Renang merupakan salah satu cabang olahraga air yang digemari oleh berbagai kalangan. Selain menyehatkan karena melibatkan aktivitas fisik yang tinggi, olahraga satu itu juga terbilang menyenangkan dan bisa memenuhi kebutuhan rekreasi.
Dengan berenang, seseorang dapat melepaskan hormon endorfin yang memicu timbulnya rasa senang dan mampu membantu meredam kecemasan. Tak hanya itu, renang ternyata juga mampu membuat seseorang berpikir lebih positif.
Berbagai manfaat yang dibawa oleh aktivitas air itu lantas memunculkan pertanyaan perihal asal-muasal renang. Kabar baiknya, kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, Telkomsel memang akan membedah sejarah renang melalui poin-poin ini.
Buat kamu yang hobi berenang, jangan lupa untuk tetap jaga kebugaran, ya! Kalau pilek dan pegal-pegal mulai menyerang, kamu bisa menghubungi dokter dengan berlangganan Ekstra Paket Sehat Halodoc dari Telkomsel.
Hanya dengan Rp30.000 per bulan, kamu sudah memperoleh kesempatan untuk berkonsultasi dengan ahli sebanyak satu kali dan melakukan pembelian obat sebanyak satu kali pula.
Anyway, tanpa menunda lebih lama lagi, mari simak artikel selengkapnya!
Baca Juga: Berenang Termasuk Olahraga yang Gemar Dilakukan di Akhir Pekan, Mengapa?
Sejarah Renang di Dunia
Jauh sebelum ditetapkan sebagai salah satu mata lomba olimpiade, masyarakat yang hidup pada zaman batu sudah terlebih dahulu mempraktikkan renang. Walaupun, tentu saja, teknik yang digunakan pada saat itu masih sangat sederhana.
Para ahli menyimpulkan hal tersebut berkat adanya lukisan batu berusia lebih dari 10.000 tahun yang ditemukan di Wadi Sura, Mesir. Lukisan tersebut menggambarkan sekumpulan orang yang sedang berenang dengan cukup jelas.
Ratusan tahun kemudian, Nikolaus Wynmann, seorang profesor asal Jerman, mulai membangkitkan keseriusan terhadap dunia renang dengan menulis sebuah buku yang jika diterjemahkan berjudul “Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang”.
Melalui buku tersebut, Wynmann memberikan tutorial praktik gaya dada dan bagaimana caranya memberikan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan ketika sedang berenang.
Rupanya, salah satu tujuan Wynmann menulis buku itu adalah menekan angka korban meninggal dunia akibat tenggelam yang tampaknya, pada masa ia hidup, terbilang cukup tinggi.
Secara tidak langsung, keyakinan Wynmann terhadap gaya dada yang dianggap bisa membuat aktivitas renang menjadi lebih aman mendapatkan dukungan dari Everard Digby, seorang penulis terkenal pada zamannya.
Sebab, pada tahun 1587, ia menulis buku yang menyatakan bahwa gaya dada adalah teknik paling dasar dan paling penting saat berenang. Jadi, jika seseorang ingin berenang, setidaknya ia harus mampu menguasai gaya dada.
Sejarah renang terus berlanjut ke tahun 1828 ketika tempat pemandian umum merangkap kolam renang umum bernama St. George dibuka untuk pertama kalinya di Inggris. Dua tahun kemudian, di negara tersebut, diadakan kompetisi renang.
Awalnya, perlombaan renang hanya diperuntukkan bagi peserta laki-laki. Namun, pada tahun 1892, di Skotlandia, kompetisi renang untuk perempuan akhirnya diadakan. Nancy Edberg adalah tokoh yang berjasa untuk mewujudkan hal itu.
Pada tahun 1896, renang resmi dijadikan sebagai salah satu cabang olahraga yang dilombakan dalam Olimpiade di Athena. Atlet asal Hungaria, Alfréd Hajós, berhasil keluar sebagai juara pertama dan membawa trofi kemenangan untuk negaranya.
Dalam rangka menunjukkan keseriusan dalam dunia renang, pihak yang mempunyai wewenang kemudian sepakat untuk membentuk Federation Internationale de Natation Amateur (FINA) pada tahun 1908.
Organisasi yang sekarang sudah berubah nama menjadi World Aquatics itu bertugas untuk memajukan olahraga renang di berbagai negara, termasuk membuat peraturan internasional dan memperbanyak fasilitas renang yang dibutuhkan.
Nah, karena kamu sudah memahami sejarah renang dunia, sekarang saatnya kamu menyimak sejarah renang di Indonesia. Check this out, Guys!
Baca Juga: Inilah Penemu Sepak Bola dan Sejarah Perkembangannya
Sejarah Renang di Indonesia
Tampaknya, renang sebagai aktivitas air memang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Akan tetapi, renang sebagai olahraga diperkirakan baru masuk ke tanah air pada tahun 1904.
Pada masa itu, orang-orang yang diperbolehkan berenang hanya kalangan kulit putih saja. Perkembangan renang yang sesungguhnya baru dimulai pada tahun 1917 ketika Perserikatan Renang Bandung dibentuk.
Organisasi yang awalnya hanya mencakup para pemuda Bandung lama-lama meluas dan ikut meliputi para pencinta renang di seluruh Jawa Barat. Perluasan kembali terjadi dan akhirnya menghimpun tujuh perkumpulan sekaligus.
Orang-orang muda yang mempunyai minat tinggi terhadap olahraga air itu mulai rajin menyelenggarakan lomba setelah mempunyai banyak anggota. Hanya saja, pergerakan mereka masih agak terbatas mengingat Belanda masih di Indonesia.
Nah, setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada Maret 1951 di Jakarta, Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) resmi dibentuk dan diketuai langsung oleh Prof. dr. Poerwo Soedarmo.
Perkembangan olahraga renang di Indonesia bisa dibilang sangat pesat. Sebab, dalam waktu singkat, PBSI sudah berhasil masuk sebagai anggota Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI).
Lalu, tidak lama setelah itu, PBSI sukses memperjuangkan keikutsertaannya sehingga diterima oleh induk renang internasional. Dengan demikian, Indonesia berhak mengirimkan atlet renang untuk bertanding di Olimpiade Helsinki 1952.
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1957, PBSI mengadakan kongres keempat dan memutuskan untuk melakukan pergantian nama menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Hal tersebut disebabkan oleh adanya adanya induk organisasi olahraga lain yang juga disingkat PBSI. Induk organisasi yang dimaksud adalah Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Secara garis besar, tugas utama PRSI adalah menyelenggarakan pembinaan dan pelatihan kepada atlet renang di seluruh Indonesia dan memberikan fasilitas yang memadai untuk memaksimalkan potensi para atlet.
Dengan adanya PRSI yang menjalankan wewenang dan tugasnya secara bertanggung jawab, diharapkan olahraga renang Indonesia bisa semakin berkembang dan mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Baca Juga: Jalan Cepat: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar & Peraturan
Itu dia informasi lengkap tentang sejarah renang di Indonesia dan dunia. Semoga bermanfaat buat kamu, ya!
Sebagai catatan, apabila kamu ingin memantau kesehatan secara berkala dan menerapkan pola hidup sehat, kamu bisa mengandalkan aplikasi Fita dari Telkomsel.
Selain itu, kamu juga bisa berlangganan Paket ComboFit dari Telkomsel yang akan memberikan kuota internet sebesar 2 GB, bonus kuota hingga 20 GB untuk aplikasi Fita, akses fitur premium di aplikasi, dan asuransi kecelakaan diri dari Allianz.