7 Tokoh Monumen Pahlawan Revolusi yang Gugur pada G30S PKI | Telkomsel

7 Tokoh Monumen Pahlawan Revolusi yang Gugur pada G30S PKI

Article

Peristiwa G30S PKI merupakan peristiwa yang memilukan bagi rakyat Indonesia karena ada banyak rakyat Indonesia yang gugur, termasuk 7 (tujuh) pahlawan revolusi.

 

Jasad ketujuh pahlawan ini ditemukan di sumur tua di daerah Lubang Buaya lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

 

Ketujuh pahlawan revolusi yang gugur pada peristiwa G30S PKI yaitu:

 

  1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

  2. Letjen (Anumerta) Raden Suprapto

  3. Letjen (Anumerta) M.T. Haryono

  4. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman

  5. Mayjen (Anumerta) Donald Ignatius Panjaitan

  6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo

  7. Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean

 

Untuk mengenang para pahlawan revolusi, ada monumen pahlawan revolusi yang bisa kamu kunjungi.

 

Perjuangan para pahlawan haruslah diresapi dan diteladani oleh rakyat Indonesia seluruhnya.

 

Yuk, bantu orang lain dari mulai orang sekitarmu! Misalnya, kamu bisa aktifkan Paket Kuota Keluarga Telkomsel yang bisa digunakan oleh anggota-anggota keluarga.

 

Selanjutnya, baca tentang ketujuh pahlawan revolusi di bawah ini.

 

Baca Juga: 25 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia Kamu Wajib Tahu! 

 

Siapa Sajakah 7 Pahlawan Revolusi?

 

Monumen Pahlawan Revolusi G30S PKI

 

  1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani

    Jenderal Ahmad Yani lahir tanggal 19 Juni 1922 di Purworejo. Ketika kolonialisme Jepang, beliau ikut pendidikan tentara PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor.

     

    Kemudian, beliau ikut dalam pemberantasan PKI Madiun tahun 1948, Agresi Militer Belanda II, dan penumpasan DI/TII di Jawa Tengah.

     

  2. Letjen (Anumerta) Raden Suprapto

    Letjen Raden Suprapto lahir di Purwokerto pada tanggal 20 Juni 1920. Beliau yang semasa mudanya mengikuti pendidikan militer di Akademi Militer Kerajaan di Bandung harus putus pendidikan karena Jepang mendarat di Indonesia.

     

    Suprapto merupakan tokoh yang menentang tegas rencana PKI untuk mendirikan Angkatan Kelima. 

     

  3. Letjen (Anumerta) M.T. Haryono

    T. Haryono merupakan pahlawan revolusi yang lahir pada tanggal 20 Januari 1924 di Surabaya dan pernah ikut sekolah kedokteran Ika Dai Gaku pada masa pendudukan Jepang.

     

    Beliau pandai berbahasa Inggris, Belanda, dan Jerman.

     

  4. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman

    Letjen S. Parman lahir pada tanggal 4 Agustus 1918 di Wonosobo dan masuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat) setelah Indonesia merdeka.

     

    Beliau memegang jabatan sebagai Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara di Yogyakarta. Beliau juga pernah jadi Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada KMB (Konferensi Meja Bundar) tahun 1949.

     

  5. Mayjen (Anumerta) Donald Ignatius Panjaitan

    Lahir di Tapanuli, Mayjen Donald Ignatius Panjaitan menjalani pendidikan militer Gyugun dan ditempatkan di Pekanbaru sampai proklamasi.

     

    Beliau jadi tokoh yang turut membentuk TKR dan jadi Komandan Batalyon. Pada Agresi Militer Belanda II, beliau merupakan pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintahan Darurat RI (PDRI).

     

  6. Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomiharjo

    Lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada 28 Agustus 1922, Sutoyo Siswomiharjo menjadi pegawai negeri di Kantor Kabupaten Purworejo setelah belajar di Balai Pendidikan Pegawai Tinggi Jakarta.

     

    Setelah Indonesia merdeka, beliau tergabung dalam TKR pada bagian kepolisian, lalu jadi anggota CPM (Corps Polisi Militer).

     

    Beliau diculik dan dibunuh pada tanggal 1 Oktober 1965 karena ketidaksetujuannya akan pembentukan Angkatan Kelima PKI.

     

  7. Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean

    Berbeda dari keenam jenderal lainnya, Kapten Pierre Tendean merupakan ajudan Jenderal A. H. Nasution yang lahir pada 21 Februari 1939 di Jakarta.

     

    Beliau lulus Akademi Militer Jurusan Teknik pada tahun 1962, lalu beliau jadi Komandan Peleton Batalyon Zeni Tempur 2 Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan di Medan.

     

    Ketika PKI mendatangi rumah Jenderal A.H. Nasution, kapten Pierre ditangkap dan dibunuh.

     

Itulah tujuh dari banyaknya rakyat Indonesia yang gugur pada peristiwa tersebut.

 

Ada juga pertanyaan lain tentang peristiwa G30S PKI yang bisa kamu baca berikut ini.

 

Baca Juga: 10 Film tentang Kemerdekaan Indonesia Bikin Banjir Air Mata! 

 

Pertanyaan Lainnya

Berikut ini beberapa pertanyaan lainnya yang sering ditanyakan seputar peristiwa G30S PKI:

 

  • Siapa yang Disebut dengan Pahlawan Revolusi?

    Menurut situs Kemdikbud, pahlawan revolusi adalah gelar kehormatan yang diberikan pada perwira TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang gugur dalam G30S PKI.

     

  • G30S PKI Tahun Berapa?

    Gerakan 30 September atau G30S PKI terjadi pada tanggal 30 September 1965 dan berlangsung selama dua hari sampai tanggal 1 Oktober 1965.

     

Itulah berbagai informasi mengenai pahlawan revolusi hingga pertanyaan-pertanyaan tentang G30S PKI.

 

Sebagai rakyat Indonesia yang baik, kamu perlu rajin belajar untuk memajukan bangsa. Salah satu paket yang bisa membantu kamu yaitu Kuota Belajar.

 

Untuk cari berbagai paket Telkomsel yang kamu perlukan, gunakan aplikasi MyTelkomsel, ya! Ada program Stamp Berhadiah yang bisa kamu ikuti untuk mendapatkan berbagai hadiah menarik juga.


Baca Juga: Belajar Sejarah di Hari Kemerdekaan Indonesia, Yuk!

 

Kuota Keluarga Packages

scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim