Biaya Tetap: Pengertian, Contoh & Perbedaannya | Telkomsel

Biaya Tetap: Pengertian, Contoh & Perbedaannya

biaya tetap

Biaya tetap akan sering kamu dengar jika mengelola pembukuan dan menjalankan bisnis sendiri. Sebab biaya tetap menjadi komponen sangat penting dalam jalannya usaha.

 

Yuk cari tau apa itu biaya tetap agar kamu lebih siap dalam mengelola bisnis. Simak pembahasan Telkomsel melalui poin berikut ya!

 

  1. Pengertian Biaya Tetap

  2. Jenis-Jenis Biaya Tetap

  3. Contoh Biaya Tetap

  4. Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

  5. Rumus Perhitungan Biaya Tetap

 

Tidak hanya itu, sebuah bisnis juga memiliki banyak variabel biaya yang harus dipahami pengusaha. Untuk menambah pengetahuan akan dunia bisnis, kamu bisa mempelajarinya di Kuncie lho!

 

Kuncie merupakan platform belajar online yang dimentori oleh para ahli di bidangnya. Tersedia juga pelatihan bersertifikat untuk entrepreneur pemula memulai bisnis. 

 

Dengan mengikuti kelas dan mendapatkan materi dari Kuncie, kamu nggak bingung lagi menghadapi pembukuan. Yuk kulik contoh biaya tetap yang kamu harus tau!

 

Baca Juga: Pajak Progresif: Penjelasan, Contoh, dan Tarifnya

 

Pengertian Biaya Tetap

Biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak terpengaruh perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. Besaran biaya tetap bisa berbeda namun tetap harus dikeluarkan.

 

Sehingga artinya jumlah biaya tetap atau disebut juga fixed cost ini sifatnya statis. Biaya tetap akan tetap dikeluarkan meskipun tidak ada aktivitas bisnis yang berjalan. Sebab tidak terkait dengan operasional usaha.

 

Tak jarang mengelola berbagai biaya menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha yang baru saja memulai bisnis. Sebab biaya tetap adalah pengeluaran yang harus dilakukan apapun yang terjadi pada bisnis.

 

Jenis-Jenis Biaya Tetap

Setelah memahami pengertian fixed cost atau biaya tetap, kamu perlu tahu pengelompokkan berdasarkan jenisnya. Secara umum, ada tiga jenis biaya tetap. Berikut adalah uraiannya.

 

  1. Discretionary Fixed Cost

    Biaya tetap yang bisa dikurangi atau dihilangkan tanpa berdampak langsung ke laba perusahaan. Biasanya biaya tetap jenis ini dikurangi ketika kekurangan kas jangka pendek. 

     

    Contohnya adalah kampanye iklan, pelatihan karyawan, dan penelitian serta pengembangan produk.

     

  2. Committed Fixed Cost

    Biaya tetap ini meliputi sewa bangunan, penyusutan, properti, pajak, asuransi, dan peralatan produksi. Biaya ini penting untuk menjaga kestabilan perusahaan dan harus tetap dikeluarkan bahkan jika perusahaan bangkrut.

     

  3. Separable Fixed Cost

    Biaya tetap yang dapat dipisahkan antara departemen atau cabang dalam perusahaan. Setiap departemen atau cabang memiliki biaya tetap masing-masing yang saling berkaitan.

     

Contoh Biaya Tetap

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, biaya tetap bersifat konstan sehingga tidak akan berubah dalam jangka waktu yang lama. Besar nominalnya tergantung dengan penjadwalan biaya atau saat perjanjian dibuat.

 

Berikut contoh biaya tetap yang biasanya ada di perusahaan:

 

Gaji Karyawan

Gaji termasuk dalam fixed cost karena walaupun pendapatan perusahaan naik turun, nominalnya tidak terpengaruh. Gaji pokok harus dengan nominal yang sama sedangkan bonus gaji ditulis terpisah.

 

Utilitas 

Utilitas adalah biaya penggunaan listrik, air, gas, tagihan telepon, tagihan internet dan lainnya. Biaya ini konstan dikeluarkan tiap bulannya.

 

Biaya Sewa Tempat

Untuk menjalankan bisnis biasanya membutuhkan tempat berupa gedung atau toko. Biaya sewa tempat tersebut masuk dalam fixed cost karena dikeluarkan bulanan atau tahunan.

 

Biaya Penyusutan Aset

Aset berwujud yang digunakan untuk bisnis akan mengalami penurunan fungsi selama masa pakai. Biaya depresiasi ini masuk ke dalam biaya tetap karena nilainya tetap selama umur aset.

 

Amortisasi

Amortisasi atau penyusutan nilai pada aset yang tidak berwujud. Termasuk pembayaran kembali nilai pinjaman atau investasi milik perusahaan.

 

Beban Bunga Pinjaman

Perusahaan biasanya memiliki pinjaman dari bank atau mengelola dana investor. Pembayaran bunga pinjaman tersebut bersifat konstan.

 

Pajak Properti

Setiap aktivitas bisnis yang dilakukan pasti akan dikenai pajak oleh pemerintah. Pembayaran pajak masuk ke dalam biaya tetap.

 

Asuransi

Perusahaan biasanya memiliki asuransi untuk melindungi aset bisnisnya dari resiko tak terduga. Terutama yang punya alat-alat produksi. 

 

Baca Juga: Pengertian Quotation, Jenis, dan Contohnya

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Tidak sedikit yang masih bingung dengan perbedaan biaya tetap dan biaya variabel.  Perbedaan adalah saat biaya-biaya tersebut dikeluarkan. Berikut penjelasannya:

 

Pembayaran

Besaran nominal biaya tetap akan lebih besar dari biaya variabel, apapun kondisi finansial perusahaan. Biaya variabel biasanya lebih kecil dan dapat diatur sesuai kondisi finansial.

 

Waktu Pengeluaran

Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel juga pada waktu terjadinya. Biaya tetap dapat terjadi setiap bulan, setiap tahun atau interval tertentu. Sedangkan biaya variabel dikeluarkan dalam waktu lebih pendek, bisa setiap hari.

 

Biaya Satuan

Pada prinsipnya, semakin meningkat produksi per unit maka makin rendah fixed cost yang harus dikeluarkan. Sedangkan biaya variabel sesuai dengan jumlah satuan atau unit yang diproduksi. 

 

Fokus Penilaian

Dalam hal ini, penilaian biaya tetap lebih ditentukan oleh waktu. Sedangkan biaya variabel berdasarkan pada jumlah produksi. 

 

Baca Juga: Apa Itu Neraca Saldo? Yuk, Cari Tahu Di Sini!

 

Rumus Perhitungan Biaya Tetap

Setelah mengetahui berbagai hal terkait biaya tetap, seorang pengusaha juga perlu tahu cara menghitung biaya tersebut. Secara garis besar, kamu bisa menggunakan dua cara, yaitu rumus biaya tetap dan perhitungan manual.

 

Berikut penjelasan lengkapnya.

 

Rumus Biaya Tetap

Rumus ini digunakan kalau kamu belum mengetahui secara pasti berapa besaran biaya tetap yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Jadi, hasilnya masih bersifat gambaran umum. Caranya adalah dengan menggunakan rumus berikut.

 

Biaya Tetap = Total Biaya - (Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit)

Dengan rumus ini, kamu perlu memastikan besaran total biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode operasional dan produksi. Selain itu, kamu sudah harus memiliki data mengenai biaya variabel per unit dan jumlah unit dalam jangka waktu tersebut.

 

Perhitungan Manual Biaya Tetap

Apabila cara pertama lebih mengedepankan efisiensi perhitungan, cara kedua terbilang lebih sistematis dan detail. Hal pertama yang dilakukan ialah dengan mengelompokkan biaya tetap yang sudah dikeluarkan dalam periode tertentu.

 

Setelah mengelompokkan biaya tetap yang terdiri atas discretionary, committed, dan separable fixed cost seluruhnya langsung dijumlahkan. Hasil penjumlahan ini merupakan total biaya tetap yang perusahaanmu keluarkan.

 

Pengetahuan tentang fixed cost wajib dipahami oleh para pengusaha, terutama bagi yang masih pemula. Kamu nggak perlu khawatir jika kesulitan memahaminya. 


Yuk ikut aja kursus dan pelatihan di Kuncie untuk mengasah skill entrepreneur kamu! Jangan lupa isi pulsamu di MyTelkomsel dan aktifkan Paket Internet Sakti untuk belajar di Kuncie dengan nyaman.

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim