Sinopsis dan Resensi The Magic Library Karya Jostein Gaarder

Sinopsis dan Resensi The Magic Library Karya Jostein Gaarder

The Magic Library adalah novel karya Jostein Gaarder yang cukup diminati oleh pembaca. Secara garis besar, novel ini mengangkat isu literasi dan perpustakaan namun dikemas dengan gaya khas penulis yang disukai oleh penggemarnya.

 

Perlu diketahui bahwa The Magic Library merupakan novel yang ditulis dalam bahasa Norwegia alias bahasa asli penulisnya. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

 

Apakah kamu ingin mengetahui sinopsis dan review buku The Magic Library karya Jostein Gaarder? Kalau iya, pas banget, nih, Guys! Soalnya, melalui artikel yang dirangkum ke dalam dua poin berikut, Telkomsel akan memaparkannya kepadamu~

 

  1. Sinopsis Novel The Magic Library

  2. Resensi Novel The Magic Library

 

Anyway, setelah membaca The Magic Library rasanya akan lebih menyenangkan jika kamu mendiskusikannya bersama teman dengan bacaan yang sama. Kalau tak bisa bertemu, kamu masih bisa bertukar pesan terlebih dulu.

 

Nah, supaya kamu dapat mengirim pesan ke satu sama lain dengan praktis, jangan lupa berlangganan Paket OMG! Chat dari Telkomsel, ya! Sekadar informasi, kamu bisa membeli paketnya di aplikasi MyTelkomsel.

 

Tanpa menunggu lebih lama lagi, yuk, langsung simak artikel berikut ini!

 

Baca Juga: Review Buku Seni Hidup Minimalis Karya Francine Jay

 

Sinopsis Novel The Magic Library

Serupa dengan Dunia Sophie dan Dunia Anna, melalui The Magic Library, Jostein Gaarder kembali mengangkat konsep surat-menyurat untuk menggambarkan kisah dua remaja berusia 12 dan 14 tahun.

 

Dua remaja yang dimaksud adalah Nils dan Berit. Keduanya adalah sepupu yang hanya bertemu di momen-momen tertentu namun selalu berjanji untuk saling mengirimi satu sama lain surat supaya mengetahui kabar masing-masing.

 

Selain menceritakan peristiwa menarik yang terjadi dalam kehidupan mereka, Nils dan Berit juga membicarakan Perpustakaan Bibbi Bokken yang tiba-tiba menyita perhatian keduanya.

 

Mereka saling bertukar informasi, terlebih karena Berit tinggal di kota yang sama dengan Bibbi Bokken, dan mulai bermain peran sebagai detektif yang ambisius dalam memecahkan misteri.

 

Awalnya, semua berjalan dengan normal dan menyenangkan mengingat Nils dan Berit hanya dua remaja yang penuh rasa ingin tahu. Akan tetapi, ketika ada banyak pihak yang terlibat, perjalanan keduanya malah berubah menjadi seru.

 

Tiba-tiba saja, ketika Berit sedang menjalankan perannya, yaitu menyelidiki Bibbi Bokken secara langsung, Nils mengalami teror yang cukup menjengkelkan. Ia dimata-matai oleh seseorang yang ternyata suruhan Bibbi Bokken.

 

Tak hanya itu, ketika dirinya mendapatkan kesempatan untuk berlibur ke Roma, Nils tidak bisa menikmati waktunya dengan tenang karena ia menerima surat tanpa nama di hotel tempatnya menginap yang dirinya yakini berasal dari Bibbi Bokken.

 

Singkat cerita, Nils dan Berit sepakat untuk bertemu karena penyelidikan terhadap BIbbi Bokken mulai tidak terkendali. Akhirnya, kedua remaja tersebut memberanikan diri untuk langsung mendatangi kediaman si empunya perpustakaan.

 

Setibanya di sana, mereka begitu terkejut karena tempat yang digadang-gadang sebagai perpustakaan ajaib justru tidak mempunyai satu buku pun. Mereka pun kebingungan sampai sang pemilik rumah muncul dan menjelaskan semuanya.

 

Usai mengetahui sinopsis The Magic Library, mari berpindah ke pembahasan selanjutnya!

 

Baca Juga: Sinopsis, Review, hingga Karakter Favorit dari Komik Boruto

 

Resensi Novel The Magic Library

Secara garis besar, novel ini mempunyai cara bercerita yang unik. Alih-alih langsung menggambarkan rencana penyelidikan Nils dan Berit, penulis memutuskan untuk menggambarkan latar belakang keduanya terlebih dahulu melalui surat.

 

Dari segi tema yang berfokus pada literasi dan perpustakaan, Jostein Gaarder tentunya layak mendapatkan lima bintang karena bahasan seperti ini masih terbilang jarang dan cukup menarik untuk dikulik.

 

Sementara itu, dari segi tokoh dan penokohan, pembaca mengapresiasi kepolosan, keingintahuan, dan kecerdasan Nils serta Berit dalam menghadapi masalah yang diatur penulis untuk mereka.

 

Meskipun pembahasannya terbilang tidak biasa, bahasa yang digunakan oleh Jostein Gaarder terbilang mudah untuk dipahami. Terjemahan bahasa Indonesianya juga cukup pas dan tidak sulit dimengerti.

 

Hanya saja, penggambaran latar dalam novel ini kurang bisa ditangkap. Sebagai catatan, salah satu latar tempat dalam The Magic Library adalah perpustakaan besar yang menjadi pusat literasi di Norwegia.

 

Jostein Gaarder belum berhasil menggambarkan visualisasi perpustakaan yang memukau pembacanya karena ia terlihat lebih asyik dengan pembahasan mengenai pentingnya dunia literasi.

 

Selain itu, alur novel ini juga agak lambat di bagian awal sehingga pembaca yang mengekspektasikan alur menggebu-gebu mungkin akan merasa bosan dan menganggap The Magic Library kurang menarik.

 

Kendati demikian, kalau kamu memang menyukai karya Jostein Gaarder dan ingin mengulik dunia literasi secara lebih mendalam, buku ini sangat Telkomsel rekomendasikan!

 

Baca Juga: Sinopsis dan Review Buku Laut Bercerita

 

Itu dia ringkasan dan resensi novel The Magic Library karya Jostein Gaarder yang mungkin ingin kamu ketahui. Semoga bermanfaat dan membuat kamu yakin untuk membeli serta membaca novel ini atau karya Jostein Gaarder lainnya, ya!


Anyway, selain menggunakan e-wallet, kamu bisa melakukan pembayaran buku menggunakan LinkAja, lho! Caranya pun gampang banget karena kamu tinggal unduh aplikasinya dan lakukan pembayaran via tap NFC atau scan QR. Yuk, coba!

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim