Memahami Wajib Haji: Kewajiban dalam Melengkapi Ibadah Haji | Telkomsel

Memahami Wajib Haji: Kewajiban dalam Melengkapi Ibadah Haji

Article

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Selain rukun haji yang harus dipenuhi untuk memastikan sahnya ibadah haji, ada juga yang disebut dengan wajib haji. 

Wajib haji adalah serangkaian kewajiban yang harus dipenuhi oleh jemaah haji sebagai bagian dari ibadah haji mereka. Meski berbeda dengan rukun haji, wajib haji tetap penting dan harus dilaksanakan. 

Jika terpaksa meninggalkannya karena alasan tertentu, jemaah dapat menebusnya dengan membayar dam atau denda. Berikut ini adalah beberapa wajib haji yang perlu diketahui:

 

  1. Mabit di Muzdalifah

  2. Lempar Jumrah Aqabah

  3. Melempar Tiga Jumrah di Hari Tasyrik

  4. Mabit pada Malam Tasyrik

  5. Ihram dari Miqat

  6. Tawaf Wada

  7. Menebus Wajib Haji yang Terlewat dengan Dam

 

Melaksanakan ibadah haji sebaiknya dilakukan dengan hati tenang. Jadi persiapkan diri dengan baik dan aktivasi RoaMAX Haji dari Telkomsel sejak di Indonesia. Bebas roaming dengan didukung seluruh operator Arab Saudi.

 

Dengan RoaMAX Haji, kamu tidak perlu khawatir karena lebih mudah terhubung dengan yang di Tanah Air. Internetan, telepon, dan SMS di jaringan terluas dan terkuat tanpa ganti kartu dengan tagihan terkendali deh!

Sekarang saatnya menyimak  serangkaian wajib haji yang harus diingat dan dilaksanakan. Cek di artikel ini hingga habis ya!

 

Baca Juga:  Rukun Umroh dan Syaratnya yang Perlu Kamu Tahu

 

  1. Mabit di Muzdalifah

    Mabit di Muzdalifah adalah kewajiban untuk bermalam di Muzdalifah setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah. Jemaah haji berkumpul di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah untuk mengumpulkan kerikil.

    Kerikil tersebut yang akan digunakan jemaah untuk melempar jumrah. Mabit di Muzdalifah menjadi momen penting untuk beristirahat sejenak dan mempersiapkan diri melanjutkan rangkaian ibadah haji berikutnya.

     

  2. Lempar Jumrah Aqabah

    Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah haji harus melempar jumrah Aqabah sebanyak tujuh kali. Lemparan ini merupakan simbol dari penolakan terhadap godaan dan gangguan setan. 

    Setiap kerikil yang dilemparkan adalah perwujudan dari tekad kuat jemaah untuk menjauhi segala bentuk keburukan.

     

  3. Melempar Tiga Jumrah di Hari Tasyrik

    Pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, jemaah haji wajib melempar tiga jumrah: jumrah Ula, jumrah Wusta, dan jumrah Aqabah. Masing-masing jumrah dilempar dengan tujuh kerikil. 

    Lemparan ini dilakukan setelah matahari tergelincir hingga terbenam. Rangkaian melempar tiga jumrah ini adalah sebagai bentuk pengingat akan pentingnya keteguhan dalam menjalani kehidupan.

     

Baca Juga:  12 Tempat Bersejarah yang Bisa Kamu Kunjungi Setelah Umroh

  1. Mabit pada Malam Tasyrik

    Selama hari-hari tasyrik, jemaah haji juga wajib mabit atau bermalam di Mina pada malam-malam tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Mabit di Mina merupakan kesempatan bagi jemaah untuk berintrospeksi diri dan memperbanyak ibadah.

     

  2. Ihram dari Miqat

    Sebelum memasuki Makkah, jemaah haji harus memulai ihram dari miqat yang telah ditentukan. Ihram adalah niat untuk melaksanakan ibadah haji dengan mengenakan pakaian ihram.

    Setelah mengenakan ihram, baik laki-laki dan perempuan, juga harus menghindari larangan-larangan tertentu. Miqat merupakan batas geografis yang telah ditetapkan untuk memulai ihram.

     

  3. Tawaf Wada

    Tawaf Wada adalah tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Tawaf ini merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada Ka'bah dan sebagai simbol perpisahan dengan Tanah Suci.

     

  4. Menebus Wajib Haji yang Terlewat dengan Dam

    Jika jemaah haji tidak dapat melaksanakan salah satu dari wajib haji ini karena alasan tertentu, maka ia harus membayar dam sebagai tebusan. Dam adalah denda yang dibayarkan dalam bentuk penyembelihan hewan kurban atau memberikan makanan kepada fakir miskin.

     

Baca Juga: Yuk, Pahami Larangan Ihram Bagi Perempuan dan Laki-Laki

 

Memahami dan melaksanakan wajib haji dengan baik adalah bagian penting dari perjalanan spiritual seorang Muslim dalam melaksanakan ibadah haji. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi dalam melengkapi ibadah haji.

 

Agar beribadah haji lebih tenang, jangan lupa aktivasi RoaMAX Haji melalui aplikasi MyTelkomsel atau dial-up UMB *266*15# dulu ya! RoaMAX Haji bisa diaktivasi oleh pengguna kartu PraBayar maupun pascabayar Halo kok.

 

Jemaah juga tidak perlu khawatir jika mengalami kendala dengan layanan RoaMAX, karena Telkomsel menyedikan GraPARI di Madinah dan Mekkah. Tersedia juga layanan Call Center 24 jam berbahasa Indonesia gratis dan melalui Veronika.

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim