Laut Bercerita merupakan novel fiksi sejarah yang ditulis oleh Leila S. Chudori. Secara garis besar, novel ini berfokus pada penyampaian fakta mengenai kejamnya pemerintahan Orde Baru yang dikemas dalam balutan fiksi.
Bisa dibilang, novel Laut Bercerita adalah salah satu novel bahasa Indonesia terlaris saat ini. Sebab, sampai awal tahun 2024, novel ini sudah dicetak ulang sebanyak 36 kali demi memenuhi permintaan pasar.
Penasaran dengan isi dan pesan yang dibawa oleh Leila S. Chudori melalui mahakaryanya? Kamu datang ke artikel yang tepat! Soalnya, melalui artikel yang dirangkum dalam poin berikut, Telkomsel akan mengupas informasinya untuk kamu~
Fyi, apabila kamu mempunyai banyak rekening bank yang diperuntukkan bagi beragam kepentingan yang berbeda, salah satunya untuk menyimpan budget pembelian buku, kamu bisa memanfaatkan Telkomsel Redi biar nggak kelimpungan.
Soalnya, aplikasi satu itu nggak cuman memudahkan kamu dalam melakukan transfer antarbank tetapi juga mengingatkan kamu untuk melunasi tagihan, menyediakan fitur QR code, dan masih banyak lagi~ Jangan lupa download, ya!
Tanpa berlama-lama lagi, yuk, langsung simak artikel ini!
Baca Juga: 10 Rekomendasi Novel Romantis Indonesia, Worth to Read!
Sinopsis Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori
Sesuai judulnya, buku ini berpusat pada perjalanan Biru Laut Wibisana, seorang mahasiswa Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada, yang dibuang ke laut karena memperjuangkan kebebasan Indonesia dari pemimpin diktator.
Jauh sebelum peristiwa pembuangan terjadi, Laut adalah mahasiswa biasa yang mempunyai ketertarikan tinggi terhadap buku-buku klasik dan beberapa buku haluan “kiri” yang pada masa Orde Baru sangat dicekal dan dilarang peredarannya.
Berkat rasa penasaran yang tinggi dan semangat yang membara sebagai mahasiswa, Laut tetap nekat membaca buku-buku tersebut dan pada akhirnya bergabung dengan suatu organisasi mahasiswa yang dinamakan Winatra.
Organisasi itu rajin melakukan diskusi tentang banyak hal, mulai dari pertemanan, makna buku, arti hidup, sampai rangkaian aksi nyata yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang sudah carut-marut.
Singkat cerita, Laut dan beberapa temannya turun dalam beberapa aksi pembelaan warga. Meskipun hal tersebut sangat membahayakan nyawa, mereka tidak peduli dan terus melakukan perlawanan secara strategis, masif, serta terencana.
Tanpa diduga, ternyata, di dalam tubuh Winatra, ada pengkhianat yang tega melaporkan segala seluk-beluk kepada pihak berwajib. Pada masa Orde Baru, segala bentuk perlawanan terhadap pemerintah dianggap sebagai pemberontakan.
Dengan anggapan tersebut, pemerintah merasa berhak menghilangkan siapa pun yang mengancam kedaulatan Indonesia. Laut dan teman-temannya harus berkelana dari satu kota ke kota lain demi melarikan diri dari kejaran intel yang mengancam.
Singkat cerita, Laut dan beberapa kawannya tertangkap. Mereka disiksa dengan berbagai cara yang tidak manusiawi. Tanpa pertimbangan yang jelas, setelah melalui hari-hari penuh kegelapan, para korban akhirnya kembali melihat terang.
Sayangnya, hal yang sangat tragis justru mengakhiri perjalanan hidup Laut. Sebab, di saat sebagian temannya benar-benar melihat terang karena dilepaskan oleh para penculik, ia justru ditembak dan ditenggelamkan ke laut dengan cara yang kejam.
Setelah Laut menghilang dan kabarnya tidak diketahui sama sekali, keluarga kecil dan kekasihnya mengalami guncangan hebat. Mereka kesulitan menerima kematian si sulung dan terus meyakini bahwa Laut sejatinya masih ada di muka bumi.
Pada akhirnya, novel ditutup dengan berbagai upaya dan pesan yang disampaikan oleh beberapa tokoh perihal sejarah kelam Indonesia. Catatan hitam itu harus senantiasa digaungkan supaya masa gelap itu tidak terjadi lagi.
Setelah menyimak sinopsisnya, yuk, intip resensi Laut Bercerita melalui penjabaran berikut!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Novel Horor yang Bikin Gak Bisa Tidur
Resensi Novel Laut Bercerita Karya Leila S. Chudori
Pada dasarnya, resensi pasti berisi pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan suatu karya sastra. Dengan kata lain, resensi berfungsi untuk menunjukkan penilaian subjektif seseorang terhadap karya tertentu.
Keunggulan pertama yang wajib dibahas dari Laut Bercerita adalah akurasi fakta yang disampaikan oleh Leila S. Chudori. Berdasarkan informasi yang diperoleh, diketahui bahwa ia melakukan riset secara langsung untuk menulis novel ini.
Leila mendatangi beberapa lokasi yang dipercaya menjadi tempat pengasingan para mahasiswa dan area yang dijadikan tempat untuk berdiskusi. Tak hanya itu, ia juga mewawancarai keluarga korban penghilangan paksa selama bertahun-tahun.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika karakter dan penokohan yang dimunculkan dalam novel ini terasa begitu hidup. Semua tokoh mempunyai peran masing-masing layaknya para mahasiswa yang dulu berjuang keras untuk melawan rezim zalim.
Penggunaan bahasa di dalam novel Laut Bercerita juga terasa menyentuh. Ada beberapa diksi dan cara penyampaian kisah yang dikemas sedemikian rupa sehingga meninggalkan kesan mendalam di hati para pembaca.
Kendati demikian, novel ini mengandung alur campuran yang mungkin sedikit membingungkan pembaca. Selebihnya, novel ini terasa sangat luar biasa untuk dibaca dan perihal suka atau tidak, semuanya kembali ke selera masing-masing.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Novel Bahasa Inggris untuk Pemula
Itu dia sinopsis novel Laut Bercerita dan resensinya. Semoga bisa memuaskan rasa ingin tahu kamu, ya! Kalau kamu tertarik untuk mendalami peristiwa bersejarah melalui sastra dan konten digital, kamu bisa, lho, memanfaatkan platform YouTube.
Oleh sebab itu, jangan lupa berlangganan Kuota Ketengan dari Telkomsel, ya! Hanya dengan Rp5.000 per hari, kamu sudah bisa memperoleh kuota sebesar 1 GB. Biar lebih praktis, aktivasinya melalui situs web TShop aja~