Jaringan di Wilayah 3T
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas, terbentang dari Sabang sampai Merauke dengan gugusan kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Oleh karena itu, Telkomsel berupaya untuk menghubungkan seluruh wilayah Indonesia melalui layanan telekomunikasi yang menjangkau hingga wilayah pelosok.
Dalam upaya menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta memastikan pemerataan akses layanan telekomunikasi berkualitas di seluruh wilayah di Indonesia, Telkomsel mengoperasikan Base Transceiver Station (BTS) yang berlokasi di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) termasuk di wilayah perbatasan negara.
Hingga saat ini, Telkomsel secara khusus telah mengoperasikan belasan ribu unit BTS di wilayah 3T, yang terdiri dari BTS Reguler dan BTS Merah Putih, termasuk BTS broadband yang siap mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan data (internet), dan BTS di wilayah perbatasan dengan negara Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste, Australia, Filipina dan Papua Nugini. Telkomsel bersama pemerintah melalui Badan Aksesibilitas dan Informasi (BAKTI) Kominfo juga membangun BTS Universal Service Obligation (USO) di desa-desa yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi, untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat sekitar. Beroperasinya BTS broadband Telkomsel di pelosok dan perbatasan negara menjadi sangat krusial karena sarana telekomunikasi yang berkualitas dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau.
Selain itu, layanan broadband yang merata juga memungkinkan masyarakat yang berada di daerah pelosok menikmati internet dan layanan digital dengan kualitas yang setara dengan masyarakat di kota besar sekalipun. Semangat ini sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan program Indonesia Merdeka Sinyal, yang diharapkan akan mendorong penguatan ekosistem digital sebagai pendorong perekonomian bangsa.