Apa itu Cyber Security? Pengertian, Penerapan, Jenis & Contohnya

W1 Jan - 848

 

Ingin tahu contoh cyber security dan apa saja fungsi-fungsinya? Yuk, temukan jawabannya dengan menyimak artikel ini sampai selesai.

 

Apa itu Cyber Security dan Bagaimana Penerapannya?

Cyber security adalah sebuah sistem atau cara untuk melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari serangan atau akses yang tidak sah.

 

Ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga keamanan cyber, contohnya seperti menggunakan firewall, enkripsi, dan autentikasi yang kuat. Berikut adalah penjelasan masing-masing penerapannya tersebut:

 

  • Firewall: Sistem yang berfungsi sebagai pagar pembatas yang mampu mengontrol akses jaringan ke dan dari internet.
  • Enkripsi: Sebuah proses mengubah informasi menjadi kode yang tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak memiliki kunci dekripsi.
  • Autentikasi: Proses verifikasi keabsahan seseorang atau sistem yang mencoba mengakses jaringan atau sistem.

 

Selain itu, ada juga beberapa cara lain untuk melakukan pengamanan cyber. Contoh lainnya seperti menggunakan software keamanan, memperbarui sistem secara berkala, dan melatih staf untuk memahami pentingnya keamanan cyber dan menjaganya.

 

Jenis-Jenis Cyber Security

Pengamanan cyber terbagi ke dalam beberapa jenis. Berikut 3 jenis keamanan yang paling populer untuk kebutuhan perusahaan atau organisasi maupun individu.

 

Baca Juga: Marak Penipuan Online Catut Nama Telkomsel, Ini Tips Mencegahnya!

 

1. Network Security

Sistem yang pertama ini bertujuan untuk melindungi jaringan komputer dari serangan atau akses yang tidak sah. Network security meliputi berbagai cara pengamanan, termasuk penggunaan firewall, enkripsi, dan autentikasi.

 

2. Cloud Security

Sistem berikutnya, yaitu cloud security, bertujuan untuk melindungi data yang kamu simpan di cloud. Fungsinya yaitu untuk melindungi data yang ada di cloud dari serangan atau akses yang tidak sah. Proses pengamanannya tetap sama yaitu melalui enkripsi, autentikasi, dan sistem keamanan fisik yang tepat.

 

3. Application Security

Sesuai namanya, sistem berikutnya ini bertujuan untuk melindungi aplikasi atau software dari serangan maupun akses yang tidak sah. Sistem keamanan ini dapat melindungi pencurian atau kerusakan informasi yang bisa merugikan perusahaan maupun individu.

 

 

Bagaimana Cara Kerja Cyber Security?

Cara kerja dari pengamanan cyber cukup beragam. Berikut kami paparkan beberapa cara kerja yang paling populer.

 

1. Menggunakan Antivirus

Antivirus adalah perangkat lunak yang bisa memindai sistem komputer atau perangkat mobile untuk mendeteksi malware atau virus. Antivirus akan memindai semua file yang terpasang di sistem, dan semua file yang kamu unduh atau kamu kirim melalui internet.

 

Jika antivirus menemukan adanya malware atau virus, maka akan muncul notifikasi dan menawarkan opsi untuk menghapus atau menonaktifkan malware tersebut.

 

2. Memperbarui Software

Memperbarui perangkat lunak atau software merupakan cara efektif untuk meningkatkan keamanan sistem. Banyak pengembang software yang merilis update dengan perbaikan keamanan untuk menutup kelemahan keamanan di versi sebelumnya.

 

Jika sistem tidak kamu perbarui dengan versi terbaru, maka kelemahan tersebut bisa terpapar dan membahayakan sistem.

 

3. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat

Cara kerja yang berikut ini merupakan sistem yang tergolong mudah. Kamu bisa mengaplikasikannya sendiri. Penggunaan kata sandi yang kuat sangat penting sebagai kunci agar keamanan cyber milikmu tidak mudah ditembus.

 

Sandi yang kuat biasanya berisi satu huruf kapital, nomor dan menambahkan simbol. Model sandi ini merupakan model yang paling populer untuk menjamin keamanan data di internet.

 

Apa Saja Contoh Kasus Cyber Security?

Ada banyak contoh kasus serangan cyber yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang pernah dan bahkan masih sering terjadi.

 

1. Serangan Phishing

Serangan yang pertama ini merupakan sebuah taktik penyerangan untuk mengelabui pengguna internet. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan informasi pribadi atau akses ke sistem mereka dengan cara mengirimkan email atau menyebarkan link yang terlihat seperti asli.

 

Penyerang biasanya mengaku sebagai salah satu perusahaan atau organisasi yang kredibel. Selain itu juga menyamar sebagai pihak yang tepercaya, sehingga pengguna mudah terkecoh.

 

2. Ransomware

Contoh berikutnya ini merupakan sebuah malware yang bisa mengenkripsi semua file di sistem pengguna. Setelah file tersebut berubah, kemudian pelaku akan menuntut uang tebusan agar semua file tersebut didekripsi.

 

Korban yang tidak membayar tebusan biasanya akan kehilangan akses ke semua file yang terkena ransomware tersebut.

 

3. Serangan DDoS

DDoS (Distributed Denial of Service) merupakan serangan hacking. Cara kerjanya yaitu mengirimkan banyak permintaan koneksi ke server maupun website secara bersamaan. Serangan ini dapat menyebabkan server website menjadi terbebani dan tidak bisa diakses.

 

DDoS merupakan serangan yang bisa merusak server atau website. Bahkan bisa menyebabkan kerugian yang besar secara finansial bagi perusahaan maupun organisasi.

 

Ingin menyimpan data di cloud yang aman tanpa harus pusing memikirkan system cyber security? Kini kamu bisa menyimpan data milikmu di Telkomsel. Cek selengkapnya di sini

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim