Inovasi menjadi hal yang penting bagi entitas bisnis untuk bertahan dan terus relevan dengan perubahan zaman. Inovasi pula yang membuka banyak peluang baru di masa depan. Sebagai digital ecosystem enabler, Telkomsel menghadirkan T-Connext untuk menjembatani inovator eksternal (startup, investor, dan penggiat ekosistem digital) dengan ekosistem inovasi Telkomsel agar dapat mewujudkan dampak yang diinginkan bersama. T-Connext mengambil peran untuk mendukung pertumbuhan dan mengakselerasi ekosistem startup digital di Indonesia.
Dalam upaya menggairahkan kembali ekosistem startup yang belakangan kerap disebut sedang menghadapi winter season, T-Connext menggelar Speed-Dating LinkUp di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Kegiatan ini menjadi salah satu medium bagi startup, angel investor, dan venture capital untuk saling membuka ruang diskusi dan mengeksplorasi peluang kolaborasi yang dimiliki.
Ada 50 startup potensial yang ikut berpartisipasi di acara Speed-Dating LinkUp ini. Masing-masing berkesempatan melakukan pitching singkat selama 15 menit kepada investor yang hadir. Sebelumnya, Telkomsel melalui T-Connext dan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) telah melakukan penilaian awal kepada startup dengan mempertimbangkan inovasi ide, potensi pasar, dan skalabilitas bisnis.
Sesi Speed Dating yang Disambut Antusias
Startup yang hadir sangat antusias dalam memaparkan bisnis mereka kepada investor. Badaruddin Motik, COO Pacmann, startup edukasi teknologi, menganggap acara ini sebagai kesempatan untuk saling mengenal dan berinteraksi, memperluas relasi dan jaringan, serta membuka kesempatan untuk memperoleh pendanaan.
"Sulit untuk bertemu investor secara langsung, tapi lewat acara ini, saya dapat bertemu dan memperoleh feedback dari mereka secara langsung. Sebagai founder, terkadang merasa kesepian karena jarang ada orang yang benar-benar memahami tantangan dan sukacita yang dialami. Dengan adanya acara ini, saya dapat memiliki teman untuk berbincang dan berpotensi melakukan kolaborasi di masa depan," kata Badar.
Tanggapan yang sama juga disampaikan oleh Cindy dari Boolet, startup yang berfokus pada ekonomi sirkular dengan mengolah ulang sumpit bekas menjadi mainan anak-anak, set tatakan gelas, dan penyangga ponsel.
“Acara ini sangat bagus karena mempertemukan startup yang membutuhkan pendanaan dan venture capitalist (VC) yang ingin mengembangkan investasinya. Ini tentang menemukan kesesuaian visi dan misi dalam industri masing-masing. Bagi kami, bertemu dengan VC, angel investor, atau startup lain lebih sering akan lebih baik,” ucap Cindy.
Umumnya, startup membutuhkan investasi dari investor untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka. Pendanaan ini bisa digunakan untuk operasional dan pengembangan bisnis, seperti merekrut tim, meningkatkan produksi, memperluas pemasaran, atau bahkan memperluas ke pasar baru. Pada fase pertumbuhan, dana tambahan sangat diperlukan agar akselerasi bisnis bisa dilakukan lebih cepat.
Namun yang perlu diingat, startup harus mempertimbangkan konsekuensi dari pendanaan yang diterima dari investor. Startup dapat mempertimbangkan pemberian kepemilikan saham atau hak pengendalian bisnis kepada investor. Oleh karena itu, penting bagi startup untuk mencari investor dengan visi yang sejalan sehinga dapat saling membantu mencapai keberhasilan jangka panjang.
Investor Terpikat dengan Acara Speed-Dating LinkUp
Rizky Maulana, Junior Associate Investment SPIL Ventures memiliki pandangan positif terhadap penyelenggaraan Speed-Dating LinkUp. Menurutnya, acara ini adalah kesempatan emas untuk menemukan startup potensial yang membutuhkan dukungan pendanaan. Rizky mengapresiasi kurasi startup yang dilakukan oleh ANGIN dan Telkomsel kerena memberikan kesempatan yang luas ke berbagai startup dari berbagai sektor.
Dalam memberikan pendanaan, terutama bagi startup di tahap awal, Rizky menilai faktor utama yang menjadi perhatian adalah pendiri startup tersebut. Kemampuan pendiri dalam industri yang mereka geluti menjadi hal penting. Hal lain adalah melihat rencana go-to-market dan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai profitabilitas. Menurutnya, penilaian tidak hanya dilakukan berdasarkan pendapatan saat ini, tapi juga profitabilitas jangka panjang.
Baca Juga: Silent Workshop NextDev Summit 2023: Pengalaman Unik, Diskusi Tanpa Derau, Lebih Fokus, dan Dekat
Selain itu, Atika, Investment Director dari ANGIN, menanggapi acara speed dating ini sebagai peluang yang sangat baik untuk menemukan investasi yang menjanjikan. “Event seperti ini membantu kita mendapatkan meaningful discussion. Selain dengan startup, juga terjadi koneksi sesama investor, the most important one. Karena seringkali kalau bicara connection selalu fokus antara startup dan investor, padahal banyak deal yang akhirnya terjadi perbincangan sesama investor,” ucap Atika.
Dalam konteks kolaborasi, Atika melihat peran Telkomsel sebagai penghubung dan pendorong pertumbuhan bisnis bagi pelaku startup. Menurutnya, Telkomsel telah mengambil langkah yang tepat untuk terlibat secara aktif di sektor teknologi digital dan banyak mendukung perkembangan startup di Indonesia. lewat beragam program yang dimiliki.
Telkomsel akan terus mengambil peran terdepan dalam mendukung inovasi digital dari talenta-talenta Indonesia. Lewat T-Connext yang mewadahi ekosistem inovasi Telkomsel, ada banyak ruang kolaborasi yang bisa dilakukan bersama untuk mendukung geliat ekonomi digital Indonesia.