Bagi kamu yang memiliki deposito sebagai bentuk perencanaan keuangan di masa depan, penghasilan melalui bunga deposito tentu saja menjadi hal yang paling kamu nantikan, bukan? Pilihan mendapatkan penghasilan pasif yang kini marak di kalangan ibu-ibu.
Sekilas memilih deposito terlihat seperti lebih aman dan tanpa risiko. Namun, deposito ini sebenarnya juga sama seperti investasi lainnya yang tetap memiliki faktor risiko. Walaupun, secara umum memang deposito relatif lebih stabil. Ingin tahu lebih dalam tentang deposito dan peluang untung ruginya?
Pengertian Bunga Deposito
Bunga deposito merupakan bentuk keuntungan paling nyata untuk investasi jenis deposito. Apa itu bunga deposito? Ini sebenaranya adalah nilai yang akan kamu terima sebagai pelaku deposito dari pihak bank sebagai bentuk imbalan atas penyimpanan uang yang kamu lakukan dalam rentang waktu tertentu.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi sebuah bank dalam memberikan jumlah bunga depositonya, salah satunya adalah aktivitas simpan pinjam di bank tersebut.
Besaran suku bunga deposito mulai dari 3% hingga 7%. Bunga deposito tertinggi bahkan ada yang mencapai 9%. Inilah potensi penghasilan pasif yang mungkin sangat kamu dambakan.
Karakteristik Bunga Deposito
Kamu perlu memahami apa dan bagaimana bunga deposito tersebut. Berikut ini karakteristik bunga deposito yang kamu perlu ketahui:
1. Minimal Deposito
Setiap bank memberlakukan aturan jumlah minimal deposito yang beragam. Bank BCA misalnya, membuat aturan minimal deposito sebesar 8 juta, sedangkan bank BRI minimal 10 juta. Kamu bisa sesuaikan dengan dana yang kamu miliki dan pilihan bank yang kamu inginkan.
2. Risiko Rendah
Deposito menjadi salah satu bentuk pilihan investasi dengan risiko yang rendah. Artinya, deposito memiliki stabilitas yang lebih baik. Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015 menyebutkan deposito sebagai pilihan investasi yang tingkat stabilitas rata-ratanya lebih baik ketimbang investasi lainnya.
Jenis-Jenis Deposito
Ada beberapa jenis deposito yang perlu kamu ketahui, yakni:
1. Deposito Berjangka
Jenis deposito yang paling umum adalah deposito berjangka, yakni jenis deposito yang hanya bisa kamu tarik setelah jatuh tempo waktu penyimpanan.
2. Sertifikat Deposito
Jangka waktu deposito ini terdiri dari 3, 6, hingga 12 bulan. Pada jenis deposito ini juga akan mendapatkan sertifikat, yang bisa kamu jual atau alihkan ke orang lain.
3. Deposit on Call
Deposito ini memiliki pilihan waktu yang lebih singkat, yakni 7 hari hingga satu bulan saja.
4. Deposito Automatic Rool-Over
Deposito ini merupakan jenis deposito yang bisa kamu perpanjang secara otomatis setelah jatuh tempo.Waktu tenor bisa kamu perpanjang secara otomatis.
5. Deposito Syariah
Buat kamu yang khawatir dengan hukum riba deposito konvensional, maka pilihannya kini tersedia deposito syariah. Produk deposito ini bisa kamu dapatkan dengan prinsip ekonomi syariah yang halal dan menenangkan.
Cara Menghitung Bunga Deposito
Dalam perhitungan bunga deposito yang akan kamu peroleh, jangan lupa mencantumkan pajak bunga deposito. Ya, nantinya bunga deposito yang kamu dapatkan akan mendapatkan pemotongan pajak. Besarnya jumlah pajak tersebut sebesar 20%.
Pajak sebesar 20% ini akan dikenakan buat kamu yang memiliki jumlah simpanan deposito minimal 7,5 juta. Adapun jika simpanan kamu di bawah nominal tersebut maka pajak tidak berlaku.
Contoh Perhitungan:
Misalkan si A memiliki simpanan deposito sebesar 10 juta selama 1 tahun (365 hari) di bank X yang memberikan bunga deposito sebesar 5%. Berapakah jumlah bunga deposito milik si A yang akan ia terima?
Penyelesaian:
Rumus bunga deposito adalah jumlah suku bunga x jumlah setoran awal x jumlah hari.
Maka: 5% x 10.0000 x 365/365 = Rp500.000
Selanjutnya jumlah bunga deposito tersebut harus kamu kurangkan dengan jumlah pajak bunga deposito, yakni:
20% x Rp500.000 = Rp100.000
Total bunga deposito akhir: Rp500.000-Rp100.000 = Rp400.000
Maka jumlah akhir yang akan kamu terima dari bank adalah: Dana simpanan pokok + bunga yang sudah bebas pajak (Rp10 juta + Rp400.000).
Penerimaan akhir kamu adalah Rp10.400.000.
Kelebihan dan Kekurangan Deposito
Setelah mengetahui cara menghitung bunga deposito di atas, selanjutnya kamu juga perlu tahu apa kelebihan dan kekurangan deposito tersebut:
Kelebihan |
Kekurangan |
Jumlah bunga lebih besar ketimbang bunga tabungan. |
Keuntungan hanya bisa kamu cairkan jika sudah jatuh tempo. |
Risiko lebih rendah. |
Jumlah pajak bunga deposito yang cukup besar. |
Keamanan dari pihak LPS |
Jika dana kamu terbatas maka akan lama menunggu masa jatuh tempo untuk pencairan. |
Pilihan tenor cukup beragam |
- |
Buat kamu yang memilih deposito sebagai pilihan perencanaan keuangan di masa akan datang, kamu membutuhkan solusi aplikasi yang dapat mempermudah berbagai aktivitas perbankan yang kamu jalankan.
Penutup
Kini Telkomsel hadir dengan berbagai produk finansial yang menjawab kebutuhan konsumen. Pakai aplikasi Telkomsel Redi membantu kamu agar bisa memantau rekening bank melalui smartphone. Lebih simpel, praktis, dan aman.
Temukan keunggulan dan manfaat yang lebih dengan menggunakan aplikasi Telkomsel Redi. Cek informasi lengkapnya di sini.
Produk-produk finansial yang inovatif dari Telkomsel sangat membantu berbagai aktivitas bisnis yang kamu kelola. Bisnis berbasis teknologi saat ini membutuhkan inovasi dan kreativitas yang lebih.
Baca juga: Tips Sukses UKM Jaman Now Ala Telkomsel
Buat kamu yang tertarik dengan pilihan deposito ini segera mulai sebagai bentuk perencanaan keuangan masa depan.
Telkomsel siap membantu kamu dalam mengelola keuangan dengan lebih smart. Bunga deposito jadi penghasilan pasif yang bisa kamu terima kapan saja.