Setiap perusahaan membutuhkan data-data biaya produksi supaya bisa menentukan harga dari produk yang mereka jual.
Untuk mengerti konsep dari biaya produksi itu sendiri, ada beberapa hal yang perlu dipelajari:
Selain pembahasan yang ada di artikel ini, kamu juga bisa belajar lebih dalam tentang berbagai strategi bisnis dengan Kuncie.
Produk ini memungkinkan kamu untuk mempelajari berbagai tips and trik berbisnis bersama ahlinya supaya bisnismu bisa semakin maju.
Tanpa berlama-lama, mari cari tahu apa itu pengertian dari biaya produksi di pembahasan berikut ini!
Baca Juga: Ide Bisnis Buat Kamu yang Punya Modal Usaha Kecil
Apa yang Dimaksud Biaya Produksi?
Menurut Henry Simamora dalam e-Modul Prakarya dan Kewirausahaan SMA kelas X (2020) yang dilansir oleh CNN Indonesia, inilah pengertian biaya produksi:
Biaya produksi adalah nilai yang dikorbankan untuk jasa atau barang yang harapannya memberikan manfaat saat ini atau mendatang bagi suatu organisasi.
Contoh biaya produksi yaitu tanah, mesin, bahan baku, gaji karyawan, hingga bangunan.
Biaya Produksi Terdiri dari Apa Saja?
Ada 5 (lima) jenis biaya untuk produksi yang ikut andil dalam penentuan harga jual sebuah produk dari sebuah perusahaan, yakni:
- Biaya tetap
- Biaya variabel
- Biaya marginal
- Biaya rata-rata
- Biaya total
Biaya produksi ini memiliki banyak komponen yang berbeda-beda dengan tiga jenis komponen biaya produksi yang utama.
Jadi, biaya produksi ada 3, apa saja? Cari tahu ketiga komponen utama tersebut di pembahasan selanjutnya!
Unsur-Unsur Biaya Produksi
Berdasarkan laman web Kompas, inilah ketiga unsur biaya produksi pada setiap perusahaan:
-
Biaya Bahan Baku
Pertama, ada biaya bahan baku atau direct material. Pengertian biaya produksi itu sendiri yaitu biaya yang dikeluarkan sebuah perusahaan untuk membeli serta mengolah bahan baku hingga menjadi barang jadi.
Contohnya, sebuah perusahaan makanan mengeluarkan biaya untuk pembelian makanan untuk kemudian diolah menjadi barang jadi. Semua biaya tersebut adalah biaya bahan baku.
-
Biaya Sumber Daya Manusia
Berikutnya, ada biaya SDM atau sumber daya manusia atau biaya tenaga kerja yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah SDM atau tenaga kerja.
Biaya ini juga disebut direct labour. Namun, direct labour dari biaya produksi hanya menghitung biaya tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
-
Biaya Overhead Pabrik
Ketiga, ada biaya overhead yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendukung segala proses produksi.
Biaya overhead ini sendiri tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, tapi membantu kelancaran proses produksi.
Contohnya yaitu biaya ATK, listrik, dan sewa.
Terus, cek faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi biaya produksi di bawah ini!
Baca Juga: Pengertian Budget, Fungsi, dan Cara Menyusunnya untuk Bisnis
Faktor-Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Biaya Produksi?
Biaya untuk produksi juga bisa berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, termasuk:
- Demand atau permintaan
- Teknologi
- Kurs
- Pajak
- Suku bunga
- Biaya material
- Jumlah modal
- Jumlah barang yang akan diproduksi
Supaya kamu bisa menentukan biaya produksi yang tepat untuk bisnismu, kamu harus tahu dulu cara menghitung biaya produksi di bawah ini.
Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi?
Di pembahasan sebelumnya, ada beberapa komponen biaya produksi. Berikut ini perhitungan pada masing-masing komponen biaya produksi:
Bahan Baku
Pertama, kamu harus menghitung bahan baku yang muncul sebagai item dalam laporan laba rugi dalam periode akuntansi. Cara menghitungnya yaitu:
Biaya bahan baku = Saldo di awal + Pembelian bahan baku yang baru - Saldo di akhir periode
Biaya Tenaga Kerja
Untuk menentukan biaya tenaga kerja, kamu harus menentukan tarif per jam serta jaminan sosial, kesehatan, bonus, pensiun, dan lain-lain.
Untuk lebih detailnya, begini cara menghitungnya:
- Upah kotor: jam kerja tahunan x upah kotor per jam.
- Jam kerja: jam kerja tahunan - jam tidak bekerja.
- Tambah semua pengeluaran lain seperti gaji tambahan, bonus, tunjangan, dan pajak gaji.
Biaya Overhead
Dalam perhitungan biaya overhead yang mengacu pada semua beban biaya tidak langsung dalam bisnis, kamu perlu meneliti anggaran dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk layanan atau produk supaya menghasilkan keuntungan.
Rumusnya yaitu:
Biaya overhead = biaya listrik + biaya gaji + biaya persediaan + biaya asuransi + biaya kebersihan
Rumus di atas hanya biaya overhead yang umum saja, sedangkan perusahaan bisa memiliki daftar pengeluaran yang berbeda-beda untuk biaya overhead.
Biaya Produksi
Nah, setelah menentukan biaya bahan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead, kamu tinggal menghitung rumus biaya produksinya dengan cara:
Biaya produksi = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja atau SDM + biaya overhead
Berikut ini contoh perhitungan biaya produksi jika kamu sudah mengetahui biaya bahan baku, tenaga kerja, serta biaya overhead:
Biaya bahan baku: Rp10.000.000
Biaya tenaga kerja: Rp5.000.000
Biaya overhead: Rp7.500.000
Untuk menghitung biaya produksinya, kamu tinggal tambah semua biaya tersebut yaitu sebesar Rp22.500.000.
Ada juga penghitungan untuk menentukan harga pokok produksi per unit produk dengan cara:
Biaya per unit = (listrik + biaya sewa + biaya bahan baku + biaya tenaga kerja) / kuantitas produk
Nah, itulah berbagai hal tentang biaya produksi dalam bisnis.
Yuk, belajar bisnis lebih banyak dengan Kuncie dan cari berbagai solusi bisnis di halaman Telkomsel Enterprise!
Baca Juga: Contoh Perusahaan Manufaktur dan Ciri-Cirinya