Kamu pernah lagi seru-serunya streaming video atau main game online tapi tiba-tiba buffering atau bahkan putus koneksi? Kejadian ini pasti membuat kamu merasa sangat tidak nyaman dan memutuskan untuk segera menghubungi customer service operator.
Kamu tahu nggak sih kalau gangguan dalam berinternet bisa disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya dari sisi operator? Faktor-faktor tersebut membuat kecepatan internet yang kamu akses belum tentu sesuai dengan yang kamu harapkan.
Secara umum, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kualitas experience menggunakan layanan data, yakni faktor dari operator, faktor dari third-party, dan faktor dari pengguna. Untuk lebih jelasnya, yuk simak informasinya di bawah ini.
Faktor dari Operator
Sebagai penyedia layanan, operator punya tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan, kapasitas, dan kualitas jaringan. Kami punya komitmen untuk terus menjaga Quality of Service (QoS) yang diukur berdasarkan lima parameter, yakni download throughput, upload throughput, latency, packet loss, dan jitter.
- Download throughput: kecepatan unduh
- Upload throughput: kecepatan unggah
- Jitter: ukuran variabilitas dalam delay pada setiap periode waktu. Jitter dapat diamati sebagai karakteristik frekuensi yang berturut-turut bergerak secara periodik saat pengiriman data
- Latency atau delay: waktu yang dibutuhkan pengiriman suatu data dari tempat asal sampai ke tujuan diukur dengan satuan mili detik
- Packet loss: indikator total paket data yang hilang akibat dari kolisi yang terjadi ketika proses transmisi dari suatu data yang melewati suatu jaringan gagal mencapai tujuannya
Pelanggan bisa mengukur kecepatan akses layanan data melalui beberapa aplikasi, seperti Speed Test atau Open Signal. Jika kecepatan sinyal yang diuji sudah bagus namun experience kamu masih belum baik, ada faktor-faktor lain berikut yang mempengaruhinya.
Faktor dari Third-Party
Experience menggunakan layanan data yang kurang baik juga bisa berasal dari third-party atau penyedia layanan/aplikasi pihak ketiga.
Sebuah aplikasi umumnya berjalan dengan menggunakan server. Nah, kalau tiba-tiba kamu merasa kecepatan internet kamu melambat saat menggunakan aplikasi tertentu, penyebabnya bisa jadi dari server aplikasi yang sedang penuh atau overload.
Kejadian ini belum tentu berlaku untuk semua aplikasi. Ada kalanya internet yang lambat tadi hanya dirasakan di satu aplikasi. Misalnya, ketika kamu buka aplikasi A internetnya lemot, tapi ketika buka aplikasi B atau C internetnya lancar. Itu bisa jadi server aplikasi A sedang kelebihan kapasitas.
Selain kapasitas server third-party tadi, lokasi server juga berpengaruh terhadap performa pengiriman data. Server yang berada di Indonesia akan memiliki performa yang lebih lancar karena bisa lebih dikontrol dibanding server yang berada di luar negeri. Itulah sebabnya lebih baik jika penyedia aplikasi pihak ketiga memiliki mirroring server di Indonesia. Dengan adanya mirroring server di Indonesia, proses pengiriman data bisa dilakukan secara direct pairing.
Sebagai contoh, beberapa OTT yang bekerja sama dengan Telkomsel, seperti game Free Fire dan layanan streaming Disney+ Hotstar, cenderung lebih mudah dan lancar saat diakses. Hal ini bisa terjadi karena kedua pihak sudah saling sharing link sehingga traffic dapat dikontrol dan dijaga bersama.
Di samping kualitas dari server di setiap aplikasi, link atau gateway dari internet operator menuju ke server tadi juga menjadi salah satu faktor, apakah menggunakan link yang tepat atau tidak. Penggunaan link yang tidak tepat dapat menyebabkan faktor jump ping yang kerap dialami oleh gamers ketika bermain game online. Tidak hanya masalah pada gateway internet dan link, traffic pada saat bermain game juga dipengaruhi oleh jitter.
Faktor dari Pengguna
Apabila tidak ada kendala dari sisi operator dan third-party namun kualitas layanan data tidak sesuai harapan, pelanggan bisa mengecek beberapa faktor berikut agar kenyamanan menggunakan layanan data tidak terganggu.
Faktor lokasi dan posisi pelanggan bisa sangat berpengaruh pada koneksi sinyal. Pemancar internet bisa fading dan tidak lagi kuat mengirim sinyal hingga full bar apabila lokasi pelanggan terhalang oleh gedung dengan tembok yang tebal atau saat posisi pelanggan sedang berada di dalam basement.
Selain faktor lokasi, kualitas atau umur smartphone juga sangat berpengaruh. Dalam hal ini, modem chip dalam smartphone berperan penting dalam menangkap sinyal dan koneksi internet. Semakin lama usia modem chip dalam smartphone, sensitivitas antena untuk menangkap sinyal semakin menurun. Misalnya, jika smartphone kamu diproduksi tahun 2015, maka bisa jadi di tahun 2021 ini kamu mulai mengalami gangguan koneksi.
Baca Juga: Ini Alasan Kamu Perlu Pakai Layanan 4G
Penggunaan SIM card yang sudah lama dan tidak diperbarui juga bisa berdampak pada lambatnya konektivitas. Penggunaan SIM card umumnya dapat bertahan hingga tiga tahun atau lebih. Namun, ada beberapa kasus umur SIM card yang singkat dikarenakan sering gonta ganti SIM card. Pasang cabut kartu SIM akan berpengaruh terhadap usia sirkuit SIM card itu sendiri.
Memori smartphone atau RAM ternyata juga bisa mempengaruhi koneksi, lho. Kadang kita lupa untuk menutup aplikasi sehingga aplikasi tersebut tetap berjalan di background. Hal ini bisa membuat smartphone kamu overheat atau sering nge-hang sehingga dapat berpengaruh terhadap pengiriman data atau koneksi internet. Apabila smartphone memiliki kendala tertentu, kinerja perangkat saat mengirimkan sinyal data bisa jadi mengalami penurunan, meski sinyal bar di smartphone terlihat penuh.
Masalah terakhir yang paling mudah tapi sering terlupa adalah mengecek ketersediaan paket kuota internet. Saat sedang seru internetan lalu sinyal bermasalah, ada baiknya kamu mengecek sisa kuota internet terlebih dahulu.
Baca Juga: Benarkah 4G Bikin Boros Baterai Smartphone?
Tips Atasi Internet Lemot
Saat mengalami gangguan koneksi layanan data, sebelum kamu menghubungi customer service operator, ada baiknya untuk memeriksa terlebih dahulu apakah gangguan ini bisa kamu selesaikan sendiri sebagai pengguna. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaiki koneksi secara mandiri:
1. Perhatikan lokasi kamu
Pastikan lokasi kamu sudah aman untuk menangkap sinyal dan tidak terhalang oleh bangunan bertembok tebal atau berada di dalam basement. Jika di sekitar kamu ada bangunan baru yang menghalangi smartphone saat menangkap sinyal, kamu bisa coba untuk berpindah ke lokasi lain.
2. Refresh sinyal agar layanan data kembali aktif
Ada kalanya status bar sinyal penuh tapi “bengong” atau tidak ada aktivitas pertukaran data. Yang bisa kamu lakukan adalah mengaktifkan airplane mode selama beberapa detik sebelum kembali menonaktifkannya. Kamu juga bisa melakukan restart pada smartphone untuk mengatasi hang atau lag pada sinyal.
3. Tutup aplikasi yang sudah tidak kamu gunakan
Kamu juga perlu pastikan tidak ada aplikasi yang lupa ditutup dan masih berjalan di background. Pastikan semua aplikasi yang sudah tidak terpakai sudah ditutup dengan sempurna.
4. Cek aplikasi dan situs web yang kamu gunakan
Jika kendala koneksi internet hanya terjadi saat kamu mengakses salah satu aplikasi atau situs web, coba buka aplikasi atau situs web lain sebagai pembanding.
5. Pastikan kualitas smartphone memadai
Periksa usia smartphone yang kamu gunakan. Rata-rata smartphone masih layak pakai hingga lima tahun dari tahun produksi. Sebaiknya ganti smartphone kamu dengan yang tahun produksinya lebih baru.
6. Periksa kondisi SIM card
Jika usia SIM card sudah lebih dari tiga tahun atau bagian chip-nya sudah memiliki banyak goresan, ada baiknya untuk mengganti kartu tersebut dengan yang baru. SIM card baru akan membuat kualitas penangkap sinyal di smartphone kamu berfungsi optimal seperti semula.
7. Pastikan kuota data masih tersedia
Cek sisa kuota kamu melalui aplikasi MyTelkomsel, situs web MyTelkomsel, UMB di *888#, atau Asisten Virtual Telkomsel dengan cara ketik "Cek Kuota". Kalau kamu tidak memiliki kuota, silakan membeli paket melalui kanal-kanal tersebut ya.
8. Ayo, upgrade ke 4G!
Saat ini kamu masih memakai jaringan 3G? Kami sarankan untuk segera beralih ke 4G! Jika koneksi kamu sering bermasalah karena masih menggunakan 3G, maka 4G adalah jawaban dari masalah kamu. Kapasitas 3G jauh lebih kecil dan koneksinya pun tidak secepat 4G. Dengan beralih ke 4G, jaringan menjadi lebih luas dan koneksi pun akan jauh lebih cepat dan stabil.
Buat kamu yang belum beralih ke 4G, yuk segera tukar SIM card lama kamu! Kamu bisa melakukan permintaan ganti kartu secara online melalui Virtual Assistant Telkomsel atau melalui platform e-commerce rekanan. Kamu tinggal duduk manis di rumah, karena kami yang akan antarkan SIM card tersebut. Khusus bagi kamu yang SIM card-nya terdaftar layanan mobile banking, silakan kunjungi GraPARI terdekat untuk upgrade ke 4G.
Baca Juga: Cara Mudah Ganti Kartu SIM ke 4G Telkomsel Lewat e-Commerce
Nah, apabila kamu sudah melakukan langkah-langkah di atas tapi koneksi internetmu masih terkendala, silakan hubungi kami melalui berbagai kanal pelayanan pelanggan berikut: call center 24 jam di 188, GraPARI terdekat, email cs@telkomsel.com, serta Asisten Virtual Telkomsel di Telegram, WhatsApp, LINE, atau Facebook Messenger Telkomsel.