BAGIKAN

Hari Peduli Sampah Nasional: Tahukah Kamu Sampah Plastik Bisa Bertahan Hingga Ratusan Tahun?

Article
Hari Peduli Sampah Nasional

Setiap 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengusung tema Kolaborasi untuk Indonesia Bersih, yang mengajak kita semua untuk lebih bijak dalam memilah dan mengolah sampah demi kelestarian bumi.



Plastik memang bikin hidup lebih praktis, tapi sadar nggak sih kalau sampah plastik bisa stay di Bumi jauh lebih lama dari usia kita? Coba bayangkan, plastik yang kita pakai beberapa menit aja bisa bertahan ratusan tahun sebelum akhirnya terurai!

 

Yuk, cek beberapa faktanya yang mungkin bikin kamu mikir dua kali sebelum menggunakan plastik sekali pakai lagi:

 

  • Kantong plastik: Meskipun terlihat tipis dan ringan, faktanya, kantong plastik butuh waktu 10-20 tahun lho buat terurai. Karena tahan air dan sulit dihancurkan mikroorganisme, kantong plastik sering menumpuk di tanah atau tersangkut di sungai, bahkan bisa menyebabkan banjir.

  • Sedotan plastik: Si kecil ini kelihatannya sepele, tapi jangan salah, butuh waktu 200 tahun untuk terurai secara alami di alam! Karena ringan dan susah didaur ulang, banyak yang akhirnya hanyut ke laut. Banyak hewan di laut seperti penyu dan burung laut yang nggak sengaja makan sedotan plastik, lho.

  • Botol plastik (PET - polietilen terephthalate): Tahu nggak sih? Botol plastik bisa awet sampai 450 tahun sebelum akhirnya terurai. Bahannya dirancang agar kuat dan tahan lama, tetapi justru karena sifat ini, botol plastik menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia. Kalau nggak didaur ulang, botol plastik akan terus menumpuk di lingkungan dan bahkan berpotensi terpecah menjadi mikroplastik yang masuk ke rantai makanan kita.

 

Jadi, kebayang kan kalau plastik yang kita pakai sehari-hari nggak dikelola dengan baik? Bukan cuma menumpuk di tanah atau mengotori laut, tapi juga bisa masuk ke rantai makanan kita.

 

Karena itu, butuh langkah nyata buat mengurangi dampaknya. Salah satunya dengan mendaur ulang plastik jadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

 

Bersama Telkomsel Jaga Bumi, Ubah Sampah Plastik Jadi Manfaat

 

Telkomsel Jaga Bumi adalah inisiatif keberlanjutan yang dihadirkan oleh Telkomsel sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, Governance). Dengan campaign ini, Telkomsel ingin ikut berkontribusi menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Berbagai program yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung keberlanjutan dan menjaga bumi tetap hijau.

 

Salah satu program unggulannya adalah Waste Management. Dalam program ini, Telkomsel berkolaborasi dengan PlusTik, sebuah platform pengelolaan sampah plastik, untuk mendaur ulang limbah dan sampah plastik bernilai rendah, seperti SIM card  bekas dari seluruh operator.

 

Dari total 24 ton limbah sampah plastik & SIM card yang terkumpul, diolah menjadi produk-produk bermanfaat seperti phone holder, pot tanaman, tempat sampah, floor decking, hingga paving block. Hasil daur ulang ini kemudian didistribusikan kembali kepada mitra outlet yang telah berpartisipasi. Dengan langkah ini, Telkomsel berusaha mengurangi jejak plastik di bumi dan mendukung ekonomi sirkular melalui pemanfaatan kembali bahan-bahan yang ada.

 

Telkomsel percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Melalui Telkomsel Jaga Bumi, kita diajak untuk lebih bijak dalam mengelola limbah plastik. Bisa dimulai dari menerapkan konsep 3R, yaitu Reduce (mengurangi penggunaan plastik sekali pakai), Reuse (menggunakan kembali plastik agar tidak langsung menjadi limbah), dan Recycle (mendaftarkan plastik bekas untuk didaur ulang menjadi produk baru yang lebih bermanfaat).

 

Hari Peduli Sampah Nasional bukan sekadar peringatan, tapi ajakan untuk bertindak. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yuk, ambil peran dan bersama-sama jaga Bumi kita!