Kurang lengkap rasanya jika ke Jogja tidak menyempatkan diri berkunjung ke Malioboro. Malioboro sendiri adalah nama jalan yang berada di pusat Kota Jogja.
Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Jogja yang membentang dari utara Stasiun Tugu hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta atau titik nol kilometer.
Secara keseluruhan, wisata Malioboro terdiri atas Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo.
-
Keistimewaan Wisata Malioboro
Salah satu keistimewaan wisata Malioboro ini adalah suasananya yang nyaman serta serba ada di Malioboro mulai dari oleh-oleh khas Jogja, pusat kuliner, hiburan musik, tempat nongkrong yang nyaman serta masih banyak lagi.
Kamu bisa menyusuri Kawasan Malioboro ini dengan berjalan kaki sambil menikmati suasana hangat Kota Jogja.
Salah satu waktu yang tepat untuk berkunjung ke wisata Malioboro mulai sore atau malam hari. Menjelang sore Kawasan wisata Jalan Malioboro mulai ramai didatangi warga dan wisatawan.
-
Malioboro Salah Satu Wisata Komplit di Jogja
Banyak tempat menarik di kawasan Malioboro yang bisa kamu kunjungi seperti Teras Malioboro. Teras Malioboro merupakan satu tempat baru yang dibangun pemerintah Kota Jogja supaya para pedagang kaki lima yang dulunya menempati trotoar selasar Kawasan Malioboro agar memiliki tempat yang lebih baik dalam menjual dagangannya.
Selain itu, mendukung penataan dan pengembangan kota di sepanjang Jalan Malioboro agar lebih rapi dengan adanya Teras Malioboro. Hal ini juga bertujuan mewujudkan Malioboro masuk Sumbu Filosofi Imajiner Yogyakarta menjadi destinasi wisata bertaraf internasional, dengan terdaftar di UNESCO.
Perlu diketahui, Teras Malioboro ini dibagi menjadi dua, yaitu Teras Maloboro 1 dan Teras Malioboro 2.
Teras Malioboro 1 ini merupakan tempat beraktivitas baru bagi para pedagang (PKL) yang dulunya berjualan di sepanjang Jalan Malioboro Kota Jogja. Dikawasan tersebut wisatawan bisa berbelanja aneka produk mulai dari baju, aksesoris seperti belangkon, kacamata, gelang dan oleh-oleh khas Jogja. Selain itu kamu juga bisa mencicipi kuliner khas Jogja.
Adapun kedua bangunan tersebut, Teras Malioboro 1 dan 2 telah diresmikan sejak akhir Januari 2022.
Dilansir dari laman griya.id, asal-usul Teras Malioboro 1 dan 2 menurut Komandan Keamanan Teras Malioboro 1, Andriyanto, sebenarnya kedua Teras Malioboro ini hampir sama, yang dijual sama aja.
Dulu relokasi pedagang Malioboro banyak banget. Ada yang udah ditampung di Teras Malioboro 1, karena nggak muat, dibikinlah shelter yang disebut Teras Malioboro 2.
Para pedagang di Teras Malioboro 2 nantinya bakal dipindahin ke Teras Malioboro 1. Pembangunan gedung baru di Teras Malioboro 1 udah mulai dilakukan. Soalnya, Teras Malioboro udah permanen, udah ada legalitasnya. Sedangkan Teras Malioboro 2 baru shelter aja.
Kedua bangunan ini udah diresmikan sejak akhir Januari 2022. Tapi untuk launching, grand opening, dan event lebih sering dilakukan di Teras Malioboro 1.
Selain Teras Malioboro yang wajib dikunjungi kamu juga bisa berbelanja aneka baju dan pernak Pernik di Pasar Beringharjo. Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang tak terpisahkan.
-
Wisata Malioboro Sangat Terkenal di Kalangan Warga hingga Wisatawan
Wisata Malioboro merupakan salah satu tempat favorit warga hingga wisatawan yang berkunjung ke Jogja. Kurang pas rasanya jika ke Jogja tidak mengunjungi Kawasan wisata Maloboro. Selain jalan-jalan kamu juga bisa mengunjungi beberapa tempat menarik di Kawasan wisata Malioboro mulai dari Teras Malioboro, Pasar Beringharjo, Museum Benteng Vredeburg, dan Nol Kilometer Jogja.
Ada berbagai macam jenis oleh-oleh, jajanan dan kuliner yang bisa ditemukan di Pasar Beringharjo, mulai dari kain batik, baju, dompet, tas, aksesoris hingga kuliner.
Disarankan jika kamu ingin berkunjung ke Pasar Beringharjo sekitar pukul 08.00 karena jam tersebut Sebagian toko yang menjual oleh-leh seperti baju, batik dan aksesoris baru mulai buka. Sedangkan Pasar Beringharjo mulai buka pukul 04.00 hingga pukul 21.00 WIB.
Selain oleh-oleh di Pasar Beringharjo ini kamu juga bisa berwisata kuliner. Banyak kuliner khas Jogja yang wajib kamu coba seperti sate kere, pecel senggol, es dawet, sego empal, soto sapi dan jenang.
Soal Harga jangan khawatir, untuk jajanan kuliner masih sangat terjangkau. Sedangkan untuk pernak pernik baju di Pasar Beringharjo harganya juga terjangkau bahkan pembeli masih bisa menawar.
Puas belanja dan kuliner ke Pasar Beringharjo kamu bisa bergeser ke Benteng Vredeburg. Lokasinya samping Pasar Beringharjo sekitar 100 meter atau jika berjalan kaki cuma membutuhkan Waktu 5 menit.
Dilansir dari laman jogjakota.go.id, Benteng Vredeburg merupakan salah satu bangunan yang menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Yogyakarta semenjak pemerintah kolonial Belanda masuk ke Yogyakarta.
Berdirinya benteng Vredeburg di Yogyakarta tidak lepas dari lahirnya Kasultanan Yogyakarta. Kraton Kasultanan Yogyakarta pertama dibangun pada tanggal 9 Oktober 1755. Setelah kraton mulai ditempati kemudian dibangun bangunan pendukung lainnya seperti Pasar Gedhe, Masjid, alun-alun dan bangunan pelengkap lainnya.
Kemajuan kraton semakin pesat sehingga hal ini membawa kekhawatiran bagi pihak Belanda. Oleh karena itu, pihak Belanda mengusulkan kepada Sultan agar diizinkan membangun sebuah benteng di dekat kraton.
Pembangunan benteng tersebut dengan dalih agar Beanda dapat menjaga keamanan katon dan sekitarnya, akan tetapi dibalik dalih tresebut, Belanda mempunyai maksud tersendiri yaitu untuk memudahkan Belanda dalam mengontrol segala perkembangan yang terjadi di dalam kraton.
Letak benteng yang hanya satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade.
Dengan kata lain bahwa berdirinya benteng tersebut dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan berbalik menyerang Belanda dan berubah memusuhi Belanda.
Selain punya daya tarik bangunan, Museum Benteng Vredeburg ini juga menampilkan koleksi artefak, foto, dan dokumentasi yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaannya, yang dapat menambah wawasan pengunjung.
-
Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg ini lokasinya masih satu jalan dengan Kawasan wisata jalan Malioboro. Jika kamu hanya sekedar jalan -jalan di Kawasan wisata Malioboro tidak ada tiket alias gratis. Pengunjung cukup membayar jasa parker yang ada di Kawasan Wisata Malioboro. Untuk sepeda motor Rp2000-3000 dan Mobil Rp5000.
Sedangkan untuk Wisata Museum Benteng Vredeburg buka setiap hari kecuali hari libur nasional. Adapun pada hari Senin hingga Kamis mulai pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB, lalu Jumat-Minggu pukul 08.00-22.00 WIB.
Untuk harga tiket cukup terjangkau. Pengunjung dewasa pribadi dikenakan HTM Rp3.000. Sementara itu, bagi pengunjung anak-anak dikenakan HTM Rp2.000 perorang. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara atau turis dikenakan HTM Rp10.000 perorang.
Menjelang sore hingga malam kamu bisa menghabiskan nongkrong di Kawasan Nol Kilometer Jogja. Kawasan ini selalu ramai dikunjungi warga dan wisatawan pada waktu sore hingga dinihari.
Kawasan Nol kilometer Jogja ini selalu ramai dikunjungi warga dan wisatawan. Selain sebagai ruang terbuka, kawasan ini juga sering untuk hunting fotografi.
Lokasinya Titik Nol Kilometer berada di ujung selatan Jalan Malioboro atau tepatnya berada di kawasan simpang empat Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta.
Di kawasan Titik Nol Kilometer ini kamu bisa menikmati suasana malam di kota Jogja ditemani kuliner seperti wedang ronde. Selain itu tempat ini juga sering diadakan pertunjukan musik dan pameran oleh para seniman Jogja.
Itulah informasi mengenai Malioboro salah satu tempat wisata yang wajib kamu kunjungi Ketika sedang berlibur ke Jogja. Pastinya kalau bepergian jangan lupa beli oleh-oleh untuk saudara teman dengat maupun orang terkasih. Biar pembayarannya gampang saat belanja, gunakan aplikasi LinkAja, ya. Kamu nggak perlu repot bawa-bawa uang tunai lagi.