Dalam beberapa bulan terakhir, sering kali kita mendengar atau melihat berita terkait dengan IKN. Sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin sudah mengetahui perihal ini. Tapi, sebagian yang lain mungkin belum.
Memahami kehadiran IKN sangatlah penting. Pasalnya, pembangunan IKN akan menjadi salah satu faktor penentu bagi masa depan Indonesia.
Nah, bagi kamu yang belum memahami apa itu IKN, jangan khawatir. Soalnya, artikel ini akan memberikan penjelasannya untukmu.
Berita terkait IKN saat ini tersebar ke berbagai media dan platform online. Apabila ingin mengetahui progres pembangunan IKN, kamu bisa meluncur ke YouTube atau Instagram.
Sebelum browsing, pastikan kamu udah isi paket Combo Sakti dari Telkomsel supaya punya kuota internet yang besar. Jangan lupa beli paket-paket dengan jaringan internet terbaik Telkomsel ini lewat aplikasi MyTelkomsel, ya!
Sekarang, mari kita lanjut pembahasan terkait IKN, yuk!
Baca Juga: 10 Spot Bersejarah di Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta
Pengertian IKN
Kepanjangan IKN adalah Ibu Kota Negara atau Ibu Kota Nusantara. Adapun Nusantara sendiri merupakan nama yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menyebut ibu kota baru Indonesia yang saat ini sedang dibangun di Kalimantan Timur.
Pemilihan nama Nusantara bukan tanpa alasan. Pasalnya, nama ini sudah ada jauh sebelum Indonesia lahir, yakni dalam berbagai manuskrip kuno Jawa pada abad ke-12 hingga ke-16.
Nusantara sendiri terdiri dari dua kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu “nusa” dan “antara”. “Nusa” artinya ‘pulau’, sedangkan “antara” berarti ‘terluar’.
Istilah Nusantara ini dulunya dipakai untuk memudahkan dalam penggambaran sistem kenegaraan yang dianut oleh Kerajaan Majapahit. Sebab, banyak kerajaan di luar pulau Jawa yang berada di bawah kekuasaannya.
Fyi, lokasi Ibu Kota Nusantara berada di Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya mencakup dua wilayah administrasi, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pemilihan titik tersebut sudah diperhitungkan dengan matang. Dari hasil perhitungan perancang kota, Ibu Kota Nusantara adalah titik paling tengah antara Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur.
Baca Juga: Coba Wisata Alam Indonesia di 10 Taman Nasional Ini!
Tujuan Pembangunan IKN
Perpindahan Ibu Kota Negara adalah keputusan yang terwujud dari wacana yang telah lama muncul. Bahkan, perpindahan ibu kota telah diwacanakan pada tahun 1960-an pada masa pemerintahan Presiden Soekarno.
Namun, baru pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, hal ini diwujudkan jauh lebih konkret.
Pasalnya, saat ini Jakarta sebagai ibu kota sedang mengalami masalah serius yang tak kunjung selesai. Mulai dari kemacetan, banjir musiman, polusi udara, hingga ruang terbuka hijau yang tidak mendukung menjadi tantangan Jakarta.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan adanya hasil studi terkait tingkat penurunan tanah Jakarta yang signifikan. Jakarta pun diprediksi menjadi kota di bawah permukaan laut di masa mendatang.
Sebelum bencana yang lebih besar menimpa Jakarta, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo bergerak untuk mengambil langkah jangka panjang. Untuk itulah Ibu Kota Nusantara hadir sebagai solusi.
Tidak hanya memberikan masa depan yang lebih baik bagi wajah ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara juga dirancang untuk memberikan dampak yang lebih positif, baik bagi kehidupan individu maupun perekonomian bangsa.
Selain menjadi solusi dalam mengurangi beban Jakarta, posisi Nusantara yang strategis dianggap mampu mendorong pembangunan yang lebih merata ke seluruh Indonesia.
Meski diperkirakan proyek pemindahan ibu kota ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit, diharapkan akan memberikan dampak positif kepada ekonomi Indonesia untuk jangka panjang.
Baca Juga: 5 Wisata Kota Jakarta Hits yang Wajib Dikunjungi!
Konsep IKN
Dilansir dari situs resmi ikn.go.id, IKN akan dibangun dengan mengimplementasikan konsep “smart city”. Adapun smart city yang dimaksud berlandaskan pada delapan prinsip berikut ini.
-
Mendesain sesuai kondisi alam, yaitu mempertahankan 75% kawasan hijau di kawasan pemerintahan IKN, akses terbuka hijau dapat diakses dalam 10 menit, dan konstruksi gedung ramah lingkungan.
-
Bhineka Tunggal Ika, yaitu penduduk lokal dan pendatang terintegrasi, layanan sosial-masyarakat dapat dijangkau dalam 10 menit, serta tempat umum dirancang menggunakan prinsip akses universal, kearifan lokal, dan desain inklusif.
-
Terhubung, aktif, dan mudah diakses, yaitu 80% perjalanan menggunakan transportasi umum, 10 menit ke fasilitas penting atau simpul transportasi umum, dan koneksi dari pusat pemerintahan ke bandara di bawah 50 menit.
-
Rendah emisi karbon, yaitu kebutuhan energi dipenuhi oleh 100% energi terbarukan, efisiensi energi pada bangunan umum sebesar 60% pada tahun 2045, dan net zero emissions pada 2045.
-
Sirkuler dan tangguh, yaitu ketersediaan 10% lahan di kawasan IKN digunakan untuk kebutuhan produksi pangan, 60% daur ulang timbulan sampah di tahun 2045, dan 100% air limbah akan diolah dengan sistem pengolahan pada 2035.
-
Aman dan terjangkau, yaitu menjadi 10 besar kota layak huni di tahun 2045, semua permukiman memiliki akses ke infrastruktur penting pada 2045, dan perumahan dengan ukuran yang adil.
-
Kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi, yaitu 100% terkoneksi digital dan TIK untuk kebutuhan penduduk maupun bisnis, serta mencapai kepuasan bisnis sebesar 75% dengan layanan digital.
-
Peluang ekonomi untuk semua, yaitu 0% kemiskinan di IKN pada 2035, pendapatan per kapita tinggi, dan rasio Gini regional terendah di Indonesia pada 2045.
Perencanaan yang matang dalam pembangunan IKN ini diharapkan mampu menyelesaikan banyak masalah yang timbul di Indonesia. Mulai dari masalah yang dihadapi Jakarta hingga ketimpangan kesejahteraan yang timbul di daerah.
Untuk memantau progres pembangunan IKN, kamu bisa menggunakan media sosial. Pastikan kuota kamu aman untuk browsing dengan beli paket-paket internet terbaik dan terjangkau di aplikasi MyTelkomsel.