Punya rencana liburan ke sekitaran Jogja akhir pekan ini? Kalau salah satu tujuannya mengunjungi destinasi Candi Borobudur, kamu wajib tahu nih beberapa fakta menarik seputar tempat yang jadi pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan juga dunia tersebut.
-
Dibangun Lebih dari Satu Abad
Candi Borobudur berada di sekitar 40 km ke sebelah barat laut dari Kota Jogja. Lokasinya terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Candi yang berada pada ketinggian 265 meter di atas permukaan laut tersebut dibangun dalam kurun waktu yang sangat panjang, yakni sekitar 75-120 tahun lamanya.
-
Didirikan oleh Wangsa Syailendra
Berdasar sejarah Candi Borobudur, kuil terbesar umat Buddha itu dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. DImana salah satu alasan pendiriannya adalah untuk memuliakan ajaran Buddha Mahayana.
Merujuk informasi dari prasasti Karangtengah, pendiri Candi Borobudur diperkirakan adalah Raja Samaratungga yang memerintah kerajaan Mataram Kuno pada masa kejayaan Wangsa Syailendra.
Pembangunan tersebut rampung menjelang tahun 900 Masehi yakni di masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang merupakan anak dari Samaratungga.
Sejarawan J.G. De Casparis menyebutkan Raja Samaratungga memimpin kerajaan Mataram Kuno pada tahun 782-812 Masehi.
Meski begitu terdapat sumber lain yang menyebut bahwa pendiri Candi Borobudur adalah Raja Wisnu yang dimulai dari tahun 770 dan selesai pada 842 Masehi.
Disebutkan bahwa pada tahun 928 dan 1006 Masehi, candi tersebut ditinggalkan oleh Kerajaan Medang di masa pemerintahan Mpu Sindok yang ketika itu ekspansi ke Jawa Timur.
Ekspansi tersebut dilakukan lantaran faktor bencana alam berupa letusan gunung berapi yang berdampak besar terhadap kawasan Mataram Kuno.
-
Ditemukan Raffles
Keberadaan Candi Borobudur diketahui sempat terkubur di dalam tanah hingga kemudian ditemukan oleh Letnan Jenderal Inggris Sir Thomas Stamford Raffles.
Raffles menemukan Candi Borobudur pada 1814 setelah mendengar informasi mengenai adanya sebuah candi dari Tan Jin Sing yang mengaku mandornya pernah melihat penampakan candi di Magelang.
Berbekal informasi itulah, Raffles kemudian memerintahkan insinyur Belanda H.C Cornelius untuk menelitinya hingga kemudian menemukan bangunan besar tersembunyi di antara Sungai Progo dan Sungai Elo.
Dibutuhkan sebanyak 200 orang untuk menggali hingga membersihkan keberadaan bangunan besar yang kemudian dikenal dengan Candi Borobudur tersebut.
Penemuan Candi Borobudur itu kemudian diabadikan oleh Raffles melalui sebuah buku bertajuk History of Java yang terbit pertama kali pada 1817.
-
Terdiri dari 2 juta balok batu
Fakta menarik lainnya yakni, bangunan Candi Borobudur tersusun dari 2 juta balok batuan andesit atau sebanyak 55.000 meter kubik. Dimana setiap batu disambung tanpa memakai semen atau perekat.
Monumen terbesar umat Buddha tersebut memiliki ketinggian total 42 meter yang batuannya hanya disambung berdasar pola dan ditumpuk.
Bagian dasar Candi Borobudur berupa batuan berukuran 118 meter pada setiap sisi. Batu-batu tersebut diambil dari sungai di sekitar kawasan candi.
-
Panjang Relief hingga 6 Km
Bangunan Candi Borobudur terhitung memuat 2.672 panel relief yang apabila disusun secara berjajar maka panjangnya bisa mencapai 6 km.
Untuk memahami relief yang menghiasi Candi Borobudur, kamu bisa membacanya searah jarum jam. Ceritanya diwiwiti atau dimulai dan diakhiri dari pintu gerbang yang letaknya di sebelah timur.
-
Tempat Ziarah
Menurut arkeolog dari Universitas Indonesia Prof Soekmono yang pernah memimpin proyek pemugaran Candi Borobudur, fungsi candi tersebut dahulu sebagai tempat ziarah guna memuliakan agama Buddha dari aliran Mahayana.
Disamping itu, Candi Borobudur juga dipakai sebagai tempat peribadatan.
Di dalam bangunannya berisi petunjuk agar umat manusia senantiasa menjauhkan diri dari hal-hal bersifat nafsu keduniawian dan mencari pencerahan serta kebijaksanaan menurut Buddha.
-
Terdapat Relief Tersembunyi
Panel-panel relief yang terdapat pada Candi Borobudur menceritakan berbagai kisah dari mulai perjalanan sang Buddha Gautama hingga keseharian tentang kerajaan Mataram Kuno.
Dari sejumlah kisah tersebut, terdapat relief yang letaknya tersembunyi di kaki Candi Borobudur.
Relief tersebut sengaja tetap terkubur di dalam tanah dan hanya sebagian panel saja yang bisa dilihat. Relief tersebut bernama relief Karmawibhangga.
Terdapat dua alasan yang membuat relief tersebut tetap disembunyikan. Pertama: karena mengandung gambaran asusila. Kedua: karena alasan teknis terkait aspek konstruksi untuk memperkuat bangunan Candi Borobudur.
Diketahui relief Karmawibhangga terdiri dari 160 panel yang sebagian besar sisanya tertutup bebatuan. Yang masih bisa dilihat yakni di sisi tenggara.
Rute Menuju Candi Borobudur
Nah kalau kamu masih penasaran setelah membaca fakta menarik seputar Candi Borobudur, kamu bisa langsung datang ke lokasinya.
Untuk waktu tempuh menuju Candi Borobudur dari pusat Kota Jogja sekitar 1 jam aja.
Ada tiga rute yang bisa kamu pilih, pertama rute dari Jalan Magelang, yakni dimulai dari Tugu Jogja-Jalan Magelang-Pertigaan Mungkid, Muntilan, Jalan Candi Borobudur.
Rute kedua yakni Tugu Jogja-Wates dan Dekso-Klangon atau Jalan Nanggulan Mendut.
Rute Ketiga yakni Bandara YIA-Dekso-Klangon atau Jalan Nanggulan Mendut.
Tiket Masuk Candi Borobudur
Merujuk informasi dari pengelola Candi Borobudur, tiket masuk ke kawasan bersejarah tersebut dibedakan dua jenis.
Pertama yakni tiket pelataran atau tempel yard, kedua tiket naik ke Candi Borobudur.
Untuk tiket pelataran tarifnya:
Dewasa >10 tahun Rp50.000.
Anak 3-10 tahun Rp25.000.
Khusus turis asing
Dewasa >10 tahun Rp400.000.
Anak 3-10 tahun Rp240.000.
Untuk tiket naik Candi Borobudur tarifnya:
Dewasa >10 tahun Rp120.000.
Anak 3-10 tahun Rp75.000.
Khusus turis asing
Dewasa >10 tahun Rp455.000.
Anak 3-10 tahun Rp305.000.
Note:
Khusus di hari Senin kunjungan hanya sampai pelataran Candi Borobudur aja.
Terdapat kuota harian untuk pengunjung yang akan naik ke Candi Borobudur