cookies

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Silakan menyetujui Syarat & Ketentuan serta Kebijakan Privasi untuk pengalaman terbaik.

Lawang Sewu: Sejarah, Hal Menarik, & Harga Tiket

lawang sewu

Lawang Sewu terletak di pusat Kota Semarang, tepatnya di Jl. Pemuda No. 160, Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah. Gedung bersejarah ini punya segudang cerita hingga menjadi ikon wisata Semarang saat ini.

 

Mau tau cerita lengkap Lawang Sewu yang konon punya seribu pintu pada seluruh sisi bangunannya? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini, yuk!

 

 

Nah, bagi yang berencana untuk menjelajahi setiap sisi bersejarah Kota Semarang, Lawang Sewu wajib masuk ke dalam list perjalanan kamu. Sebelum itu, amankan dulu tiket pesawat dan kamar hotel lewat aplikasi MyTelkomsel.

 

Yup, kamu nggak salah baca! Lewat menu ‘Mall’ di aplikasi MyTelkomsel, kamu bisa booking tiket pesawat sampai hotel untuk menunjang kenyamanan liburan, guys. So, tunggu apalagi, download aplikasinya dari Google Play Store atau App Store, ya!

 

Sekarang, mari kita simak informasi sejarah hingga harga tiket Lawang Sewu yang akan kamu kunjungi ini, yuk!

 

Baca Juga: Wisata Bersejarah di Kota Lama Semarang

 

Sejarah Lawang Sewu

Lanskap Lawang Sewu dari Jalan Pemuda

 

Awalnya, Lawang Sewu merupakan gedung yang dioperasikan sebagai kantor perusahaan kereta api swasta asal Belanda atau bernama Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

 

Pembangunannya sendiri dilakukan secara bertahap mulai dari tahun 1904 pada lahan seluas 18.232 meter persegi. Setelah bangunan utama selesai dikerjakan dalam kurun waktu 3 tahun, gedung ini mulai beroperasi pada bulan Juli.

 

Selanjutnya, antara tahun 1916 hingga 1918 Lawang Sewu mengalami penambahan gedung. Dari penambahan tersebut, kita bisa menyaksikan langsung Lawang Sewu yang ada sekarang berupa gedung A, B, C, D, E, dan Ruang Pompa.

 

Apabila penasaran dengan berbagai pergantian fungsi gedung Lawang Sewu dari masa ke masa, kamu bisa menyimak penjelasan di bawah ini.

 

  • Juli 1907 - Digunakan sebagai Kantor Pusat Administrasi NIS.
  • 1942-1945 - Lawang Sewu diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai Kantor Riyuku Sokyoku (Jawatan Transportasi Jepang).
  • 1945 - Difungsikan sebagai Kantor Eksploitasi Tengah DKARI (Djawatan Kereta Api Republik Indonesia).
  • 1946 - Difungsikan sebagai markas tentara Belanda sehingga kegiatan perkantoran DKARI pindah ke bekas kantor de Zustermaatschappijen.
  • 1949 - Digunakan Kodam IV Diponegoro setelah masa pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda.
  • 1994 - Penyerahan kembali kepada Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) yang kemudian statusnya berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero).
  • 2009 - Restorasi gedung oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero).
  • 5 Juli 2011 - Peresmian Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A Lawang Sewu.
  • 2011–sekarang - Difungsikan sebagai museum yang memuat benda-benda bersejarah perkeretaapian di Indonesia dari masa ke masa.

 

Hal Menarik di Lawang Sewu

Apabila tertarik berwisata ke Semarang dan mengunjungi Lawang Sewu, kira-kira hal apa saja yang bisa kamu rasakan di sana? Yuk, cermati pemaparan di bawah ini!

 

Baca Juga: Serba-Serbi Wisata Pantai Marina

Lanskap Arsitektur yang Memukau

Jika melihat gedung Lawang Sewu dari seberang jalan, tentu kita akan merasakan kemegahan peninggalan Belanda ini. Nah, berdasarkan catatan sejarah, bangunan tersebut dirancang oleh duo arsitek asal Amsterdam: Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B. J. Ouendag.

 

Pada masanya, arsitek dari Amsterdam punya ciri dominan pada bangunan berupa elemen lengkung dan sederhana. Bangunan tersebut didesain menyerupai huruf L serta memiliki jumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. 

 

Oleh karena jumlah pintunya yang banyak, masyarakat Jawa menamainya dengan bahasa lokal, yakni lawang sewu yang berarti ‘seribu pintu’. Padahal, jumlah pintu yang ada di Lawang Sewu hanya berjumlah 928 buah.

 

Selain keunikan desain, Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten di hampir seluruh sisi bangunan. 

 

Kaca patri tersebut menceritakan banyak hal, mulai dari kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim sampai kejayaan kereta api. 

 

Lawang Sewu juga punya ragam hias lain berupa ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu.

 

Koleksi Museum Kereta Api

Saat ini hampir seluruh bagian gedung di Lawang Sewu dimanfaatkan sebagai museum yang menyajikan beragam koleksi terkait perkeretaapian di Indonesia dari masa ke masa. 

 

Koleksi yang dipamerkan antara lain: koleksi Alkmaar (alat untuk menggerakkan wesel dan palang sinyal kereta api), mesin Edmonson, Mesin Hitung, Mesin Tik, Replika Lokomotif Uap, dan Surat Berharga. 

 

Tidak hanya itu, Lawang Sewu juga menyajikan proses pemugaran gedung Lawang Sewu yang terdiri atas foto, video, dan material restorasi. Di dekat pintu keluar, kamu juga bisa menemukan sebuah perpustakaan berisikan buku-buku terkait materi perkeretaapian.

 

Fasilitasi Kegiatan dan Acara

Selain menjadi tempat wisata sejarah, saat ini Lawang Sewu dapat disewa untuk kegiatan dan acara komersil, seperti pameran, pertemuan, pemotretan, syuting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, dan workshop.

 

Untuk mengakses reservasi gedung, kamu bisa mengontak narahubung melalui akun Instagram resminya di @wisata.lawangsewu.

 

Jam Operasional & Harga Tiket Lawang Sewu

Lalu, ketika ingin berkunjung dan mengeksplorasi koleksi yang ada di Lawang Sewu kamu perlu memperhatikan jam operasional berikut harga tiket. Pasalnya, saat ini terdapat kategori harga tiket yang perlu dicermati.

 

Berikut penjabaran lengkapnya.

 

Jam Operasional Lawang Sewu

  • Hari: Senin–Minggu
  • Waktu: 07.00–21.00 WIB

 

Harga Tiket Lawang Sewu

  • Anak-anak & Pelajar: Rp10.000 per orang
  • Dewasa & Mahasiswa: Rp20.000 per orang
  • Wisatawan Mancanegara: Rp30.000 per orang

 

Baca Juga: Inilah Daftar Kota Tua Tertua di Indonesia, Setua Apa Umurnya?

 

Nah, itu dia penjelasan terkait sejarah sekaligus wisata Lawang Sewu yang perlu kamu ketahui saat mau jalan-jalan ke sana. Sebelum merencakan perjalanan, pastikan kamu cek harga tiket pesawat dan hotel terlebih dulu, ya.

 

Biar liburan lebih mudah dan terencana, sekarang kamu bisa manfaatkan fitur ‘Perjalanan’ di aplikasi MyTelkomsel. Yuk, buktikan sendiri!

 

 
scroll

0

Disukai 0
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim