BAGIKAN

Peran Telkomsel Mendorong Inklusi Digital Melalui Pembangunan Infrastruktur yang Merata

Article
Pemerataan Infrastruktur Berteknologi Menjadi Upaya Nyata Telkomsel Akselerasikan Transformasi Digital di Indonesia

Buat kamu yang tinggal di daerah perkotaan, akses internet mungkin sudah menjadi hal yang biasa dinikmati sehari-hari. Namun, buat mereka yang tidak tinggal di perkotaan atau mungkin di rural area, akses internet menjadi sebuah hal yang mungkin masih sulit untuk dinikmati.

 

Oleh karenanya, perlu adanya orkestrasi agar inklusi digital di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan benar. Menyoroti permasalahan tersebut, Telkomsel sebagai digital enabler turut ambil bagian dalam mendorong inklusi digital melalui sebuah panel diskusi bertajuk "Orchestrating the Industry Players to Accelerate Digital Inclusion" yang digelar dalam event Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) di Jakarta pada 4 Agustus 2022 lalu.

 

Seperti apa peran Telkomsel dalam mendorong inklusi digital di Tanah Air? Apa saja yang dibahas dalam panel diskusi tersebut? Daripada penasaran, simak highlights-nya berikut!

 

Akselerasi Transformasi Digital DCI -TX

 

Inklusi Digital Bagian dari Transformasi Digital

 

Mungkin sebagian dari kamu ada yang masih awam dengan istilah inklusi digital. Apa sih itu inklusi digital? Inklusi digital merupakan upaya mewujudkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk mendapatkan akses dan haknya dalam menikmati jaringan dan layanan internet yang dengan mudah dan bebas.

 

Maka dari itu, ketika berbicara mengenai inklusi digital pastinya nggak lepas dari yang namanya transformasi digital. Seperti yang kita ketahui, saat ini proses transformasi digital pun telah terjadi di berbagai lini, mulai dari sektor korporasi, industri, UMKM, maupun institusi pemerintah.

 

Sementara itu, proses transformasi digital nggak akan bisa berjalan tanpa adanya pembangunan infrastruktur digital yang merata di Indonesia. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail, menjelaskan bahwa infrastruktur digital adalah sebuah keniscayaan, dimana ada tiga syarat yang harus bisa dipenuhi, di antaranya tersedia di mana saja, memiliki kualitas yang bagus, dan nggak ketinggalan memiliki tarif yang terjangkau.

 

Jika ketiga aspek tadi sudah bisa dipenuhi, maka baru bisa dikatakan bahwa infrastruktur digital berjalan dengan sukses. Hanya saja, diakui oleh Ismail nih kalau membangun infrastruktur digital di Indonesia bukan hal mudah.

 

Baca Juga: Telkomsel Upgrade Layanan 3G ke 4G/LTE di 143 Kota/Kabupaten di Juli 2022

 

"Negara kita termasuk negara yang susah membangun infrastruktur. Mengapa? Karena Indonesia adalah negara kepulauan, tingkat disparitas pendapatan antara kota dan desa, lalu perbedaan kepadatan di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa juga cukup tinggi. Meng-cover atau membangun infrastruktur pelosok-pelosok Tanah Air  menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi negara besar seperti Indonesia," ujarnya dalam diskusi tersebut.

 

Pemerintah, kata Ismail, juga sudah mengambil langkah-langkah penting dalam memberikan dukungan terhadap pembangunan infrastruktur digital di Indonesia, seperti salah satunya menyiapkan anggaran pembangunan yang lebih tinggi dengan nilai hampir Rp25 triliun per tahun, naik dari yang tadinya hanya Rp3,5 triliun per tahun. Kenaikkan anggaran tadi dimaksudkan untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur oleh operator telekomunikasi, nggak hanya di perkotaan bahkan sampai ke daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan).

 

Mendorong Inklusi Digital melalui 3 Pilar

 

Seperti yang disampaikan oleh Ismail, mempercepat proses transformasi digital agar terciptanya inklusi digital yang merata dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dalam hal ini yang memegang peranan penting adalah operator telekomunikasi, seperti Telkomsel.

 

Sebagai operator telekomunikasi dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia, Telkomsel paham betul perannya dalam mendukung pembangunan infrastruktur digital di Indonesia. VP Network Architecture and Design Telkomsel, Marfani, menjelaskan bahwa Telkomsel memiliki satu tujuan besar, yakni bagaimana memperluas jangkauan layanan konektivitas hingga ke pelosok sesegera mungkin.

 

"Ini yang menjadi mimpi besar kami. Kalau misalnya hari ini coverage kita masih limited di ibukota kecamatan, tentunya selanjutnya perjalanan kami adalah bagaimana kemudian bisa memperluas basic connectivity terus ke bawah (kelurahan), ke level yang lebih rendah, bahkan untuk kebutuhan khusus, seperti UMKM," tuturnya.

 

Menyinggung soal UMKM, Marfani menjelaskan bahwa Telkomsel telah menghadirkan beragam solusi teknologi terkini guna mendukung transformasi digital bagi pelaku UMKM lokal, yakni platform 99% Usahaku. Pemanfaatan platform ini diharapkan bisa membantu UMKM agar lebih efisien, maju, dan berkembang lewat solusi digital yang ditawarkan.

 

Hal ini, lanjut Marfani, sejalan dengan tiga pilar utama yang dimiliki oleh Telkomsel, di antaranya Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Services. Pada pilar Digital Connectivity Telkomsel telah berupaya untuk menghadirkan jaringan broadband yang andal di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan closing penetrasi obligasi 4G sekitar 96%.

 

Baca Juga: Maju Melampaui Lima Generasi Broadband, Ini Cerita Telkomsel Selama 27 Tahun Berdiri

 

Sementara untuk pilar Digital Platform, Telkomsel telah melebarkan sayapnya ke platform digital melalui anak usaha bernama INDICO yang secara resmi diluncurkan pada 10 Maret 2022 lalu. INDICO berfokus pada pengembangan solusi dan layanan lintas sektor yang berorientasi pada pelanggan melalui inovasi teknologi untuk memudahkan masyarakat dalam mengakselerasi gaya hidup digitalnya. Kemudian untuk pilar Digital Services diwujudkan melalui pengembangan berbagai layanan digital yang mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, hingga Internet of Things (IoT).

 

"Sebagai operator selular terbesar di Indonesia, hal yang menjadi fokus kami adalah bagaimana kami dapat menyediakan platform digital untuk seluruh rakyat Indonesia. Di samping menyediakan teknologi, accessibility, dan sebagainya, kami juga berusaha untuk memberikan contoh (influence) dan mentorship untuk percepatan digital growth di Indonesia," tutupnya.

 

Upaya-upaya Telkomsel di atas membuktikan pembangunan infrastruktur digital tidak bisa dibangun oleh satu pihak. Perlu keterlibatan semua pihak terkait di berbagai level kepentingan, termasuk masyarakat. Melalui berbagai peluang kolaborasi, Telkomsel akan terus memanfaatkan kapabilitas perusahaan untuk mendorong transformasi secara efektif guna mewujudkan mencapai mimpi besar Telkomsel, yakni mempercepat inklusi digital di Indonesia.