BAGIKAN

Mengenal Lebih Dekat Pengembangan Ekosistem Startup melalui The NextDev, Tinc, dan TMI

Article
Mengenal Lebih Dekat Pengembangan Ekosistem Startup melalui The NextDev, Tinc, dan TMI

Mengenal Lebih Dekat Pengembangan Ekosistem Startup melalui The NextDev, Tinc, dan TMI

Pertumbuhan bisnis startup digital di Indonesia bisa dibilang semakin melesat dari tahun ke tahun. Salah satu indikatornya adalah semakin banyaknya startup yang memiliki valuasi mencapai 1 miliar dollar AS atau yang lebih dikenal dengan istilah Unicorn. Berdasarkan laporan yang dirilis Daily Social, hingga Mei 2020, ada enam startup yang menyandang predikat Unicorn, yakni Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, dan yang paling gres JD.ID.

Telkomsel memandang tren positif perkembangan startup tersebut sebagai suatu peluang untuk mengakselerasikan ekosistem digital di Tanah Air. Sejak tahun 2015, Telkomsel telah merintis jalan menuju pengembangan startup melalui The NextDev. Pada tahun 2018, inisiatif pengembangan startup diperkuat dengan lahirnya Telkomsel Innovation Center (Tinc). Setahun kemudian Telkomsel menghadirkan platform bernama Telkomsel Mitra Inovasi (TMI).

Mungkin ada di antara kita yang bertanya, “Apa sih perbedaan ketiga platform tersebut?” Berikut pemaparan yang menjelaskan perbedaan positioning di antara ketiga pilar inovasi digital yang dikembangkan Telkomsel tersebut.

The NextDev

Mengenal Lebih Dekat Pengembangan Ekosistem Startup melalui The NextDev, Tinc, dan TMI

The NextDev adalah sebuah platform pencarian dan pengembangan tahap awal startup digital yang berorientasi pada dampak sosial. Platform ini dirancang untuk memperkuat beragam aspek dari startup digital, mulai dari skalabilitas, riset dan pengembangan, desain, branding, hingga model bisnis dan kualitas produk. The NextDev merupakan bentuk kontribusi dan tanggungjawab sosial Telkomsel terhadap pembangunan ekosistem digital di Tanah Air dengan merangsang penggunaan teknologi untuk menciptakan dampak sosial yang positif oleh anak muda Indonesia.

The NextDev memiliki dua program utama, yakni talent scouting dan academy. Sejak tahun 2015, The NextDev Talent Scouting telah mengumpulkan sekitar 5.000 ide dan gagasan dari para pengembang startup di seluruh Indonesia. Sementara dalam The NextDev Academy, startup terpilih diberikan serangkaian program pembekalan untuk memperkuat dampak sosial startup bagi masyarakat serta daya keberlanjutan bisnis startup tersebut. Umumnya, peserta dari kedua program tersebut merupakan impact-oriented startup dengan Minimum Viable Product (MVP) yang sedang melakukan product validation dan/atau business model validation.

Kini, The NextDev telah berkembang menjadi platform yang komprehensif untuk menopang perkembangan startup berdampak sosial. Platform ini telah bekerjasama dengan para ahli dan spesialis di industri digital untuk menyediakan dukungan dan memberikan asistensi kepada startup berupa mentorship, webinar, dan bootcamp. Selama lima tahun terakhir, The NextDev telah membantu lebih dari 100 startup berdampak sosial agar mereka dapat berakselerasi dan dapat melakukan scale-up dengan efektif.

Telkomsel Innovation Center (Tinc)

Tinc adalah platform inkubasi dan akselerasi startup untuk berbagai solusi digital berbasis teknologi terkini, seperti Internet of Things (IoT), Big Data, Artificial Intelligence (AI) & Machine Learning, solusi berbasis teknologi 5G, Financial Technology (Fintech), dan sebagainya. Platform ini mengumpulkan dan mengakomodasi inovasi melalui kolaborasi dengan inovator-inovator lokal untuk mengembangkan dan menciptakan solusi komersial business-to-business (B2B) dan business-to-consumer (B2C).

Tinc merupakan corporate accelerator yang mendedikasikan pencarian inovasi para startup lokal mulai dari tahap prototyping hingga para startup yang berada di tahap komersial. Selain memperoleh market access dari Telkomsel,  startup juga didukung fasilitas innovation lab hingga akses ke jutaan pelanggan Telkomsel, ribuan mitra B2B, rantai distribusi penjualan, dan tentunya mentoring bersama expertise di berbagai bidang bisnis, industri, dan teknologi, seperti IoT, AI, Machine Learning, dan Big Data.

Sejak tahun 2018, 19 startup tergabung dalam Tinc, di mana beberapa di antaranya telah melahirkan beragam inovasi di bidang Smart Environment, AgriTech, Smart Industrial, AI & Machine Learning, dan Enterprise Mobility. Selain untuk mendukung terciptanya solusi kemitraan dengan Telkomsel untuk menciptakan solusi yang terakselerasi ke pasar, Tinc juga diinisiasi untuk mengakselerasi terciptanya ekosistem digital yang matang di Indonesia.

Tabel perbedaan positioning di antara ketiga pilar inovasi digital Telkomsel

Mengenal Lebih Dekat Pengembangan Ekosistem Startup melalui The NextDev, Tinc, dan TMI

Telkomsel Mitra Inovasi (TMI)

Mengenal Lebih Dekat Pengembangan Ekosistem Startup melalui The NextDev, Tinc, dan TMI

Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) merupakan unit ventura dari Telkomsel yang berfokus melakukan aktivitas investasi pendanaan pada startup dalam kategori Seri A hingga C yang menjanjikan dan memiliki potensi sinergis dalam mengakselerasi pertumbuhan mereka dengan memanfaatkan akses pada ekosistem, aset, dan kompetensi yang dimiliki Telkomsel. Dana awal yang dikeluarkan TMI untuk investasi di startup sebesar 40 juta dollar AS, berkolaborasi bersama MDI Ventures Telkom dan Singtel Innov8, corporate venture capital (CVC) milik Singtel Group.

TMI berperan untuk mengakselerasi inovasi melalui kegiatan investasi di perusahaan inovatif dan bertujuan untuk mendukung para entrepreneur dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia bersama Telkomsel. Aktivitas investasi ini disertai juga dengan proses kolaborasi di berbagai unit bisnis Telkomsel untuk mendorong aspek transformasi digital perusahaan untuk mengakselerasi pengembangan berbagai layanan baru, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan optimalisasi proses bisnis perusahaan. Sampai saat ini sudah ada tiga perusahaan yang memperoleh investasi dari TMI, yakni FinAccel (Kredivo), PrivyID, dan Roambee.

Tne NextDev, Tinc, dan TMI diharapkan dapat mengakselerasi para technopreneur muda untuk merealisasikan ide-ide kreatif mereka yang sejalan dengan kebutuhan pasar dan mampu memberi nilai tambah secara sosial bagi konsumen. Hadirnya ketiga pilar tersebut diharapkan mampu mengakselerasi inisiatif “Making Indonesia 4.0” yang menuntut kesiapan sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi, yang kemudian diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di bidang teknologi, sehingga Indonesia lebih siap untuk menghadapi kompetisi global di masa depan.