Apa yang dimaksud dengan transaksi dan contohnya? Buat kamu yang penasaran dengan istilah ini, cari tahu dari informasi-informasi di artikel ini, yuk!
- Apa yang Dimaksud dengan Transaksi?
- Tujuan Transaksi Itu Apa?
- Apa Saja Jenis Transaksi?
- Alat Bukti Transaksi
Salah satu produk yang bisa membantu kamu untuk melakukan transaksi sehari-hari yaitu produk LinkAja dari Telkomsel.
Dengan LinkAja, kamu bisa melakukan transaksi untuk pembelian pulsa, pembayaran, dan lainnya.
Baca Juga: 6 Keunggulan Aplikasi LinkAja untuk Daftar Kartu Prakerja
Nah, apa sih transaksi itu? Supaya kamu mengenal istilah ini lebih dalam, baca dulu pengertiannya di bawah ini!
Apa yang Dimaksud dengan Transaksi?
Transaksi adalah sebuah bentuk kesepakatan antara pembeli dan penjual sebagai pengikat dari pertukaran barang, jasa, hingga aset investasi.
Beberapa ahli juga memiliki pendapat kalau transaksi merupakan suatu kegiatan sebuah perusahaan untuk menimbulkan perubahan pada kondisi finansial perusahaan tersebut.
Salah satu contoh transaksi yaitu ketika seseorang membeli produk dari suatu perusahaan. Ia melakukan pertukaran antara uang dengan produk dari perusahaan tersebut.
Kegiatan-kegiatan transaksi meliputi banyak hal, termasuk menjual, membeli, membayar, hingga membayar gaji.
Dengan penjelasan ini, tujuan dari transaksi bisa terlihat. Baca pembahasan lebih lanjutnya di bawah ini!
Tujuan Transaksi Itu Apa?
Transaksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perorangan maupun perusahaan.
Biasanya, ada catatan transaksi perusahaan yang memberi informasi tentang sumber keuangan, kewajiban yang harus dibayar, hingga modal perusahaan.
Isi dari catatan transaksi itu menyediakan informasi-informasi keuangan untuk membantu perusahaan dalam memperkirakan potensi pendapatan masa depan perusahaan.
Maka dari itu, perlu ada bukti administrasi walaupun kenyataannya memang tidak semua penjual membuat bukti administrasi saat bertransaksi.
Kegiatan pencatatan dan penyusunan data transaksi ini cukup diperlukan untuk hal-hal yang mungkin terjadi atau dibutuhkan nantinya.
Tingkat kebutuhan akan data transaksi dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya jenis transaksi yang dilakukan.
Semakin besar resiko yang mungkin didapatkan jika tidak melakukan pendataan transaksi, maka semakin besar pula kebutuhan akan pencatatan data administrasi dari transaksi tersebut.
Maka dari itu, kamu perlu tahu jenis-jenisnya di bawah ini.
Apa Saja Jenis Transaksi?
Berdasarkan buku berjudul Administrasi Transaksi oleh Binti Mahtumah, S.Pd., jenis-jenis transaksi dibedakan menjadi dua kategori yaitu menurut pihaknya dan menurut sumbernya.
Menurut Pihaknya
Menurut pihaknya, transaksi dibedakan jadi internal dan eksternal.
Internal artinya melibatkan bagian dalam perusahaan, sementara eksternal melibatkan pihak luar perusahaan juga.
Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya, transaksi dibagi menjadi modal dan usaha.
Transaksi modal bisa mempengaruhi struktur modal perusahaan. Contohnya yaitu setoran modal serta pengambilan pribadi.
Sedangkan, transaksi usaha berkaitan dengan operasional perusahaan, misalnya pembelian perlengkapan, barang, dan peralatan perusahaan.
Menurut Tujuannya
Transaksi juga terbagi 3 (tiga) berdasarkan tujuannya, yaitu bisnis, non-bisnis, dan pribadi.
-
Transaksi Bisnis
Transaksi bisnis adalah sebuah transaksi barang maupun jasa yang dipergunakan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya.
Contohnya yaitu sewa bangunan, pembelian alat untuk kantor, dan lain-lain.
-
Transaksi Non-bisnis
Transaksi yang satu ini adalah jenis kegiatan transaksi demi kepentingan orang lain, seperti donasi, sedekah, dan sebagainya.
-
Transaksi Pribadi
Kemudian, ada transaksi pribadi yang dilakukan perorangan atas kesepakatan bersama mengenai sesuatu.
Contoh dari transaksi pribadi yaitu hadiah ulang tahun, pembayaran utang perorangan ketika makan bersama, atau lainnya.
Jika transaksi yang dilakukan cukup penting, kamu butuh alat bukti transaksi yang bisa kamu cek di pembahasan selanjutnya.
Baca Juga: QRIS Adalah: Pengertian, Cara Penggunaan, dan Manfaatnya
Alat Bukti Transaksi
Berikut ini beberapa alat bukti transaksi yang bisa digunakan berdasarkan buku berjudul ‘Persamaan Dasar Akuntansi’ oleh Lia Mulyani:
- Kwitansi
- Faktur
- Cek
- Bilyet Giro
- Nota debet
- Nota Kredit
- Rekening Koran
Dengan penjelasan-penjelasan di atas, kamu sekarang sudah mengerti tentang pengertian, tujuan, jenis-jenis, dan alat bukti transaksi, kan?
Salah satu alat yang bisa mempermudah kegiatan transaksi kamu yaitu aplikasi Telkomsel REDI. Kamu bisa mengelola keuanganmu yang ada di berbagai bank dengan aplikasi ini.
LinkAja juga jadi alat transaksi yang mempermudah kamu dalam pembelian dan pembayaran kebutuhan sehari-hari, dari pembayaran pulsa sampai listrik.
Untuk akses produk-produk tersebut, kamu butuh paket internet yang memadai. Maka dari itu, gunakan aplikasi MyTelkomsel untuk mencari paket-paket internet yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Selamat melakukan transaksi dengan aman dan tepat!
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Dompet Digital E-Wallet di Indonesia