Jakarta, 29 November 2017 – 81 base transceiver station (BTS) Telkomsel yang menjangkau wilayah Gunung Agung dan sekitarnya tetap berfungsi normal untuk melayani pelanggan. Dalam upaya mengantisipasi lonjakan trafik layanan di wilayah sekitar terjadinya bencana erupsi gunung berapi di Kabupaten Karangasem, Bali tersebut, Telkomsel mengerahkan delapan unit compact mobile base station (Combat) atau mobile BTS dan menyiagakan 83 unit genset sebagai backup yang diharapkan dapat membantu memaksimalkan layanan kepada pelanggan.
Di samping mengamankan kualitas jaringan, Telkomsel juga menyediakan fasilitas komunikasi gratis di beberapa titik posko pengungsian di wilayah Karangasem, Klungkung, Gianyar, dan Singaraja. Bagi pelanggan yang membutuhkan layanan isi ulang pulsa dan kartu perdana, Telkomsel juga telah mengerahkan Mobile GraPARI (MoGi), Motor Recharge (MoRe), serta outlet di posko pengungsian.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengatakan, “Saat ini kelancaran dan kenyamanan komunikasi pelanggan masih tetap terjaga dengan baik dan kami terus berupaya menjaga kualitas layanan tetap optimal. Kami berharap fasilitas dan layanan komunikasi yang kami sediakan dapat membantu masyarakat serta pihak-pihak yang tengah melakukan penanganan bencana untuk menyampaikan kabar kepada keluarga maupun koordinasi di lapangan seputar situasi terkini.”
Sebagai wujud kepedulian bagi para korban bencana alam di Gunung Agung, Telkomsel juga telah menyerahkan bantuan logistik melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa empat unit tandon air bersih, masker, air mineral, susu bayi, makanan cepat saji, vitamin, obat-obatan, selimut, dan karpet.
“Kami terus melakukan koordinasi secara intensif dengan BNPB untuk mengantisipasi perkembangan kondisi di lokasi bencana,” tambah Adita.
Kenyamanan pelanggan Telkomsel di wilayah Kabupaten Karangasem dalam berkomunikasi didukung lebih dari 200 BTS, di mana lebih dari 30 di antaranya merupakan eNode B (BTS 4G) untuk menikmati layanan data yang lebih berkualitas.
Aktivitas Gunung Agung terus meningkat sejak Sabtu (25/11) lalu, di mana erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menembus ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak kawah. BNPB pun telah meningkatkan status Gunung Agung menjadi “Awas” sejak Senin (27/11) lalu.