan warga Desa Dukuh Paruk meninggal dunia.

     

    Hal ini benar-benar terjadi selama berkali-kali dalam kurun waktu puluhan tahun. Akan tetapi, karena pengetahuan yang minim, warga desa menganggap orang yang keracunan hanya terkena tulah.

     

    Ternyata, setelah diteliti, diketahui bahwa tempe bongkrek mengandung bakteri Pseudomonas cocovenenans yang berbahaya bagi manusia. Akhirnya, pemerintah melarang produksi tempe bongkrek pada tahun 1962. 

     

  7. Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer)

    Novel sejarah Indonesia terakhir yang masuk ke dalam daftar Telkomsel adalah Bumi Manusia. Novel ini ditulis oleh sastrawan legendaris Indonesia yang sudah melahirkan banyak karya, yaitu Pramoedya Ananta Toer.

     

    Bumi Manusia bercerita tentang Minke, seorang anak pribumi yang selalu menjunjung tinggi budaya Barat. Hidupnya semakin rumit dan ideologinya mulai berbenturan ketika ia jatuh cinta dengan seorang perempuan Belanda.

     

    Novel yang sudah diangkat ke layar lebar dengan judul sama ini menunjukkan potret tanah air sewaktu masih berada di bawah jajahan Belanda. Pramoedya menggambarkan pula nilai moral yang dianut oleh masyarakat zaman itu.

     

Baca Juga: 10 Rekomendasi Novel Romantis Indonesia, Worth to Read!

 

Itu dia rekomendasi novel sejarah Indonesia yang wajib kamu baca. Pada hakikatnya, novel sejarah sangat penting bagi peradaban manusia karena dengan belajar dari masa lalu, kesalahan di masa lampau niscaya tak terulang kembali.

 

Anyway, selain menggunakan e-wallet, kamu bisa melakukan pembayaran buku menggunakan LinkAja, lho! Caranya pun gampang banget karena kamu tinggal unduh aplikasinya dan lakukan pembayaran via tap NFC atau scan QR. Yuk, coba!

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim