Kita mengenal telekomunikasi selular hanya berdasarkan nama perusahaan dan merek sim card yang terjual. Misalnya Telkomsel dengan simPATI, LOOP dan kartuHalo. Namun ternyata, jaringan komunikasi itu lahir secara bertahap. Mulai dari generasi pertama, sampai nanti akan ada generasi ke-5 (5G).
Para generasi selular itu tidak banyak diketahui masyarakat. Mereka hanya tahu dari 2G, 3G dan 4G. Padahal ada generasi pertama, ada juga 2,5G dan 2,75G, lalu 3,5G dan 3,75G.
Sesuai kemunculan generasi, ada juga perbedaan yang menjadi karakter dari ketiga generasi tersebut. Pada dua generasi terakhir, perbedaan kentara ada di performa dan kecepatan data.
2G
Kemunculan Telkomsel pada 1995 menandainya semakin berkembangnya industri selular di Indonesia, sebagai operator GSM nasional. Kala itu, jaringan yang digunakan masih generasi ke-2, yakni hanya telepon dan SMS. GSM 2G sejatinya diperkenalkan pertama kali pada 1991 di Finlandia, tempat lahir ponsel merek Nokia. Tidak heran kemudian Nokia menjadi ponsel sejuta umat sejak itu.
Jaringan generasi kedua membawa telepon selular dari analog ke komunikasi digital tahap awal. Makanya hanya ada telepon dan enkripsi teks. Sekalipun ada layanan data, hanya sebatas pesan gambar atau MMS.
Maksimal kecepatan yang ditawarkan oleh 2G dengan mengandalkan Global Packet Radio Services (GPRS) mencapai 50 kilobyte per second. Data rates bisa dinaikkan dengan EDGE sampai 1 Mbps.
3G
Muncul di tahun 2003, teknologi komunikasi 3G menjadi harapan para pemburu video call. Meski tak terlalu sukses memincut banyak pengguna telepon selular, namun banyak orang yang kemudian mengenal apa yang namanya video call dan live streaming.
Telkomsel mengejar teknologi 3G dengan menjadi operator pertama yang menggelar layanan EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution) di Indonesia pada 2004. Kecanggihan EDGE, mampu mentransfer data sampai 126 kbps (bahkan sampai 473,8 kbps), menjadikannya teknologi transmisi data tercepat di Indonesia kala itu.
Mei 2005, operator warna merah itu sukses menguji coba 3G di Jakarta. Lalu disusul dua operator lainnya. Sampai akhirnya di penghujung tahun, Telkomsel mengkomersialkan layanan 3G. Di mata pengguna selular, 3G berarti data lebih cepat ketimbang 2G, video calling dan kemunculan internet 'yang lebih berwarna' di smartphone.
Jaringan 3G di dunia sejatinya mulai diperkenalkan pada 1998. Di sinilah mulai muncul istilah mobile broadband. Kecepatan maksimum yang ditawarkan 3G digadang mencapai 2 Mbps saat dalam posisi diam, dan 384 Kbps saat dalam keadaan bergerak.
4G LTE
Untuk jaringan selular generasi ke-4, mulai diperkenalkan di Indonesia pada 2008 dengan mengembangkan WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). Namun kemudian, teknologi LTE yang setara WiMAX lebih popular. Telkomsel pun menjadi operator pertama dalam komersialisasi teknologi 4G LTE ini.
Jaringan 4G semakin mendukung performa layanan mobile internet yang diperkenalkan saat era 3G. Di sinilah kemudian layanan game mobile popular, termasuk HD TV, Video Conference, 3D TV, dan fitur lainnya yang bisa diakses di smartphone dengan internet super cepat.
Semua pekerjaan semakin lancar dengan adanya 4G. Pasalnya, kecepatan maksimum layanan di jaringan 4G mencapai 100 Mbps. Bayangkan, menjual produk di toko online bisa langsung tersebar ke seluruh dunia dalam hitungan detik. Bahkan bisa terjual dalam hitungan jam.
Jaringan 4G membuat anak-anak millennials semakin senang. Entah dalam bermain game, atau menciptakan aplikasi untuk membantu meringakan hidup masyarakat. Ditambah, 4G semakin mendekatkan jarak keluarga yang terpisah propinsi, negara, bahkan benua lewat video call, atau pesan instant.
Kalau kamu sudah memiliki smartphone 4G dan belum beralih menggunakan USIM (SIM Card 4G), segera tukar SIM card lama kamu. Nomor lama akan tetap jadi milikmu, kok.