Sinopsis dan Resensi Novel Negeri 5 Menara | Telkomsel

Sinopsis dan Resensi Novel Negeri 5 Menara

Article

Negeri 5 Menara adalah novel karangan Ahmad Fuadi yang diterbitkan pada tahun 2009 silam oleh Gramedia Pustaka Utama. Sebagai catatan, novel ini sudah diangkat ke layar lebar dan diperankan oleh Ajil Ditto dan kawan-kawan.

 

Secara garis besar, buku Negeri 5 Menara menceritakan perjalanan enam santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia untuk mewujudkan mimpi bersama, yaitu menggapai jendela dunia usai menyelesaikan pendidikannya di pesantren.

 

Apakah kamu penasaran dengan sinopsis dan resensi novel Negeri 5 Menara yang ditulis oleh Ahmad Fuadi? Kalau iya, pas banget, nih, Guys! Soalnya, melalui artikel yang diringkas ke dalam dua poin berikut, Telkomsel memaparkannya untukmu~

 

  1. Sinopsis Novel Negeri 5 Menara

  2. Resensi Novel Negeri 5 Menara

 

Anyway, setelah membaca novel Negeri 5 Menara, rasanya akan lebih menyenangkan jika kamu mendiskusikannya dengan teman yang turut membaca buku sama. Kalau tak bisa bertemu, kamu masih bisa bertukar pesan terlebih dulu.

 

Nah, supaya kamu dapat mengirim pesan ke satu sama lain dengan praktis, jangan lupa berlangganan Paket OMG! Chat dari Telkomsel, ya! Sekadar informasi, kamu bisa membeli paketnya di aplikasi MyTelkomsel.

 

Tanpa menunggu lebih lama lagi, yuk, langsung simak artikel berikut ini!

 

Baca Juga: Review Buku Seni Hidup Minimalis Karya Francine Jay

 

Sinopsis Novel Negeri 5 Menara

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kisah dalam buku Negeri 5 Menara berfokus pada perjalanan enam santri selama mengikuti pendidikan di suatu pesantren yang pada akhirnya berhasil meraih mimpi bersama.

 

Tokoh utama novel ini adalah Alif. Ia adalah seorang remaja laki-laki yang ingin melanjutkan pendidikan menengah atasnya ke salah satu sekolah umum bergengsi yang ada di Minangkabau, Sumatra Barat.

 

Akan tetapi, karena ayah dan ibunya menentang, akhirnya Alif harus berbesar hati dan menerima takdir. Ia pun disekolahkan di Pondok Madani setelah mendapatkan rekomendasi dan dorongan dari salah satu pamannya yang tinggal di Mesir.

 

Di Pondok Amani, bisa dibilang, Alif mengalami culture shock. Soalnya, remaja itu diwajibkan untuk berbicara dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris setiap hari serta harus menyiapkan diri untuk menghadapi padatnya jadwal harian.

 

Suatu ketika, ia melakukan kesalahan dan hal tersebut berimbas pada pemberian hukuman. Rupanya, Alif bukan satu-satunya santri yang dihukum. Baso, Raja, Dulmajid, Atang, dan Said juga harus menjalani hal serupa.

 

Sejak saat itu, mereka menjalin persahabatan karib yang tak terpisahkan. Keenamnya melakukan berbagai aktivitas bersama dan mempunyai mimpi yang sama, yakni bertandang ke Trafalgar Square di Eropa.

 

Singkat cerita, kelompok yang menamakan diri Sahibul Menara itu menjalani kehidupan masing-masing setelah menyelesaikan pendidikan agama di pesantren yang menyatukan mereka.

 

Ketika mereka sudah tumbuh dewasa, secara tidak sengaja, mereka kembali dipertemukan oleh takdir di Trafalgar Square sewaktu berkunjung ke Eropa. Keenamnya pun kembali mengenang memori indah masa remaja mereka.

 

Usai menyimak sinopsis novel Negeri 5 Menara, yuk, tengok resensinya!

 

Baca Juga: Sinopsis dan Review Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya

Resensi Novel Negeri 5 Menara

Bicara soal resensi, pasti akan ada penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan novel yang dibaca. Secara keseluruhan, kelebihan buku Negeri 5 Menara terletak pada pesan moral dan motivasi yang diselipkan di dalamnya.

 

Melalui tokoh-tokohnya, pembaca diajarkan untuk selalu mengingat prinsip man jadda wajada, yaitu selama seseorang berusaha dengan segenap hati, pasti pintu rezeki dan keberhasilan akan menanti.

 

Dengan usaha keras dan keberserahan diri yang dilakoni tokoh Alif, ia yang awalnya tidak ingin melanjutkan pendidikan di pesantren akhirnya berhasil lulus dengan nilai yang memuaskan.

 

Tidak hanya itu, ia juga sukses menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat dan mewujudkan mimpinya bersama kelima temannya yang lain, yakni berkunjung Trafalgar Square.

 

Selain mendorong pembaca untuk menerapkan prinsip man jadda wajada, novel ini turut memberikan inspirasi perihal persahabatan yang saling mendukung. Adanya pengetahuan tentang budaya dan bahasa Arab juga dianggap sebagai nilai plus

 

Kendati demikian, bagian klimaks novel ini tidak terlalu terasa. Tampaknya, novel ini memang ditulis tanpa konflik berat yang menjadi turning point kehidupan para karakternya dan diciptakan untuk menceritakan perjalanan hidup saja.

 

Oleh sebab itu, novel ini cocok untuk pembaca yang menggemari cerita inspiratif dan minim konflik mengingat alur ceritanya memang tidak menggebu-gebu dan banyaknya pesan moral yang terkandung di dalam kisah para tokohnya. 

 

Baca Juga: Tertarik Buku Dunia Sophie? Yuk Cek Sinopsis & Reviewnya!

 

Itu dia informasi penting seputar Negeri 5 Menara yang mungkin ingin kamu ketahui. Semoga bermanfaat dan membuat kamu yakin untuk membeli serta membaca novel ini atau karya Ahmad Fuadi lainnya, ya!

 

Anyway, selain menggunakan e-wallet, kamu bisa melakukan pembayaran buku menggunakan LinkAja, lho! Caranya pun gampang banget karena kamu tinggal unduh aplikasinya dan lakukan pembayaran via tap NFC atau scan QR. Yuk, coba!

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim