Sejarah Museum Sonobudoyo & Hal-Hal Menarik di Dalamnya

Sejarah Museum Sonobudoyo & Hal-Hal Menarik di Dalamnya

Beberapa tahun terakhir, museum menjadi salah satu destinasi yang kembali banyak dikunjungi oleh berbagai kalangan, mulai dari kawula muda hingga keluarga. Di Yogyakarta, ada Museum Sonobudoyo yang punya berbagai koleksi menarik.

 

Museum ini juga dikenal sebagai salah satu yang terlengkap setelah Museum Nasional di Jakarta. Jadi kalo kamu mau museum date atau mengajak keluarga untuk datang ke museum, Museum Sonobudoyo jelas menjadi pilihan utama.

 

Kira-kira bagaimana sejarah museum ini dan apa saja koleksi-koleksinya? Kami telah mengumpulkan berbagai fakta menarik seputar Museum Sonobudoyo seperti di bawah ini:

 

  1. Sejarah Museum Sonobudoyo

  2. Apa Saja Koleksi Museum Sonobudoyo?

  3. Tarif Tiket, Alamat & Jam Buka Museum Sonobudoyo

 

Baca juga: 10 Museum di Jakarta, Wajib Didatangi Pencinta Sejarah

 

Bertamasya di Jogja selalu menyenangkan. Dengan berbagai kuliner dan tempat wisata yang seru, Jogja tetap bertahan sebagai magnet wisata di Pulau Jawa. Biar makin seru liburannya, aktifkan Kuota Ketengan dari Telkomsel biar tetap terkoneksi.

 

Yuk, kita kulik lebih dalam seputar Museum Sonobudoyo!

 

 

Sejarah Museum Sonobudoyo

 

Museum Sonobudoyo merupakan salah satu museum yang memiliki sejarah panjang dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. 

 

Cikal bakal museum ini bermula dari sebuah yayasan kebudayaan bernama Java Instituut yang didirikan di Surakarta pada tahun 1919. Yayasan ini memiliki visi untuk mendokumentasikan dan mempromosikan kekayaan budaya di wilayah tersebut.

 

Melalui keputusan Kongres Java Instituut di tahun 1924, akan ada sebuah museum yang dibangun. Bangunan museum yang kini dikenal sebagai Museum Sonobudoyo mulai dibangun pada tahun 1935.

 

Bangunan meseum dirancang oleh arsitek Ir. Th. Karsten. Pembangunan ini juga mendapatkan pengesahan dari Sultan Hamengkubuwana VIII, yang turut mendukung kelestarian budaya lokal.

 

Menurut edukator Museum Sonobudoyo, Muhammad Algrinsyah Taufik, koleksi awal museum ini berasal dari barang-barang yang sebelumnya dikelola oleh Java Instituut. Koleksi tersebut mencakup hasil rampasan Belanda selama masa penjajahan. 

 

Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada 1949,  barang-barang ini kemudian diakuisisi secara resmi menjadi bagian dari koleksi museum. Barang-barang inilah yang hingga kini dijaga sebagai koleksi dari museum.

 

Pada 1974, pengelolaan Museum Sonobudoyo diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan berlakunya Undang-undang No. 22 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Provinsi dalam kerangka Otonomi Daerah. 

 

Kemudian, pada Januari 2001, pengelolaan museum ini beralih ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, Museum Sonobudoyo berkembang sebagai pusat pelestarian dan edukasi budaya.

 

Dengan berbagai koleksi yang dimilikinya, museum ini tidak hanya menjadi tempat untuk menyimpan benda bersejarah, tetapi juga menjadi ruang belajar bagi generasi muda tentang kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

 

 

Apa Saja Koleksi Museum Sonobudoyo?

 

Museum Sonobudoyo dikenal sebagai penjaga warisan budaya yang kaya. Koleksi yang dimiliki berasal dari sumbangan masyarakat melalui berbagai cara, seperti ganti rugi, hibah, pesanan, dan titipan. 

 

Saat ini, museum memiliki sekitar 62 ribu koleksi yang mencakup beragam kategori, meski sebagian besar masih disimpan di unit penyimpanan. Puluhan ribu koleksi museum ini punya kisah-kisahnya sendiri yang bisa kamu baca langsung di lokasi.

 

Jenis koleksi di Museum Sonobudoyo mencakup geologika, biologika, ethnografika, arkeologi, numismatika, historika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologika. Koleksi ini menjadi bukti kekayaan budaya Nusantara yang dijaga dengan baik.

 

Selain koleksinya, museum ini juga menawarkan pengalaman unik melalui berbagai wahana interaktif, mulai dari pertunjukan wayang, wahana-wahana unik, sampai sebuah kapsul masa lalu yang edukatif dan juga menghibur.

 

Pengunjung dapat menikmati pertunjukan wayang digital yang mengisahkan cerita Damarwulan, menonton animasi sejarah di bioskop interaktif, hingga mencoba jemparingan atau panahan tradisional secara virtual.

 

Setelah itu ada Kapsul Masa Lalu, yang menampilkan legenda Ajisaka dalam animasi modern, serta permainan tradisional seperti Cublak-Cublak Suweng yang dikemas lebih kekinian. 

 

Untuk mengakomodir budaya estetik para kawula muda yang senang berfoto di dalam photobooth, Museum Sonobudoyo juga memiki booth di mana kamu bisa berfoto dengan asik bersama teman-teman.

 

Museum Sonobudoyo turut menyediakan workshop membatik gratis yang digelar dari Selasa hingga Minggu. Pengunjung dapat membawa pulang hasil karya mereka, meski kuota peserta terbatas.

 

Dengan berbagai koleksi dan inovasi yang ditawarkan, Museum Sonobudoyo menjadi destinasi budaya yang menarik untuk dikunjungi, baik bagi pencinta sejarah maupun keluarga yang ingin menikmati hiburan edukatif.

 

Baca juga: 10 Spot Bersejarah di Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta

 

Tarif Tiket, Alamat & Jam Buka Museum Sonobudoyo

 

Sesuai Peraturan Gubernur No 122 Tahun 2021 Tentang Perubahan Tarif Retribusi Jasa Usaha, harga tiket Museum Sonobudoyo bervariasi tergantung kategori pengunjung. 

 

Untuk dewasa, tiket masuk dikenakan biaya Rp 10.000 per orang, sementara anak-anak dikenakan Rp 5.000 per orang. Wisatawan mancanegara membayar Rp 20.000 per orang. Sangat terjangkau untuk sebuah wisata yang bernas.

 

Namun, harga tiket tersebut belum termasuk beberapa pagelaran wayang yang diselenggarakan di Pendapa Timur Museum Sonobudoyo, yang semuanya termasuk pertunjukan opsional.

 

Pagelaran Wayang Kulit, Wayang Orang, dan Wayang Topeng Panji masing-masing dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 20.000 untuk pengunjung domestik dan Rp 50.000 untuk wisatawan mancanegara. 

 

Perlu diperhatikan bahwa daftar harga ini dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan pengelola museum. Oleh karena itu, penting untuk memperbarui informasi sebelum berkunjung.

 

Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit yang memiliki fungsi berbeda. Unit I terletak di Jl. Pangurakan No.6, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, dengan dua gedung yang memamerkan koleksi utama museum. 

 

Sementara itu, Unit II yang berlokasi di Jl. Wijilan No.27D, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, difungsikan sebagai pusat informasi dan penelitian. Pokoknya, dalam satu kompleks, kamu bisa mudah mengunjungi setiap unitnya.

 

Akses menuju Museum Sonobudoyo sangat mudah. Jika kamu berada di Jalan Malioboro, cukup berjalan lurus ke arah selatan sekitar 1,1 km. Perjalanan ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan becak motor.

 

Jam operasional Museum Sonobudoyo dimulai dari pukul 08.00 hingga 21.00 WIB setiap hari Selasa hingga Minggu. Pembelian tiket dibatasi hingga pukul 20.00 WIB. Namun, museum ini tutup pada hari Senin.

 

Selain menyajikan koleksi sejarah yang menarik, Museum Sonobudoyo juga menawarkan berbagai kegiatan budaya seperti pagelaran wayang, bioskop, workshop, dan live music. 

Pagelaran Wayang Kulit digelar setiap Selasa pukul 20.00-21.30 WIB. Pagelaran Wayang Orang i pada Rabu dan Kamis pukul 20.00 hingga 21.15 WIB, sedangkan Wayang Topeng Panji digelar Jumat, Sabtu, dan Minggu pukul 20.00-21.15 WIB. 

 

Untuk kamu yang ingin menonton film, Bioskop Sonobudoyo memiliki beberapa jadwal pemutaran film mulai pukul 16.00, 17.00, 19.00, dan 20.00 WIB setiap Selasa hingga Minggu.

 

Setiap Selasa Wage, museum ini juga mengadakan workshop Tatah Sungging Wayang mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB, disertai pertunjukan live music yang berlangsung hingga pukul 22.30 WIB.

 

Bagi pecinta literatur, perpustakaan Museum Sonobudoyo dapat menjadi pilihan menarik. Perpustakaan ini beroperasi dari Senin hingga Kamis pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dan pada hari Jumat pukul 08.00 hingga 14.30 WIB.

 

Museum Sonobudoyo adalah destinasi wisata budaya yang menawarkan pengalaman unik melalui koleksi sejarah dan seni pertunjukan tradisiona yang digelar hampir setiap harinya.

 

Biar semakin seru di setiap kunjunganmu, pastikan untuk mencatat jadwal dan harga tiket sebelum berkunjung agar momen asik di museum bisa lebih terencana dan menyenangkan.

 

Baca juga: Inilah Daftar Kota Tua Tertua di Indonesia, Setua Apa Umurnya?

 

Museum date memang seru banget. Selain bisa jalan-jalan, kamu juga bisa belajar banyak hal lewat koleksi-koleksi di dalam museum. Pastikan kuotamu ada, biar bisa mengabadikan momen-momen dengan aktifkan Kuota Ketengan dari Telkomsel.

 

 
scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim